Aneurisma otak merupakan kondisi serius yang terjadi ketika pembuluh darah di otak melemah dan membentuk tonjolan seperti balon yang berisiko pecah. Salah satu metode penanganan efektif untuk kondisi ini adalah microsurgical clipping, yaitu prosedur bedah saraf yang bertujuan menghentikan aliran darah ke aneurisma dengan cara menjepit pangkalnya menggunakan klip khusus. Tindakan ini membutuhkan keahlian tinggi serta fasilitas medis yang lengkap untuk memastikan hasil yang optimal.
Di RS Mandaya Royal Puri, prosedur microsurgical clipping dilakukan oleh salah satu dokter bedah saraf terkemuka di Indonesia, Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS, atau yang lebih dikenal dengan Dr. Joy. Dengan pengalaman internasional dan keahlian mendalam dalam menangani kasus pembuluh darah otak yang kompleks, Dr. Joy menghadirkan layanan bedah saraf modern dengan standar tinggi untuk memberikan harapan pemulihan yang lebih baik bagi pasien aneurisma otak.
Contents
Mengenal tindakan microsurgical clipping untuk aneurisma otak

Risiko terbesar dari aneurisma otak adalah pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke perdarahan yang mengancam jiwa. Sekitar setengah dari penderita stroke akibat aneurisma pecah meninggal dalam waktu tiga bulan. Untuk mencegah kondisi berbahaya ini, tindakan clipping dilakukan guna menutup pembuluh darah yang melemah sehingga darah tidak lagi mengalir ke area sekitar otak yang berpotensi menimbulkan stroke.
Microsurgical clipping adalah prosedur bedah mikro (microsurgery) yang menggunakan klip logam khusus untuk menutup aneurisma di dalam otak. Dalam prosedur ini, dokter bedah akan membuat sayatan kecil pada tulang tengkorak untuk mencapai bagian otak yang bermasalah. Proses ini membutuhkan teknologi modern serta keterampilan tinggi untuk memastikan tindakan dilakukan dengan tepat dan aman.
Selama operasi, dokter menggunakan mikroskop bedah dan instrumen berukuran sangat kecil untuk melakukan prosedur secara detail. Tingkat ketelitian yang tinggi sangat diperlukan agar tidak merusak saraf, pembuluh darah, maupun jaringan otak sehat di sekitarnya. Dengan teknik ini, clipping aneurisma menjadi salah satu pilihan utama dalam mencegah risiko pecahnya aneurisma otak sekaligus meningkatkan peluang keselamatan pasien.
Untuk aneurisma otak yang belum pecah, clipping biasanya menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Sementara pada aneurisma yang sudah pecah, prosedur ini dapat menghentikan perdarahan sekaligus mencegah perdarahan berulang di kemudian hari. Namun, perlu dipahami bahwa kerusakan otak yang sudah terjadi sebelum tindakan dilakukan dapat menimbulkan disabilitas jangka panjang.
Bagaimana tindakan microsurgical clipping untuk aneurisma otak dilakukan?
Dalam operasi microsurgical clipping, dokter bedah akan melakukan beberapa tahapan penting, antara lain:
- Membuka sebagian kecil tulang tengkorak untuk mencapai area otak.
- Memisahkan pembuluh darah dan aneurisma dari jaringan otak di sekitarnya.
- Meletakkan klip logam pada leher aneurisma.
- Mengembalikan tulang yang dibuka dan menutup sayatan.
Dengan pemasangan klip tersebut, aliran darah dari arteri menuju aneurisma akan terhenti secara efektif sehingga risiko pecah atau perdarahan dapat dicegah.
Microsurgical clipping dan endovascular coiling untuk aneurisma otak, mana yang lebih baik?
Selain microsurgical clipping, Dr. Joy juga bisa melakukan endovascular coiling untuk menangani aneurisma otak.
