fbpx

Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS): Pengertian, Manfaat, dan Efek Samping

Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS): Pengertian, Manfaat, dan Efek Samping

Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS) adalah teknologi non invasif baru yang digunakan di banyak bidang kedokteran. Perangkat stimulasi listrik ini dilengkapi dengan dua elektroda, yang ditempatkan di area tertentu di kepala atau leher. Elektroda tersebut mengalirkan arus listrik berkekuatan sangat rendah yang bisa memengaruhi aktivitas di otak ataupun sumsum tulang belakang. 

Bayangkan otak sebagai sesuatu yang aktif dan mampu mempelajari keterampilan baru atau mempelajari kembali keterampilan yang hilang karena cedera otak traumatis, stroke, atau gangguan gerakan. Kehadiran tDCS bisa membantu meningkatkan khasiat dari terapi fisik, okupasi, atau wicara, dan mempercepat kembalinya keterampilan yang hilang, seperti bahasa, gerakan, sampai keseimbangan, akibat kondisi-kondisi medis tersebut. 

Manfaat Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS)

tDCS bisa digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam beraktivitas, seperti:

Pasien yang pernah terserang stroke, mengalami kelelahan berkelanjutan, atau kesulitan berbicara, menggerakan lengan dan kaki, hingga gangguan ingatan, bisa memperoleh manfaat dari terapi tDCS. 

tDCS dipercaya bisa mengubah tingkat rangsangan neuron, yaitu sel yang membantu mengirimkan sinyal penting di otak. Perangkat ini dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat rangsangan tersebut di bagian otak tertentu selama beberapa menit hingga beberapa jam setelah stimulasi. 

Terapi ini telah terbukti meningkatan manfaat terapi fisik dan okupasi, misalnya ketika terapi tDCS dilakukan saat pasien ingin mempelajari gerakan dan keterampilan baru, atau mempelajari kembali gerakan dan keterampilan yang memerlukan rehabilitasi.

Menjalani terapi tDCS dianggap seperti meminum secangkir kopi untuk “membangunkan” bagian otak tertentu dan membantunya mengingat keterampilan yang ingin dipelajari kembali. 

Seperti apa rasanya terapi tDCS?

Beberapa pasien mungkin penasaran, atau bahkan takut, untuk menjalani terapi tDCS, mengingat prosedur ini melibatkan pemasangan dua elektroda yang ditempatkan di area-area tertentu di kepala atau leher. 

Tenang saja, selama terapi ini dilakukan, pasien mungkin akan merasakan sedikit kesemutan, gatal, atau sensasi hangat. Berbagai efek ini tidaklah menyakitkan dan dapat langsung hilang saat terapi tDCS dihentikan. 

Akan tetapi, perlu diingat bahwa toleransi pasien terhadap tDCS bergantung pada kualitas alat yang digunakan, prosedur pengaturannya, intensitasnya, dan durasinya. 

Baca juga: dr. Yetty Ramli, Dokter Spesialis Saraf yang Berfokus Pada Neurorestorasi Pasca Stroke

Efek samping tDCS

Perangkat atau terapi tDCS dianggap rendah risiko. Baik penelitian pada hewan maupun ribuan peserta penelitian manusia tidak menunjukkan adanya efek samping yang serius. 

Teknologi ini biasanya bisa ditoleransi dengan baik dan hanya menimbulkan efek samping ringan. 

Sebagian besar pasien melaporkan sedikit rasa gatal, geli, kesemutan, atau sensasi hangat di bawah bantalan elektroda. Sensasi ini biasanya hilang setelah beberapa menit.

Dalam beberapa kasus, tDCS berpotensi menimbulkan efek samping seperti sakit kepala ringan, pusing, atau sedikit kelelahan setelah perawatan. 

Terapi tDCS di RS Mandaya Puri

Di Mandaya Royal Hospital Puri, tDCS digunakan dalam terapi berbagai kondisi, termasuk stroke dan gangguan tidur. Pada terapi pasien pasca stroke, terapi tDCS dilakukan sebagai salah satu rangkaian terapi bersama dengan terapi lain seperti electrotherapy dan terapi fisik untuk meningkatkan kemampuan gerak setelah serangan stroke. 

Sementara pada penggunaan tDCS untuk gangguan tidur, terapi ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, mengurangi disrupsi saat tidur, hingga mengurangi gejala sulit tidur. 

Jika Anda tertarik untuk mencoba terapi tDCS atau sekadar ingin bertanya-tanya tentang terapi ini, jangan ragu untuk langsung mengunjungi Mandaya Royal Hospital Puri. Rumah sakit kami memiliki alat tDCS, serta teknologi-teknologi medis terkini lainnya, yang didukung oleh tim dokter spesialis yang berpengalaman. 

Konsultasi dokter

Selain tDCS, Mandaya Royal Hospital Puri juga memiliki teknologi Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) yang bisa digunakan untuk mendukung terapi/rehabilitasi pasca stroke. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes