Dalam rangka memperingati World Cancer Day 2025, RS Mandaya Puri menggelar acara gathering komunitas kanker Geng Macan (Mandaya Advanced Cancer Center) pada Sabtu, 22 Februari 2025. Acara ini juga mengundang berbagai komunitas kanker lain, seperti Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Samudera Kasih, dan ICCC (Indonesia Cancer Care Community).
Selain berkumpul dan saling mengenal, para pengidap maupun survivor kanker yang tergabung dalam komunitas juga sekaligus mendengarkan paparan seputar teknologi kanker terkini, yaitu Brakiterapi dan Digital PET Scan yang disampaikan oleh dokter spesialis onkologi radiasi, dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad dan spesialis kedokteran nuklir, dr. Aleksander, SpKNTM, FANMB.
Baca juga: RS Mandaya Miliki Digital PET CT Scan Canggih Seperti Di Singapura, Deteksi Kanker Lebih Akurat
Dalam kesempatan ini, kedua narasumber memperkenalkan teknologi kanker terbaru yang ada di RS Mandaya Puri, yaitu Digital PET/CT Scan untuk mendeteksi kanker dan brakiterapi sebagai pengobatan kanker. Selain mendapatkan edukasi terkait teknologi kanker, berbagai komunitas kanker yang hadir juga membagikan pengalamannya berjuang melawan dan “bersih” dari kanker dalam sebuah sharing session.
“Dengan adanya acara pertemuan ini, kami berharap komunitas kanker memiliki wadah untuk bisa membagikan pengalamannya dalam berjuang dan sembuh dari kanker. Acara pertemuan ini juga diharapkan bisa menjadi support system bagi pasien kanker untuk tidak pernah putus asa dalam berjuang melawan kanker,” kata Erwin Suyanto, Public Relation Mandaya Hospital Group.
Untuk membuat acara lebih seru dan hangat, komunitas kanker diajak untuk duduk dan bermain game bersama-sama. Para peserta terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti rangkaian game-nya. Setelah game selesai dimainkan, RS Mandaya Puri membagikan doorprize untuk para peserta yang beruntung.
“Edukasi tentang Digital PET/CT Scan dan brakiterapi di RS Mandaya Puri juga diharapkan bisa membuat banyak orang sadar bahwa kanker dapat dideteksi secara dini dan bisa ditangani dengan baik,” lanjut Erwin.
Teknologi Digital PET/CT Scan dan Brakiterapi di RS Mandaya Puri
Pengenalan teknologi Digital PET/CT Scan di RS Mandaya Puri dalam acara ini sukses menarik perhatian para komunitas kanker. Pasalnya, teknologi Digital PET/CT Scan tergolong baru di Indonesia. Jadi, tidak heran kalau banyak peserta dari komunitas kanker yang antusias untuk mengenalnya.
“Teknologi Digital PET/CT Scan adalah teknologi yang tergolong baru di Indonesia. Teknologi ini mampu menghasilkan gambar pencitraan lebih tajam dan terperinci, sehingga mempermudah dokter untuk menilai kondisi sel kanker atau jaringan rusak yang telah menyebar di dalam tubuh,” ucap Erwin.
Selain teknologi Digital PET/CT Scan, para peserta dari komunitas kanker juga terlihat bersemangat dalam mendengarkan penjelasan tentang brakiterapi yang kini sudah ada di RS Mandaya Puri. Sebab, teknologi yang digunakan untuk brakiterapi di RS Mandaya Puri adalah Elekta Flexitron Irridium, salah satu alat brakiterapi yang memungkinkan penempatan radiasi secara presisi.
Baca juga: Pengobatan Kanker dengan Brakiterapi di Mandaya Royal Hospital Puri
“Teknologi brakiterapi kami satu-satunya di Banten dan rumah sakit lain di Indonesia juga belum banyak yang menggunakan. Padahal, ini adalah salah satu terapi yang dianggap efektif untuk kanker serviks dan rahim. Dua jenis kanker yang jumlah pengidapnya banyak di Indonesia,” papar Erwin.
Sebagai acara penutup, para anggota komunitas kanker yang hadir diberikan kesempatan untuk melihat ruangan Digital PET/CT Scan milik RS Mandaya Puri secara langsung. Ruangan Digital PET/CT Scan kami juga sudah dilengkapi dengan fitur 360 Panorama Experience yang bisa membuat pasien merasa nyaman saat melakukan pemeriksaan.
“Dengan kehadiran teknologi kanker terbaru di RS Mandaya Puri, kami berharap masyarakat jadi lebih mudah untuk melakukan pengobatan kanker di dalam negeri. Sebab, kami sudah menyediakan Pusat Kanker Terpadu yang dilengkapi teknologi kanker terbaru dengan dukungan tim dokter spesialis yang berpengalaman,” tutup Erwin.