Endovascular coiling adalah prosedur minimal invasif untuk menangani aneurisma otak. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah, biasanya dari pangkal paha atau pergelangan tangan, hingga mencapai pembuluh darah di otak. Melalui kateter tersebut, dokter memasukkan gulungan kawat tipis ke dalam aneurisma. Kuwait ini akan memicu pembekuan darah sehingga menutup aneurisma dan mencegah aliran darah masuk, sehingga risiko pecah atau perdarahan dapat dicegah.
Dibandingkan dengan aneurysm clipping, endovascular coiling merupakan prosedur yang lebih minimal invasif. Umumnya, tindakan yang lebih minimal invasif dapat mempersingkat lama rawat inap dan mempercepat proses pemulihan.
Tapi, keputusan terkait metode penanganan aneurisma otak akan didasari oleh kondisi pasien dan aneurisma otak yang diderita.
Tim dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan perawatan yang tepat, antara lain:
- Ukuran dan bentuk aneurisma: Clipping biasanya lebih efektif untuk aneurisma berukuran besar atau yang memiliki leher lebar.
- Lokasi: Aneurisma yang berada lebih dekat dengan permukaan otak lebih mudah dijangkau melalui bedah mikro. Sebaliknya, untuk aneurisma yang lebih dalam dan sulit dijangkau, dokter sering menggunakan metode endovaskular.
- Kondisi pecah: Pada aneurisma yang sudah pecah, bedah mikro mungkin diperlukan untuk mengeluarkan darah sekaligus mengurangi tekanan pada otak. Dalam prosedur yang sama, dokter dapat langsung melakukan clipping pada aneurisma.
- Usia dan kondisi kesehatan: Pasien yang lebih tua atau memiliki penyakit penyerta mungkin memiliki risiko komplikasi lebih tinggi jika menjalani bedah mikro. Dalam kondisi ini, pendekatan endovaskular lebih disarankan.
Dr. Joy, dokter bedah saraf yang ahli tangani aneurisma otak dengan microsurgical clipping dan endovascular coiling
Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS, atau yang lebih dikenal dengan nama Dr. Joy, merupakan Dokter Spesialis Bedah Saraf dengan fokus keahlian pada bidang pembuluh darah otak. Beliau menempuh pendidikan doktoral di University of Helsinki, Finlandia, dengan penelitian yang secara khusus mendalami penanganan aneurisma otak.
Selain aktif sebagai praktisi medis, Dr. Joy juga berkontribusi dalam dunia akademis. Beliau menulis buku berjudul “Memahami Aneurisma Otak” yang telah terbit dalam dua edisi, membahas secara lengkap mengenai definisi, diagnosis, hingga tata laksana aneurisma otak.
Dalam perjalanan kariernya, Dr. Joy telah menangani berbagai kasus bedah saraf dengan tingkat kompleksitas tinggi, termasuk:
- Aneurisma otak
- Stenosis atau penyempitan pembuluh darah otak
- Perdarahan otaK
- Tumor otak
- Kanker otak
Dengan kombinasi pengalaman klinis yang luas, rekam jejak akademik yang kuat, serta pelatihan di pusat saraf internasional, Dr. Joy diakui sebagai salah satu dokter bedah saraf terkemuka di Indonesia. Keahliannya menonjol dalam penanganan kasus pembuluh darah otak dan tumor otak yang membutuhkan teknik bedah tingkat lanjut.
Jadwal praktek Dr. Joy di RS Mandaya Royal Puri
Jadwal praktek Dr. Joy (Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS) di RS Mandaya Royal Puri adalah sebagai berikut:
- Senin: by appointment
- Selasa: 14.00 – 17.00 WIB
- Rabu: by appointment
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB
- Jumat: 14.00 – 17.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 12.00 WIB
Jika Anda ingin berkonsultasi seputar aneurisma otak dengan Dr. Joy, jangan ragu untuk mengunjungi RS Mandaya Royal Puri.
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.