Tonsilitis atau radang amandel adalah kondisi yang sering menyebabkan sakit tenggorokan, demam, dan gangguan menelan. Ketika pengobatan konservatif tidak efektif, operasi pengangkatan amandel menjadi pilihan yang bisa direkomendasikan dokter.
Selama ini, operasi pengangkatan amandel dikenal dengan sebutan tonsilektomi. Namun ternyata, ada juga operasi pengangkatan amandel tonsilotomi. Meskipun keduanya melibatkan pengangkatan amandel, teknik, tujuan, dan luas pengangkatan jaringan amandel berbeda secara signifikan.
Contents
Apa perbedaan tonsilektomi dan tonsilotomi dalam operasi pengangkatan amandel?
Berikut ini adalah perbedaan tonsilektomi dan tonsilotomi yang penting diketahui:
Tonsilektomi
Tonsilektomi adalah prosedur operasi pengangkatan amandel secara total, biasanya dilakukan pada pasien dengan tonsilitis kronis, pembesaran amandel yang berat, atau komplikasi lain seperti gangguan tidur akibat amandel besar.
Prosedur:
- Operasi dilakukan di bawah anestesi umum.
- Seluruh jaringan amandel diangkat dari tenggorokan, termasuk kapsul amandel.
- Tindakan ini bisa menggunakan pisau bedah, coblation, laser, atau teknik elektrokauter.
- Setelah amandel diangkat, area tersebut biasanya dijahit atau dibiarkan sembuh secara alami.
Kelebihan:
- Menghilangkan amandel sepenuhnya sehingga resiko radang amandel berulang rendah.
- Efektif untuk kasus tonsilitis kronis atau amandel yang sangat besar.
- Dapat mengurangi risiko komplikasi terkait amandel seperti gangguan tidur atau infeksi berulang.
Tonsilotomi
Tonsilotomi adalah prosedur operasi pengangkatan sebagian amandel, biasanya dilakukan pada pasien dengan amandel besar yang menyebabkan gangguan pernapasan atau sleep apnea ringan hingga sedang.
Prosedur:
- Dilakukan di bawah anestesi umum.
- Hanya sebagian jaringan amandel yang diangkat, meninggalkan kapsul atau bagian tertentu dari amandel.
- Bisa menggunakan alat coblation, mikrodebrider, atau teknik bedah lain yang presisi.
- Pemulihan biasanya lebih cepat dibanding tonsilektomi.
Kelebihan:
- Risiko perdarahan lebih rendah dibanding tonsilektomi.
- Waktu pemulihan lebih cepat, pasien dapat kembali beraktivitas lebih cepat.
- Mengurangi gejala pembesaran amandel seperti mendengkur atau sleep apnea, tanpa menghilangkan amandel sepenuhnya.
Teknologi plasma coblation di RS Mandaya Royal Puri, bisa lakukan tonsilotomi
RS Mandaya Royal Puri menyediakan tindakan tonsilotomi untuk pengangkatan sebagian amandel untuk kasus radang amandel dengan teknologi plasma coblation.
Plasma coblation merupakan teknologi medis yang memanfaatkan gelombang radiofrekuensi untuk mengangkat atau mengurangi jaringan amandel dan adenoid pada suhu lebih rendah dibanding metode radiofrekuensi konvensional. Dengan suhu yang lebih rendah ini, risiko kerusakan jaringan di sekitar amandel dapat diminimalkan, sehingga prosedur menjadi lebih aman dan nyaman bagi pasien.
Berbeda dengan teknik bedah konvensional yang bekerja dengan suhu tinggi dan dapat membakar jaringan, teknologi coblation bekerja tanpa membakar atau menghitamkan jaringan. Hal ini memungkinkan proses penyembuhan menjadi lebih cepat dan mengurangi risiko terjadinya peradangan setelah prosedur.
Keunggulan plasma coblation antara lain:
- Nyeri pascaoperasi lebih ringan, pasien bisa langsung makan dan minum.
- Risiko perdarahan minimal dibanding operasi tradisional.
- Masa pemulihan lebih cepat, memungkinkan aktivitas normal lebih cepat.
- Banyak pasien bisa pulang di hari yang sama tanpa rawat inap panjang.
- Prosedur lebih aman dan nyaman, ideal bagi pasien yang khawatir terhadap rasa sakit atau penyembuhan lama.
Tindakan plasma coblation untuk tonsilotomi di RS Mandaya Royal Puri akan dilakukan oleh dokter spesialis THT berpengalaman yang sudah menempuh pendidikan di Italia, yaitu dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL.
Mengenal dr. Abdillah, dokter THT Mandaya yang tempuh pendidikan di Italia
Pusat THT Mandaya Royal Puri didukung oleh tenaga medis berpengalaman, salah satunya dr. Abdillah yang ahli dalam prosedur modern plasma coblation. Teknologi ini menjadi pilihan efektif untuk mengatasi radang amandel (tonsilitis) maupun pembesaran adenoid dengan teknik yang lebih presisi, minim rasa nyeri, serta mempercepat proses pemulihan pasien.
Selain itu, dr. Abdillah juga menguasai berbagai prosedur THT lain, termasuk balloon sinuplasty untuk menangani sinusitis dan Quantum Molecular Resonance (QMR) untuk sleep apnea. QMR merupakan metode inovatif yang membantu mengatasi gangguan tidur akibat henti napas dan mendengkur dengan cara yang lebih aman dan modern.
Dengan latar belakang pelatihan intensif di Italia serta pengalaman belajar langsung dari Prof. Lino Businco, pakar THT internasional yang pernah menangani tokoh dunia seperti penyanyi opera Andrea Bocelli dan legenda sepak bola Francesco Totti, dr. Abdillah siap menghadirkan pelayanan THT yang komprehensif, modern, dan berstandar internasional bagi pasien di Indonesia.
dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 20.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.