RS Mandaya Puri memperkenalkan terapi cuci plasma darah atau plasmapheresis untuk menangani multiple myeloma dan penyakit autoimun bernama myasthenia gravis (MG) yang kondisinya sudah parah. Kehadiran terapi ini tentunya menjadi berita baik untuk pasien-pasien multiple myeloma dan MG.
Terapi cuci plasma darah atau plasmapheresis adalah jenis dari apheresis, yaitu prosedur untuk membuang atau mengganti komponen darah. Terkadang, untuk mengobati suatu penyakit, salah satu komponen darah perlu dibuang atau diganti. Dalam prosedur plasmapheresis, komponen darah yang dibuang atau diganti adalah plasma.
Plasma merupakan bagian cair dari darah yang mengandung antibodi. Pada multiple myeloma, sel plasma abnormal berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan sejenis protein (protein M). Protein ini bisa menumpuk dan membuat darah lebih kental. Darah yang kental tidak bisa mengalir dengan mudah ke seluruh tubuh. Protein abnormal ini juga bisa merusak ginjal. Sementara pada kondisi MG, sel antibodi pada plasma yang sejatinya berfungsi melindungi tubuh, justru menyerang sel-sel yang sehat dan menimbulkan gejala mengganggu.
Terapi cuci plasma darah dilakukan untuk memisahkan dan mengganti plasma dengan bantuan mesin khusus. Plasma tersebut akan dibuang dan diganti dengan cairan pengganti, sehingga gejala-gejala parah yang dialami pasien bisa mereda dan kondisinya membaik.
Untuk multiple myeloma, plasmapheresis berfungsi sebagai pengobatan suportif. Itu berarti, terapi ini dapat membantu meredakan gejala multiple myeloma untuk sementara dan mengobati komplikasi, khususnya myeloma kidney.
“Pada kondisi MG, terapi ini dapat meringankan gejala-gejala parah terkait kondisi medis tersebut, seperti gagal napas misalnya,” ucap Erwin Suyanto, Public Relation Mandaya Hospital Group.
Untuk kasus MG, terapi cuci plasma darah bisa membantu meringankan gejala-gejala parah dari kondisi tersebut, tetapi pasien tetap harus mengonsumsi obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter.
Perlu diingat juga bahwa pada beberapa kasus, pasien perlu melakukan terapi cuci plasma darah lebih dari 1 kali agar hasil terapinya maksimal.
Tim dokter terapi cuci plasma darah di RS Mandaya Royal Puri meliputi dokter spesialis neurologi subspesialis neuromuskular, dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K), yang berpengalaman dalam menangani MG dan penyakit saraf autoimun langka lainnya.
Tidak hanya itu, ada juga dokter-dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik (Sp.PD-KHOM), seperti dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM dan dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM, yang ahli dalam menangani multiple myeloma, leukemia, dan jenis kanker darah lainnya.
Tindakan plasmapheresis untuk multiple myeloma merupakan salah satu penanganan yang disediakan Pusat Kanker Darah Mandaya. Dalam pusat ini, RS Mandaya Royal Puri juga menyediakan pengobatan lainnya, seperti kemoterapi, terapi tertarget (targeted therapy), imunoterapi, hingga radioterapi dengan Linac Elekta Versa HD yang terbaik di kelasnya.
Pusat Kanker Darah Mandaya juga bekerjasama dengan tim NCIS-NUH Singapore untuk membahas setiap kasus kanker darah yang diterima oleh RS Mandaya Royal Puri. Kerjasama ini bisa membantu menentukan diagnosis, kondisi pasien, efektivitas terapi, hingga pilihan pengobatan terbaik.
Sementara untuk penyakit autoimun, RS Mandaya Royal Puri memiliki peralatan medis canggih dan fasilitas laboratorium yang lengkap, sebut saja tes antibodi Anti-MuSK dan tes genetik menggunakan whole genome sequencing maupun whole exome sequencing.
Kesuksesan Mandaya Tangani Penyakit Autoimun dengan Apheresis
Mandaya telah berhasil melakukan penanganan MG dengan terapi apheresis.
Pasien yang sebelumnya mengalami krisis MG (komplikasi yang ditandai dengan melemahnya otot pernapasan) hingga masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), kini kondisinya membaik setelah menjalani terapi cuci plasma darah.
Keberhasilan-keberhasilan ini membuktikan bahwa apheresis, termasuk plasmapheresis, menawarkan hasil yang menjanjikan.
“Ini membuktikan bahwa pengobatan dan tim kedokteran di Indonesia sangat mumpuni, bahkan bisa bersaing di ranah global. Jadi, pasien tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri,” tegas Erwin.
RS Mandaya Royal Puri selalu berkomitmen dan tidak pernah letih dalam menghadirkan teknologi dan pelayanan terkini. Harapannya adalah agar pasien bisa mendapatkan pengobatan terbaik dari dalam negeri sendiri.