Ketika penis mengeluarkan nanah, umumnya orang akan mengaitkannya dengan penyakit menular seksual (PMS). Namun, kondisi ini mungkin juga disebabkan oleh kondisi lain di luar PMS. Bahkan, beberapa cairan yang terlihat seperti nanah mungkin hanya cairan penis normal yang tidak berkaitan dengan gangguan kesehatan pria.
Contents
Penyebab penis keluar nanah
Nanah yang keluar dari penis dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, baik yang berbahaya maupun tidak. Pasalnya, cairan yang dikira nanah bisa saja sebenarnya cairan lain yang tidak berbahaya, misalnya cairan pre-ejakulasi.
Berikut ini beberapa penyebab penis mengeluarkan nanah yang perlu Anda ketahui:
1. Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual secara vaginal, oral, ataupun anal.
Penyakit ini dapat terjadi pada pria atau wanita, juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayi saat proses persalinan melalui vagina.
Pada pria, penyakit ini bisa membuat penis mengeluarkan nanah. Gejala inilah yang kemudian membuat gonore disebut juga sebagai penyakit kencing nanah.
Selain itu, kebanyakan pria dapat merasakan nyeri atau terbakar saat buang air kecil, peradangan dan nyeri tekan pada saluran di testis serta nyeri pada kelenjar prostat.
2. Klamidia
Klamidia adalah PMS yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini dapat menyebar melalui kontak seksual secara vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi.
Penis keluar nanah adalah salah satu gejala klamidia pada pria. Gejala ini juga biasanya disertai dengan gejala lain seperti nyeri pada penis, rasa terbakar saat buang air kecil, pembengkakan atau infeksi pada saluran di testis, serta nyeri tekan atau terasa sakit pada testis.
3. Uretritis
Meskipun infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering dikaitkan dengan wanita, pria juga dapat mengalaminya. Dari beberapa jenis ISK yang bisa terjadi, uretritis merupakan jenis yang bisa memicu pengeluaran nanah dari penis.
Uretritis adalah peradangan uretra yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk gonore yang disebut uretritis gonokokal. Sementara uretritis yang bukan disebabkan gonore disebut dengan uretritis non-gonokokal (NGU).
NGU dapat disebabkan oleh adenovirus, iritasi produk tertentu, kerusakan uretra dari pemakaian selang kateter urine, kerusakan jaringan akibat hubungan seksual atau masturbasi, serta luka kelamin.
Gejala NGU lain yang dapat mendampingi keluarnya nanah dari penis adalah rasa sakit dan gatal pada penis, perasaan terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, serta penis terasa lunak dan nyeri jika disentuh.
4. Prostatitis
Penis keluar nanah juga dapat disebabkan oleh prostatitis, yakni peradangan kelenjar prostat yang berfungsi membuat cairan prostat, salah satu komponen air mani. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi atau cedera pada prostat.
Saat mengalami prostatitis, penispenih tidak hanya akan mengeluarkan nanah tapi juga terasa sakit. Selain itu, urine yang keluar juga berbau busuk, berdarah, dan tidak lancar mengalir keluar penis.
Biasanya prostatitis akut dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan dalam beberapa hari atau minggu. Sementara prostatitis kronis dapat bertahan setidaknya selama tiga bulan. Seringkali tidak hilang dan pengobatan hanya dapat membantu meringankan gejala.
5. Balanitis
Balanitis adalah peradangan pada kepala penis. Penyebab paling umum dari balinitis adalah infeksi jamur, tapi kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai hal yang dapat mengiritasi kulup atau kepala penis, termasuk sabun dan bahan kimia keras lainnya.
Dua kondisi lain yang mirip balanitis adalah posthitis, yaitu peradangan kulup, dan balanoposthitis, yaitu peradangan pada kulup dan juga kepala penis.
Saat mengalami balanitis, maka kepala penis dapat mengalami pembengkakan dan pada beberapa orang hingga mengeluarkan nanah.
