fbpx

Tes HbsAg: Tujuan, Prosedur, dan Hasil Pemeriksaan

Hepatitis B adalah salah satu infeksi virus yang menyerang organ hati. Dalam kondisi kronis, hepatitis B bisa menyebabkan kanker hati. Dokter dapat melakukan tes HBsAg untuk mendiagnosis Hepatitis B atau mencari tahu apakah Anda baru mengalami kondisi ini.

HBsAg dapat digunakan untuk mencari tahu kondisi Hepatitis B kronis ataupun infeksi yang baru saja terjadi.

Apa itu tes HBsAg?

Hepatitis B surface antigen atau HBsAg adalah pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit Hepatitis B. Virus ini dapat mendeteksi keberadaan virus Hepatitis B di dalam darah melalui antigen permukaan virus.

Saat Anda terinfeksi virus Hepatitis B, gejalanya tidak langsung muncul. Anda bisa saja baru merasakan gejalanya setelah beberapa bulan terinfeksi.

Sementara itu, tes HBsAg dapat mendeteksi keberadaan antigen virus Hepatitis B dalam beberapa minggu setelah infeksi.

Tujuan melakukan tes HBsAg

Tujuan utama tes HBsAg adalah untuk mendiagnosis hepatitis B akut atau infeksi yang masih aktif. Hepatitis B akut adalah infeksi virus hepatitis B yang terjadi dalam 6 bulan setelah pertama kali terpapar virus hepatitis.

Meski demikian, tes HBsAg juga dapat mendeteksi hepatitis B kronis. Orang yang mengalami hepatitis B kronis tetap memiliki virus di dalam tubuhnya tapi tidak menimbulkan gejala apa pun.

Kapan harus melakukan tes HBsAg?

Dokter mungkin akan menganjurkan Anda melakukan pemeriksaan HBsAg bila Anda mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Kelelahan ekstrem
  • Mual
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Penyakit kuning pada mata dan kulit (jaundice)
  • Urine yang berwarna pekat
  • Sakit perut

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami hepatitis B. apabila memiliki beberapa kondisi di bawah ini, Anda mungkin memerlukan pemeriksaan ini:

  • Pernah berhubungan seks dengan orang yang mengalami hepatitis B
  • Tinggal bersama orang yang mengalami hepatitis B
  • Berhubungan sesama jenis
  • Anak yang lahir dari ibu yang memiliki hepatitis B
  • Menggunakan jarum suntik secara bergantian

Selain beberapa orang yang memiliki kondisi di atas, orang yang pernah mendapatkan transfusi darah atau melakukan transplantasi organ juga berisiko mengalami hepatitis B, sehingga dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan ini.

Jika Anda ingin mendapatkan vaksin hepatitis B, pemeriksaan HBsAg juga perlu dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya virus aktif dalam tubuh. Jika ternyata hasilnya positif, maka pemberian vaksin perlu diganti dengan pengobatan.

Prosedur melakukan tes HBsAg

Tes HBsAg dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Sampel darah akan diambil lewat pembuluh darah di laboratorium. Sampel darah nantinya akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Anda tidak memerlukan persiapan apa pun untuk melakukan pemeriksaan ini. Anda juga tidak perlu puasa untuk melakukan tes ini.

Informasikan kepada dokter segala obat-obatan dan suplemen yang Anda minum karena mungkin saja dapat memengaruhi hasil.

Hasil tes HBsAg

Pemeriksaan HBsAg ditunjukkan dengan hasil negatif dan positif. HBsAg menandakan Anda sedang terinfeksi virus hepatitis B. Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan hepatitis B jika mendapati hasil positif.

Jika Anda merasa dalam keadaan sehat tapi memiliki hasil HBsAg positif, Anda mungkin memiliki hepatitis B kronis. Biasanya dokter akan memberikan pengobatan dan mengecek kembali 6 bulan kemudian.

Sementara itu, hasil HBsAg negatif menandakan Anda tidak sedang memiliki infeksi virus hepatitis B. Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan beberapa tes tambahan untuk mengetahui apakah tubuh Anda telah membentuk imunitas terhadap virus hepatitis B atau belum.

Baca juga: Elastography Liver di Mandaya Royal Hospital Puri

Pemeriksaan penunjang HBsAg

Hasil tes HBsAg negatif bisa berarti 2 hal:

  • Anda tidak mengalami infeksi hepatitis B dan belum pernah terinfeksi
  • Anda tidak sedang mengalami infeksi hepatitis B dan sudah pernah terinfeksi

Untuk memastikannya, tes HBsAg biasanya akan dibarengi juga dengan pemeriksaan lain, yaitu:

1. HBsAb (Hepatitis B surface antibody test)

HBsAb digunakan untuk mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh untuk melawan virus tersebut. Pemeriksaan ini disebut juga dengan tes anti-HB.

Pemeriksaan HBsAb bertujuan untuk mengetahui apakah Anda sudah memiliki kekebalan untuk virus hepatitis B atau belum. 

HBsAb positif berarti tubuh sudah membentuk antibodi untuk melawan hepatitis B, baik dari infeksi di masa lampau maupun dari vaksinasi.

Sebaliknya, HBsAb negatif menunjukkan bahwa tubuh Anda belum memiliki antibodi untuk melawan virus hepatitis B.

2. HBcAb (Hepatitis B core antibody test)

Pemeriksaan HBcAb yang memiliki hasil positif menandakan infeksi hepatitis B yang pernah terjadi atau yang sedang berlangsung. Akan tetapi, pemeriksaan HBcAb tidak menunjukkan apakah tubuh sudah memiliki antibodi untuk melawan virus hepatitis B.

Untuk memahami hasil pemeriksaan HBcAb, diperlukan hasil HBsAg dan HBsAb.

Apabila HBsAg dan HbcAb positif, hal ini menandakan Anda memiliki infeksi hepatitis B akut ataupun kronis. Sementara, jika HBsAb dan HBcAb positif berarti Anda pernah mengalami dan telah pulih dari infeksi hepatitis B dan sudah memiliki perlindungan untuk virus hepatitis B.

Baca juga: Penanganan Abses Hati Oleh Dokter Radiologi Intervensi – Mandaya Hospital Group 

Melakukan tes HbsAg bisa membantu Anda memahami kondisi dan fungsi organ hati Anda. Untuk itu, Anda bisa melakukan medical check up dan melakukan skrining fungsi hati di Preventive Health Care. Di sana, Anda juga bisa mendapatkan vaksin hepatitis B dan vaksin lainnya untuk membentuk perlindungan pada tubuh.

Lihat Juga: Daftar Harga Paket Medical Check Up di Preventive Healt Care Mandaya Royal Puri

Buat janji lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes