Tumor saraf tulang belakang adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang muncul di area sumsum tulang belakang atau jaringan di sekitarnya. Tumor ini dapat menekan saraf serta struktur di sekitarnya sehingga mengganggu fungsi tubuh. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan motorik, kelemahan anggota gerak, gangguan sensorik, hingga kelumpuhan.
Gejala tumor saraf tulang belakang dapat berupa kesemutan, kebas, nyeri yang menjalar, kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan, serta penurunan kemampuan gerak tangan atau kaki. Pada beberapa kasus, pasien bahkan mengalami penurunan kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengalami gangguan buang air karena fungsi saraf yang terganggu.
Contents
Perjalanan pasien 38 tahun menderita tumor saraf tulang belakang
Seorang pasien berusia 38 tahun asal Teluk Gong, Jakarta Utara mengalami gejala sejak tahun 2022, dimulai dari tangan yang sering kesemutan hingga kaki yang semakin sulit digerakkan.
Kondisinya memburuk secara bertahap selama beberapa tahun, dari pincang, sulit berjalan, hingga akhirnya tidak dapat bangun dari posisi tidur tanpa bantuan. Bahkan, untuk ke kamar mandi pun ia tidak mampu berdiri sendiri sehingga sering mengompol di tempat tidur.
Setelah menjalani pemeriksaan MRI, ditemukan adanya lesi di bagian leher yang mengarah pada tumor saraf tulang belakang. Kondisinya terus menurun hingga makan pun harus disuapi, dan seluruh tubuh terasa kebas serta kesemutan seperti gejala stroke. Ia juga tidak mampu pergi berobat sendiri karena kelemahannya semakin parah.
Dalam kondisi yang semakin memburuk, rekan gereja dan teman-teman sekolah membantu mempertemukannya dengan Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS (Dr. Joy) di Mandaya Royal Hospital Puri.
Operasi bersama dr. Joy di RS Mandaya Puri dan perubahan setelahnya
Pasien kemudian menjalani operasi tumor saraf tulang belakang yang dipimpin langsung oleh Dr. Joy. Operasi berjalan lancar, dan proses perbaikannya berlangsung lebih cepat dari perkiraan. Beberapa jam setelah operasi, tangan dan kaki yang sebelumnya tidak dapat diangkat mulai kembali bergerak. Ini merupakan tanda pemulihan yang sangat signifikan.
Setelah menjalani fisioterapi dan latihan berjalan, kondisinya meningkat pesat. Kaki yang sebelumnya diseret saat berjalan kini sudah dapat melangkah satu per satu. Ia bahkan mulai beraktivitas kembali di luar rumah setelah sekian lama bergantung pada bantuan orang lain. Dalam waktu dua bulan, ia merasakan kondisi tubuhnya kembali seperti dua tahun sebelum operasi; lebih kuat, lebih stabil, dan penuh harapan.
Pasien juga menceritakan bagaimana Dr. Joy memberikan perhatian, empati, dan dukungan selama proses perawatan. Pendekatan tersebut memberinya motivasi kuat untuk tetap bersemangat menjalani terapi hingga pulih. “Orangnya ramah, baik, dan perhatian juga ke pasien. Empatinya tinggi sekali,” ucap pasien.
Dari pengalamannya, pasien berpesan agar masyarakat tidak mengabaikan gejala awal seperti kebas, kesemutan, atau kelemahan anggota tubuh. Gejala kecil bisa menjadi tanda bahaya yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan diagnosis tepat dan penanganan oleh dokter yang berpengalaman, peluang pemulihan akan jauh lebih besar.
Profil Dr. Joy, dokter bedah saraf peraih rekor MURI
Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS, atau yang lebih dikenal sebagai Dr. Joy, adalah Dokter Bedah Saraf Subspesialis Pembuluh Darah Otak dengan rekam jejak akademik dan klinis yang sangat luar biasa. Beliau menempuh pendidikan doktoral (S3) di University of Helsinki, Finlandia, dan berhasil menyelesaikannya hanya dalam waktu 18 bulan 12 hari, yang mengantarkan beliau meraih Rekor MURI sebagai Dokter yang Lulus Tercepat Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran di Indonesia.
Selain berpraktek sebagai ahli bedah saraf, Dr. Joy juga aktif dalam dunia akademik dan edukasi publik. Beliau merupakan penulis buku “Aneurisma Otak 1 & 2”, yang membahas berbagai aspek terkait kelainan pembuluh darah otak. Keahliannya mencakup penanganan beragam penyakit otak, mulai dari aneurisma otak, penyempitan pembuluh darah otak, pendarahan otak, tumor jinak seperti meningioma, hingga kanker otak.
Perjalanan pendidikan dan pelatihan Dr. Joy sangat luas dan mendalam, meliputi:
- Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta
- Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf – Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran / RS Hasan Sadikin, Bandung
- WFNS Skull-base Surgery Fellowship di Keio University Hospital, Tokyo
- Cerebrovascular Clinical Fellowship di Helsinki University Central Hospital, Finlandia
- Neuro-endovascular / Neurointerventional Clinical & Research Fellowship di Seoul National University Bundang Hospital, Korea Selatan
- PhD Program in Clinical Science – University of Helsinki, Finlandia
- Board-certified Subspesialis Neurosurgery Vaskular, Indonesia
- Board-certified Fellowship Neurosurgery Onkologi, Indonesia
Dengan kombinasi pengalaman internasional, kompetensi subspesialis, dan dedikasi terhadap pasien, Dr. Joy dikenal sebagai salah satu ahli bedah saraf dengan reputasi terbaik di Indonesia, terutama dalam menangani kasus-kasus kompleks yang melibatkan pembuluh darah otak.
Jadwal Dr. Joy di RS Mandaya Royal Puri
Jadwal praktek Dr. Joy (Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS) di RS Mandaya Royal Puri adalah sebagai berikut:
- Senin: by appointment
- Selasa: 14.00 – 17.00 WIB
- Rabu: by appointment
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB
- Jumat: 14.00 – 17.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 12.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
