Tim dokter Mandaya Royal Hospital Puri telah berhasil merawat pasien dengan kondisi autoimun dan kanker darah dengan prosedur apheresis. Hasil dari tindakan ini menjanjikan dan pasien-pasien yang menjalaninya mengalami perbaikan gejala yang signifikan.
Prosedur apheresis di Mandaya Royal Hospital Puri dilakukan oleh tim dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik, dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM dan dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM. Apheresis digunakan untuk mengatasi berbagai kelainan yang berhubungan dengan darah, termasuk kondisi autoimun myasthenia gravis dan juga leukemia atau kanker darah.
Lihat juga: Mengenal Penyakit Autoimun Myasthenia Gravis bersama Ahli Saraf dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N
Untuk perawatan kanker darah dengan apheresis, pasien sebenarnya sudah pernah mencoba obat-obatan kemoterapi untuk mengatasi kankernya. Akan tetapi, pasien tersebut ternyata mengidap alergi terhadap obat-obatan kemoterapi, sehingga hasil pengobatannya tidak maksimal. Ketika hasil cek darah kembali, sel darah putih atau leukosit pasien berada jauh di atas kadar normal, sehingga perlu dilakukan terapi untuk tindakan leukapheresis atau terapi modifikasi leukosit agar kadarnya bisa menurun.
“Awalnya, kadar leukosit pasien mencapai 190 ribu-an. Setelah apheresis satu kali, sudah turun ke sekitar 90 ribu-an. Setelah ini pasien juga masih akan menjalani terapi lain dan apheresis tambahan agar kadar leukositnya bisa stabil di kadar yang aman,” jelas dr. Toman.
Terkait dengan tindakan plasmapheresis untuk penyakit myasthenia gravis, dr. Toman juga menjelaskan bahwa hasilnya pun baik dan menjanjikan.
“Pasien myasthenia gravis yang ditangani kemarin menunjukkan hasil yang baik saat kontrol. Meski kemarin sempat mengalami krisis MG, setelah menjalani apheresis pasien sekarang sudah jauh lebih membaik, bahkan sudah seperti orang biasa yang tidak memiliki gejala,” jelas dr. Toman.
Baca juga: Apheresis, Terapi Modifikasi Darah untuk Atasi Autoimun
Lebih dekat dengan apheresis dan prosedurnya
Darah manusia terdiri dari empat komponen: sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah. Terkadang, untuk mengatasi suatu kondisi medis, salah satu komponen darah perlu dibuang atau “dimodifikasi” melalui prosedur apheresis.
Apheresis adalah prosedur yang memungkinkan dokter untuk mengambil atau mengeluarkan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, atau plasma darah dari tubuh pasien untuk perawatan medis.
Dalam prosedurnya, mesin sentrifus akan mengambil darah dari tubuh pasien, kemudian memutar darah untuk memisahkan komponen-komponennya.
Lihat Juga: Apheresis Terapi Modifikasi Darah Mandaya
View this post on Instagram
Sebagai contoh, dalam kasus leukemia, kanker darah ini menyebabkan tubuh memproduksi sel darah putih berlebih, sehingga memunculkan gejala-gejala pada pasien. Fungsi apheresis di sini adalah membuang atau memodifikasi sel darah putih berlebih untuk mengurangi gejala-gejala leukemia.
Sementara itu, dalam kasus myasthenia gravis, penumpukan antibodi (protein) abnormal dalam plasma darah mengganggu komunikasi antara saraf dan otot. Dengan menjalani tindakan apheresis, plasma darah dipisahkan dan dikeluarkan dari darah pasien, kemudian diganti dengan larutan protein albumin manusia sebanyak 5%.
Lihat juga: Testimoni Pasien Kanker Darah Multiple Myeloma Stadium 2 Jalani Kemoterapi – Pusat Kanker Mandaya
Mandaya Royal Hospital Puri melayani tindakan apheresis, baik leukapheresis untuk leukemia maupun plasmapheresis untuk kondisi autoimun seperti myasthenia gravis. Tindakan apheresis akan dilakukan oleh dr. Toman dan dr. Alvin dengan dukungan tim dokter spesialis multidisiplin di rumah sakit kami.
Lihat juga: Mengenal Kanker Darah Multiple Myeloma yang Menyerang Sel Plasma Darah Putih bersama dr. Toman
Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.