Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta menutupi seluruh atau sebagian leher rahim (serviks) pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Plasenta merupakan organ berbentuk seperti kantong yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan dan berfungsi untuk menyalurkan oksigen serta nutrisi dari ibu ke janin melalui tali pusar.

Selama kehamilan, plasenta akan meregang dan tumbuh mengikuti perkembangan janin. Pada awal kehamilan, posisi plasenta yang rendah di rahim merupakan hal yang umum terjadi. Namun, pada trimester ketiga (usia kehamilan 28-40 minggu), plasenta seharusnya berpindah ke bagian atas rahim agar bayi memiliki jalan lahir yang terbuka menuju vagina saat persalinan. Plasenta previa terjadi ketika plasenta tidak berpindah ke atas rahim, sehingga menutupi jalan lahir dan menghalangi keluarnya bayi melalui vagina.
Di RS Mandaya Royal Puri, kondisi kehamilan ini bisa ditangani oleh dr. Noviyanti, Sp.OG, dokter kandungan dan kebidanan (OBGYN) yang sudah banyak menangani berbagai macam persalinan.
Contents
Jenis-jenis plasenta previa
Terdapat beberapa jenis plasenta previa:
- Plasenta previa marginal: Plasenta berada di tepi leher rahim (serviks). Posisi ini membuat plasenta menyentuh serviks, tetapi tidak menutupinya. Jenis plasenta previa ini biasanya dapat membaik dengan sendirinya sebelum waktu persalinan tiba.
- Plasenta previa parsial: Plasenta menutupi sebagian dari leher rahim.
- Plasenta previa total atau lengkap: Plasenta sepenuhnya menutupi leher rahim dan menutup jalan lahir (vagina). Jenis plasenta previa ini jarang dapat membaik dengan sendirinya.
Setiap jenis plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan dari vagina selama masa kehamilan maupun saat persalinan. Karena tingginya risiko perdarahan, sebagian besar kasus plasenta previa memerlukan persalinan melalui operasi Caesar (C-section).
Apa penyebab kehamilan plasenta previa?
Penyebab pasti dari plasenta previa belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, termasuk riwayat medis dan kebiasaan tertentu.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko plasenta previa selama kehamilan antara lain:
- Merokok atau menggunakan kokain.
- Berusia 35 tahun atau lebih.
- Pernah hamil beberapa kali sebelumnya.
- Sedang mengandung anak kembar, triplet, atau lebih.
- Pernah menjalani operasi pada rahim, termasuk operasi Caesar (C-section) atau kuret (D&C – dilatasi dan kuretase).
- Memiliki riwayat miom atau fibroid rahim.
Memahami faktor risiko ini penting agar ibu hamil dapat melakukan pemantauan kehamilan secara lebih cermat bersama dokter kandungan.
Tanda-tanda dan gejala plasenta previa
Gejala paling umum dari plasenta previa adalah:
- Perdarahan berwarna merah terang dari vagina. Perdarahan ini biasanya mulai terjadi pada paruh kedua kehamilan. Terkadang perdarahan dapat berhenti, lalu muncul kembali beberapa hari kemudian.
- Kram ringan atau kontraksi pada perut, perut bagian bawah, atau punggung.
Jumlah perdarahan dari vagina dapat bervariasi dan sering kali tidak disertai rasa nyeri.
Bagaimana cara mendiagnosis plasenta previa?
Dokter mendiagnosis plasenta previa melalui pemeriksaan USG yang menampilkan kondisi bagian dalam sistem reproduksi wanita. Jenis pemeriksaan USG yang biasa digunakan antara lain:
- USG transvaginal: Dokter memasukkan alat berbentuk seperti tongkat kecil (transduser) ke dalam vagina untuk memeriksa posisi bayi, plasenta, dan leher rahim (serviks).
- USG abdomen: Dokter mengoleskan gel di area perut, lalu menggerakkan alat transduser di permukaan perut untuk melihat posisi bayi, plasenta, dan serviks.
Kedua jenis USG tersebut menampilkan gambar pada monitor untuk membantu dokter menentukan sejauh mana plasenta menutupi leher rahim. Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, dokter akan memberikan rekomendasi penanganan yang paling tepat sesuai kondisi ibu dan janin.
Komplikasi yang perlu diwaspadai
Jika Anda mengalami plasenta previa, terdapat risiko yang dapat memengaruhi ibu maupun bayi.
Bagi ibu:
- Perdarahan: Perdarahan hebat dapat terjadi selama masa kehamilan, saat persalinan, atau setelah melahirkan.
- Persalinan prematur: Jika perdarahan sangat berat, dokter mungkin perlu melakukan operasi Caesar darurat sebelum usia kehamilan mencapai 40 minggu.
- Kehilangan banyak darah: Kehilangan darah dalam jumlah besar dapat menyebabkan anemia, tekanan darah rendah, kulit pucat, atau sesak napas.
 Plasenta akreta: Kondisi di mana plasenta tumbuh terlalu dalam menempel pada dinding rahim, yang dapat menyebabkan perdarahan hebat setelah melahirkan.
- Solusio plasenta: Plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir, sehingga mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi bagi janin.
Bagi bayi:
- Kelahiran prematur: Jika perdarahan parah dan perlu dilakukan operasi Caesar darurat, bayi mungkin lahir sebelum waktunya.
- Berat badan lahir rendah: Bayi dengan berat badan rendah dapat mengalami kesulitan menjaga suhu tubuh dan penambahan berat badan yang lambat.
- Gangguan pernapasan: Paru-paru yang belum matang sepenuhnya dapat menyebabkan kesulitan bernapas setelah lahir.
Penanganan plasenta previa di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki dokter-dokter kandungan dan kebidanan (OBGYN) yang ahli dalam menangani kehamilan dengan plasenta previa, salah satunya dr. Noviyanti.

Dokter akan mempertimbangkan dengan sangat hati-hati antara risiko perdarahan dan risiko persalinan dini. Setelah usia kehamilan mencapai 36 minggu, persalinan mungkin menjadi pilihan terbaik untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.
Hampir semua kehamilan dengan plasenta previa memerlukan operasi Caesar. Jika plasenta menutupi seluruh atau sebagian leher rahim, persalinan normal (melalui vagina) dapat menyebabkan perdarahan hebat yang berpotensi mengancam nyawa ibu maupun bayi.
Apabila plasenta berada dekat atau menutupi sebagian leher rahim, dokter mungkin akan menyarankan langkah-langkah berikut:
- Mengurangi aktivitas fisik sehari-hari.
- Melakukan bed rest atau istirahat total.
- Menjalani pelvic rest, yaitu tidak melakukan hubungan seksual, tidak menggunakan tampon, dan tidak melakukan pembersihan vagina (douching).
- Menghindari memasukkan benda apa pun ke dalam vagina.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit agar tim medis dapat memantau kondisi Anda dan bayi dengan lebih ketat.
Jadwal dr. Noviyanti di RS Mandaya Royal Puri

dr. Noviyanti, Sp.OG bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 12.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 12.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 12.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 12.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 10.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri dan berkonsultasi dengan dr. Noviyanti, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
 
						

 
			
