fbpx

Silent Heart Attack in Diabetes Patient

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik akibat defisiensi atau resistensi insulin, yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula darah. Seseorang dapat dikatakan menderita DM, apabila memiliki keluhan klasik DM (polidipsi, polifagia, dan poliuri) disertai kadar gula darah puasa >126 mg/dL atau gula darah sewaktu >200 mg/dL. Salah satu komplikasi mayor dari DM adalah penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung. Pada penderita DM, serangan jantung umum dikenal dengan istilah silent heart attack.  

Silent heart attack merupakan serangan jantung pada penderita DM dengan gejala nyeri dada yang minimal atau bahkan tidak ada. Data dari Detection of SMI Diabetic Subject (DIAD) pada tahun 2014 melaporkan bahwa 22% pasien diabetes mellitus tipe 2 mengalami silent heart attack.  Salah satu faktor yang memiliki peran penting dalam silent heart attack pada penderita DM adalah neuropati, yang merupakan komplikasi minor dari DM. Neuropati merupakan gangguan pada sistem saraf, yang dapat terjadi pada seluruh tubuh, termasuk jantung.

Neuropati kardiak otonom merupakan gangguan pada sistem saraf otonom di jantung yang berpotensi menyebabkan gangguan pada reseptor nyeri, Hal ini akan menyebabkan gangguan pada sensitivitas ambang nyeri, yang akan berpengaruh terhadap kualitas nyeri dada akibat serangan jantung pada penderita DM.

Berbeda dengan nyeri dada khas pada serangan jantung yang terletak di dada sebelah kiri, terasa seperti ditindih atau diremas, dan disertai penjalaran ke leher, rahang, punggung, bahu hingga ke lengan sebelah kiri, silent heart attack memiliki gejala nyeri dada yang lebih sulit untuk dinilai. Empat tanda dan gejala yang ditemukan pada silent heart attack adalah:

  1. Rasa tidak nyaman di dada bagian tengah yang berlangsung selama beberapa menit, dan dirasakan hilang timbul.
  2. Rasa tidak nyaman pada tubuh bagian atas, seperti leher, rahang, bahu, punggung, dan lengan.
  3. Nafas terasa berat sebelum atau selama rasa tidak nyaman pada dada
  4. Berkeringat dingin, disertai mual atau pusing

Bila Anda mengalami keluhan seperti di atas, segera hubungi pusat pelayanan kesehatan terdekat dan minta bantuan orang sekitar untuk mendampingi Anda.

Referensi

Draman, M. S., Thabit, H., Kiernan, T. J., O’neill, J., Sreenan, S., McDermott, J. H. (2013) A Silent Myocardial Ischaemia in the Absence of Symptoms. Endocrineology Diabetes and Metabolism Case Report, 1-6.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M.K., Setiati, S.,. (2014) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI Jilid II. Jakarta: Interna Publishing; 1425-56.

Tinggalkan Balasan

Please rate*

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes