Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin adalah dua jenis limfoma (kanker kelenjar getah bening) yang paling umum. Sama-sama bermula di sistem limfatik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin memiliki sejumlah perbedaan sehingga memiliki kemungkinan yang berbeda pula dalam penanganannya.
Contents
Perbedaan limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin
Limfoma, baik Hodgkin dan non-Hodgkin, adalah kanker yang bermula di sel darah putih, tepatnya limfosit. Maka dari itu, keduanya juga termasuk ke dalam kategori kanker darah. Limfoma menyebabkan produksi limfosit menjadi abnormal, sehingga fungsinya dalam menjaga kekebalan tubuh menjadi terganggu.
Perbedaan yang paling khas antara limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin adalah karakteristik sel kanker yang muncul saat diperiksa di laboratorium. Namun, tidak hanya itu.
Beberapa perbedaan limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, antara lain:
1. Usia pasien
Limfoma lebih sering ditemukan pada orang dewasa. Namun, ada perbedaan usia pasien pada limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
Limfoma non-Hodgkin sering kali terdiagnosis pada orang yang berusia di atas 65 tahun atau lebih. Sementara, limfoma Hodgkin lebih umum terdiagnosis pada orang berusia 20-30 tahun, meskipun mungkin juga pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
2. Jumlah kasus
Sebenarnya, dibandingkan jenis kanker lain, limfoma termasuk jenis kanker yang jarang. Akan tetapi, kalau keduanya dibandingkan, limfoma Hodgkin jauh lebih jarang terjadi daripada limfoma non-Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin diketahui sebagai salah satu dari enam jenis kanker yang paling umum.
3. Tipe kanker
Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin sebenarnya adalah dua kelompok besar kanker kelenjar getah bening. Baik limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin memiliki masing-masing subtipe lagi.
Terdapat sekitar lebih dari 70 tipe limfoma non-Hodgkin, sedangkan hanya ada 6 jenis limfoma Hodgkin.
4. Karakteristik sel
Yang membedakan kanker kelenjar getah bening menjadi limfoma Hodgkin atau non-Hodgkin adalah karakteristik dari sel kanker yang berkembang.
Pada limfoma Hodgkin, terdapat sel limfosit Reed-Sternberg. Sel ini ditandai dengan ukuran sel darah putih yang lebih besar dari seharusnya. Sel ini tidak ditemukan pada orang yang mengalami limfoma non-Hodgkin.
Sel-sel kanker pada orang yang mengalami limfoma non-Hodgkin biasanya berasal dari sel limfosit B dan T yang muncul dalam aneka ukuran, bentuk, dan karakteristik akibat produksi yang tidak sempurna.
Lihat Juga: Testimoni Pasien Limfoma di Mandaya Royal Hospital Puri
5. Lokasi kemunculan sel kanker
Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin sama-sama kanker yang muncul pertama kali di sistem limfatik. Sistem limfatik ini terdiri atas jaringan kelenjar getah bening, dan beberapa organ seperti limpa ataupun saluran cerna.
Walau demikian, diketahui terdapat sedikit perbedaan lokasi awal kemunculan sel kanker, antara limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
Limfoma non-Hodgkin dapat bermula dan muncul di seluruh kelenjar getah bening, di seluruh tubuh, juga organ-organ yang termasuk ke dalam sistem limfatik. Sementara itu, limfoma Hodgkin lebih umum muncul di kelenjar getah bening yang berada di dada, leher, ataupun ketiak.
6. Perkembangan kanker
Perbedaan yang juga cukup krusial berikutnya, limfoma Hodgkin cenderung lebih mudah terprediksi secara perkembangan sel kanker. Hal itu membuat limfoma Hodgkin lebih mudah dikenali dan diobati sehingga memiliki prognosis yang jauh lebih baik.
Sementara itu, untuk limfoma non-Hodgkin akan sangat tergantung pada jenis kanker dan stadiumnya saat ditemukan. Beberapa jenis limfoma non-Hodgkin memiliki perkembangan sel kanker yang agresif sehingga prognosisnya biasanya tidak sebaik limfoma Hodgkin.
7. Angka harapan hidup
Limfoma memiliki angka harapan hidup yang cukup baik. Artinya, jika ditemukan tepat waktu dan pengobatannya tepat, baik limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin memiliki peluang kesembuhan yang baik.
Namun, terdapat sedikit perbedaan angka harapan hidup dari limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Angka harapan hidup 5 tahun pasien limfoma Hodgkin adalah sekitar 80%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan limfoma non-Hodgkin, yakni 73%.
Hal itu dipengaruhi pada jenis kanker dan stadium saat kanker ditemukan.
