Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan ruas tulang belakang bengkok ke kanan atau ke kiri. Ini menyebabkan tulang berbentuk huruf S ataupun huruf C. Apabila Anda curiga anak mengalami skoliosis, Anda bisa membawa anak berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi.
Gejala skoliosis pada anak
Anda mungkin mencurigai anak Anda mengalami skoliosis karena melihat adanya postur tubuh yang tidak biasa pada tulang belakang anak Anda. Agar lebih waspada, berikut adalah gejala skoliosis pada anak:
- Salah satu posisi bahu lebih rendah
- Area tulang rusuk yang lebih menonjol di satu sisi
- Lingkar pinggang yang tidak sejajar
- Salah satu pinggul lebih tinggi posisinya
Baca juga: Mengenal Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Akibat Saraf Kejepit
Penyebab skoliosis pada anak
Ada beberapa penyebab skoliosis pada anak, yaitu:
- Skoliosis kongenital: skoliosis yang terjadi saat bayi baru dilahirkan. Hal ini terjadi karena tulang belakang tidak terbentuk dengan sempurna.
- Skoliosis neuromuscular: skoliosis yang terjadi karena masalah saraf dan otot. Distrofi otot atau cerebral palsy dapat menyebabkan skoliosis.
- Skoliosis idiopatik: skoliosis yang tidak diketahui penyebabnya.
Di antara ketiganya, skoliosis idiopatik adalah salah satu penyebab skoliosis pada anak yang lebih umum terjadi. Kebanyakan, skoliosis terjadi pada saat anak berusia 10 tahun.
Pengobatan skoliosis pada anak
Tidak semua kasus skoliosis pada anak membutuhkan pengobatan, terutama jika lengkungan tulang belakang masih terhitung ringan. Dokter spesialis ortopedi akan melakukan pengobatan skoliosis pada anak berdasarkan derajat lengkungan, area tulang belakang yang terdampak, usia anak, dan sisa usia pertumbuhan anak.
Apabila anak terdiagnosis skoliosis saat usia remaja, yang pertumbuhannya hampir lengkap, kurva skoliosis biasanya tidak akan memburuk dengan cepat.
Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan skoliosis pada anak:
1. Observasi
Jika kurva skoliosis kurang dari 25 derajat atau pertumbuhan anak sudah hampir sempurna, dokter spesialis ortopedi hanya akan melakukan observasi tulang belakang anak.
Anak mungkin membutuhkan kontrol setiap 6-12 bulan sekali untuk memastikan lengkungan kurva tidak bertambah buruk.
2. Penggunaan korset
Jika kurva skoliosis antara 25-45 derajat, dokter spesialis ortopedi akan menganjurkan penggunaan korset untuk anak Anda. Tujuannya untuk mencegah lengkungan semakin bertambah buruk, bukan meluruskan kembali tulang yang bengkok.
Penggunaan korset akan efektif jika dikenakan selama 20 jam dalam sehari, setiap hari.
3. Operasi
Operasi skoliosis anak akan dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi. Pada anak berusia di bawah 10 tahun, operasi yang dilakukan dapat dengan memasang sebuah plat di sepanjang tulang belakang untuk mencegah lengkungannya semakin buruk seiring dengan pertumbuhan anak.
Sementara itu, untuk operasi skoliosis pada anak remaja, dokter mungkin akan menggunakan metode fusi tulang belakang (spinal fusion) untuk memperbaiki lengkungan tulang belakang.
Rekomendasi dokter skoliosis anak di Mandaya Royal Puri
Skoliosis biasanya jarang terasa sakit, terutama jika lengkungannya cenderung masih dalam derajat yang ringan. Akan tetapi, kondisi ini bisa bertambah buruk.
Anda mungkin akan menyadari postur tubuh anak yang tidak biasa. Untuk berkonsultasi masalah skoliosis pada anak, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi.
Sebagai rumah sakit dengan pusat unggulan ortopedi, Mandaya Royal Puri memiliki dokter spesialis ortopedi yang khusus menangani masalah tulang belakang anak, termasuk skoliosis.
Baca juga: Pengobatan Saraf Kejepit dengan Laser PLDD Tanpa Sayatan Besar 0,8 Centimeter
dr. Mohammad Fachry Lubis, Sp.OT-(K)
Mohammad Fachry Lubis, Sp.OT-(K) adalah seorang dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang. Jadi, penanganan skoliosis pada anak dan saraf kejepit adalah keahliannya.
Ia menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Sumatra Utara dan mendapatkan gelar dokter spesialis ortopedi berikut konsultan tulang belakang dari Universitas Indonesia.
Mohammad Fachry Lubis, Sp.OT-(K) dapat memberikan pelayanan dan konsultasi seputar kelainan tulang belakang, cedera tulang belakang, dan saraf kejepit di sepanjang tulang belakang.
Ia juga terampil menggunakan metode minimal invasif seperti BESS dan PLDD untuk menangani masalah tulang belakang. Metode minimal invasif memberikan hasil yang lebih baik dan lebih minim risiko efek samping dibandingkan metode konvensional.
Tak perlu khawatir akan risiko efek samping, sebab dokter perlu melakukan pemeriksaan terlebih dulu sebelum menentukan jenis pengobatan skoliosis anak. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan dokter, antara lain:
- Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan postur tubuh
- Pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen atau MRI
Jadi, operasi bukan satu-satunya jalan untuk mengatasi skoliosis pada anak. Yang terpenting, Anda perlu berkonsultasi terlebih dulu sehingga dokter dapat menentukan langkah yang tepat.
Anda dapat mengunjungi Mandaya Orthopedic & Movement Centre dan berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik kami untuk menentukan metode pengobatan yang paling tepat untuk skoliosis anak.
Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store untuk membuat janji temu.