Testis anak tidak turun adalah kondisi ketika testis tidak turun ke dalam skrotum, baik sebelum lahir atau dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi.
Selama perkembangan janin, testis berkembang di dalam perut. Sebelum bayi dilahirkan, biasanya testis turun dari perut ke dalam skrotum. Tapi, pada beberapa bayi, testis tidak turun ke dalam skrotum. Kondisi testis anak tidak turun juga dikenal dengan kriptorkismus.
Contents
Penyebab testis anak tidak turun
Sejauh ini, dokter dan peneliti belum mengetahui secara pasti mengapa beberapa bayi mengalami kondisi testis tidak turun saat lahir. Namun, kekurangan testosteron selama perkembangan janin diduga bisa mengganggu perkembangan testis dan menyebabkan kondisi ini.
Selain itu, gen, kesehatan ibu dan bayinya, serta faktor-faktor lain mungkin juga berperan dalam terjadinya kondisi testis tidak turun. Faktor-faktor ini bisa mengganggu hormon, perubahan fisik, dan aktivitas saraf yang berperan dalam perkembangan testis.
Gejala testis anak tidak turun
Gejala utama dari testis tidak turun adalah tidak adanya testis di salah satu atau kedua sisi skrotum. Biasanya, tidak ada gejala lain yang dialami oleh anak. Testis yang tidak turun pun tidak menimbulkan rasa sakit atau memengaruhi kemampuan bayi untuk buang air kecil.
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kondisi testis tidak turun pada bayi, seperti:
- Kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah
- Riwayat keluarga dengan testis yang tidak turun
- Kondisi kesehatan pada bayi, seperti cerebral palsy atau masalah pada dinding perut
- Ibu menderita diabetes sebelum atau selama kehamilan
- Ibu mengonsumsi alkohol selama kehamilan
- Ibu merokok atau terpapar asap rokok selama kehamilan
- Ibu terpapar pestisida selama kehamilan.
Komplikasi testis anak tidak turun
Bayi dengan testis yang tidak turun memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap:
- Kanker testis: Kanker testis adalah kanker yang paling umum dialami oleh pria berusia 15-35 tahun.
- Torsi testis: Kondisi ketika korda spermatika terpelintir dan memutus suplai darah ke testis. Kondisi ini sangat menyakitkan dan testis bisa mati jika tidak segera diobati.
- Hernia inguinalis: Hernia inguinalis adalah jenis hernia yang menyebabkan bagian dari organ menonjol melalui otot dan jaringan di dekat pangkal paha.
- Hipogonadisme: Kondisi yang terjadi ketika testis tidka menghasilkan cukup testosteron.
Selain itu, jika testis tidak turun ke skrotum, testis mungkin tidak bisa berfungsi dengan baik atau menghasilkan sperma yang sehat. Ini bisa menyebabkan kemandulan di kemudian hari.
Cara mengatasi testis anak tidak turun
Testis tidak turun pada bayi umumnya diatasi dengan prosedur pembedahan yang disebut orkidopeksi (orchiopexy). Selama prosedurnya, dokter akan membuat sayatan kecil di selangkangan anak dan mencari testis yang tidak turun di area perut.
Selain itu, dokter juga akan membuat sayatan kecil di skrotum anak dan membuat kantong untuk menahan testis agar tetap di tempatnya.
Jika dokter menemukan testis yang tidak turun sudah tidak berfungsi, dokter bedah bisa mengangkatnya.
Umumnya, dokter akan menyarankan tindakan orkidopeksi ketika anak berusia antara 6 hingga 24 bulan.
Operasi untuk memperbaiki testis yang tidak turun memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Dalam kebanyakan kasus, testis anak bisa berkembang secara normal di dalam skrotum dan menghasilkan sperma yang sehat di kemudian hari.
Penanganan testis anak tidak turun di RS Mandaya Royal Puri
Penanganan testis anak tidak turun bisa dilakukan di RS Mandaya Royal Puri dengan dokter spesialis urologi konsultan urologi pediatrik (anak), yaitu dr. Hendy Mirza, Sp.U(K).
Beliau menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dokter Spesialis Bedah Urologi di Universitas Indonesia, Fellowship di bidang Rekonstruksi Pediatrik (Laparoskopi) di Universitas Indonesia, dan Konsultan Pediatrik.
dr. Hendy juga telah mengikuti banyak pelatihan, kursus, hingga seminar di bidangnya, seperti:
- The 9th Malang Continuing Urology Update : Pediatric Urology, Malang
- The 18th Annual Congress of the Asia-Pacific Association of Pediatric Urologist (APAPU), Zhengzhou, China
- The 28th Congress of European Society of Pediatric Urology (ESPU), Barcelona, Spanyol
- The 19th Annual Congress of the Asia Pacific Association Pediatric Urologist (APAPU) in conjunction with the Annual Scientific Meeting of Indonesia Urological Association (ASMIUA) 2017, Yogyakarta
- Laparoscopy Training Course “Videosurgery in Pediatric Urology”, IRCAD Training Center Strasbourg, Perancis
- The 6th World Congress of The World Federation of Associations of Pediatric Surgery (WOFAPS), workshop and congress, Doha, Qatar
Selain bisa menangani kondisi testis yang tidak turun pada anak, dr. Hendy juga ahli dalam biopsi prostat, pembedahan pada saluran kemih, sunat, pemeriksaan prostat, hingga operasi ginjal.
dr. Hendy adalah salah satu dokter spesialis urologi di RS Mandaya Royal Puri yang bisa melakukan penanganan pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia) pada pria dewasa dengan terapi REZUM metode uap air.
dr. Hendy Mirza, Sp.U (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 16.00 – 19.00 WIB
- Rabu: 16.00 – 19.00 WIB
- Jumat: 16.00 – 19.00 WIB
Apabila anak Anda mengalami kondisi testis tidak turun, Anda bisa membawanya ke RS Mandaya Royal Puri untuk bertemu dengan dr. Hendy.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