Baca juga: Perbedaan Kanker Darah Leukemia & Multiple Myeloma
Perbedaan lain antara kedua jenis kanker ini adalah gejala benjolan yang muncul. Walau tidak selalu, dalam beberapa kasus, orang dengan limfoma Hodgkin mengalami nyeri di benjolan ketiak, leher, atau selangkangan, terutama setelah konsumsi alkohol.
Jika itu terjadi pada Anda, segera berkunjung ke dokter untuk melakukan konsultasi, guna memastikan gejala kanker kelenjar getah bening yang Anda alami.
Pengobatan Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin di RS Mandaya Puri
Pusat Kanker Darah Mandaya Royal Hospital Puri menyediakan pengobatan limfoma, baik Hodgkin ataupun non-Hodgkin, seperti:
1. Kemoterapi
Kemoterapi mengobati kanker dengan obat-obatan yang kuat. Ada banyak jenis kemoterapi untuk mengatasi limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Sebagian besar obat kemoterapi diberikan melalui pembuluh darah. Namun, ada juga obat-obatan kemoterapi yang diberikan dalam bentuk pil.
Mandaya Royal Hospital Puri juga memiliki ruangan khusus pasien kemoterapi yang didesain untuk menangani kasus kanker stadium awal hingga stadium lanjut.
2. Imunoterapi
Imunoterapi adalah jenis pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel kanker.
Sistem kekebalan tubuh melawan penyakit dengan menyerang kuman dan sel lain yang tidak seharusnya berada di dalam tubuh. Namun, sel kanker bisa “selamat” karena bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh.
Imunoterapi bekerja dengan cara membantu sel sistem kekebalan tubuh dalam menemukan dan membunuh sel kanker.
Di RS Mandaya Puri, terdapat ruang ICIR/PICIR untuk menjaga pasien imunoterapi agar tidak terkena infeksi.
3. Terapi tertarget
Terapi tertarget (targeted therapy) adalah pengobatan yang menyerang zat kimia tertentu dalam sel kanker. Dengan menghalangi zat kimia tersebut, terapi tertarget dapat menyebabkan sel kanker menjadi mati.
4. CAR-T cell therapy
CAR-T cell therapy melatih sistem imun untuk melawan limfoma Hodgkin ataupun non-Hodgkin. Perawatan ini dimulai dengan membuang beberapa sel darah putih, termasuk sel T, dari darah.
Sel-sel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk dirawat sehingga menghasilkan reseptor khusus. Reseptor ini membantu sel-sel mengenali penanda pada permukaan sel-sel limfoma.
Setelah itu, sel-sel tersebut dikembalikan ke dalam tubuh pasien untuk menemukan dan menghancurkan sel-sel limfoma.
Sama seperti pasien yang menjalani imunoterapi, pasien yang sedang melakukan CAR-T cell therapy juga bisa menggunakan ruang ICIR/PICIR.
5. Terapi radiasi
Terapi radiasi (radioterapi) mengobati kanker limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin dengan sinar energi yang kuat. Sinar energi ini bisa berasal dari sinar-X, proton, atau sumber lainnya.
Selama terapi radiasi dilakukan, pasien akan berbaring di atas meja, sementara mesin radioterapi bergerak di sekitar pasien dan mengarahkan radiasi ke titik-titik tertentu di tubuh.
Alat terapi radiasi yang digunakan di Mandaya Royal Hospital Puri adalah Linac Elekta Versa HD yang terbaik di kelasnya.
Lihat juga: Pusat Radioterapi Kanker Mandaya, Gunakan Teknologi Terbaik di Indonesia
Pusat Kanker Darah Mandaya bekerjasama dengan Singapore
Setiap kasus kanker darah yang diterima oleh RS Mandaya, termasuk kanker kelenjar getah bening atau limfoma, akan dibahas secara langsung bersama tim NCIS-NUH Singapore. Pembahasan ini bisa membantu pasien limfoma untuk mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang optimal dan akurat.
Tidak hanya itu, kerjasama antara RS Mandaya Puri dan NCIS-NUH Singapore juga memungkinkan pasien untuk mendapatkan second opinion (opini kedua) yang bisa membantu pasien maupun keluarga mendapatkan informasi lebih banyak terkait perawatan yang paling tepat untuk dijalani.
Tim dokter Pusat Kanker Darah Mandaya
Pusat Kanker Darah Mandaya mempunyai tim dokter yang ahli dan berpengalaman dalam menangani kanker limfoma, di antaranya:
1. Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP
2. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM
3. dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM
Dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan yang komprehensif, dan tim kedokteran yang berpengalaman, Pusat Kanker Darah Mandaya bisa memberikan pelayanan yang lengkap untuk menangani pasien dengan limfoma.
Anda bisa mengunjungi Pusat Kanker Darah RS Mandaya Royal dengan membuat janji temu lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.