Jenis pengobatan balinitis tergantung pada penyebab infeksi. Jika balanitis disebabkan oleh infeksi jamur, maka dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur.
6. Cairan pra-ejakulasi
Pra-ejakulasi, atau precum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar cowper dan keluar dari penis saat merasa terangsang. Seringkali cairan ini hanya beberapa tetes saja, sehingga keberadaannya mungkin tidak disadari sama sekali.
Keberadaan cairan ini mungkin membingungkan beberapa orang dan dikira sebagai nanah. Padahal, ini adalah kondisi yang normal. Cairan precum bisa mengandung sperma bisa tidak dan volume yang keluar biasanya sedikit.
7. Smegma
Smegma adalah penumpukan zat putih tebal di bawah kulup penis yang tidak disunat. Smegma terdiri dari kombinasi sel-sel kulit, sebum, dan cairan.
Semua komponen smegma terbentuk secara alami dan berfungsi membantu melumasi penis sehingga mencegah rasa sakit akibat gesekan terutama saat melakukan aktivitas seksual.
Smegma dapat berwarna putih atau kuning. Jika tidak dibersihkan secara teratur, smegma dapat menumpuk dan menyebabkan ketidaknyamanan. Ini dapat terlihat seperti penis keluar nanah tetapi sebenarnya tidak demikian.
Smegma juga membuat penis menjadi lebih lembap dan hangat, sehingga meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur.
Pada smegma terdapat bakteri yang sehat dan bermanfaat. Tetapi jika tidak rutin dibersihkan, terkadang bakteri berbahaya dapat tumbuh di luar kendali sehingga menyebabkan bau tidak sedap dan mungkin berperan dalam infeksi tertentu, termasuk ISK, yang dapat menyebabkan penis keluar nanah.
Kapan penis keluar nanah harus diperiksakan ke dokter?
Tidak semua cairan penis merupakan tanda suatu kondisi berbahaya. Bahkan, yang sekilas tampak seperti nanah, mungkin saja itu hanya cairan pra-ejakulasi atau smegma yang dihasilkan lebih banyak dari biasanya, dan masih normal.
Penis keluar nanah yang berbahaya biasanya akan disertai gejala lain yang mengganggu. Segera hubungi dokter jika Anda juga mengalami gejala lain di area penis termasuk:
- Tercium aroma tajam atau bau busuk
- Peradangan atau pembengkakan
- Sakit saat buang air kecil
- Sakit saat sedang berhubungan seksual
- Demam atau tanda infeksi lainnya
Meskipun tidak mengalami penis keluar nanah, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa khawatir saat penis mengeluarkan cairan yang tidak biasa. Dokter dapat membantu menentukan diagnosis ataupun penyebab kondisi tersebut.
Tim dokter spesialis kulit dan kelamin di RS Mandaya Royal Puri
Jika Anda ingin berkonsultasi seputar kondisi penis mengeluarkan nanah, Anda bisa bertemu dengan dokter-dokter spesialis kulit dan kelamin di RS Mandaya Royal Puri:
1. dr. Wiwi Widjaya Chandra, Sp.KK
dr. Wiwi Widjaya Chandra, Sp.KK adalah dokter spesialis kulit dan kelamin yang menyelesaikan pendidikan kedokteran umum dan spesialis Dermatologi dan Venereologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Beliau memiliki kompetensi dalam berbagai tindakan seperti terapi laser, bedah kulit, pengangkatan kutil, penanganan melasma, hingga perawatan pada luka bakar.
dr. Wiwi Widjaya Chandra, Sp.KK bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 09.00 – 13.00 WIB
- Kamis: 09.00 – 13.00 WIB
- Sabtu: 09.00 – 12.00 WIB
2. Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.D.V.E., Subsp.D.K.E
Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.D.V.E., Subsp.D.K.E adalah dokter spesialis kulit dan kelamin yang telah berpengalaman luas. Pendidikan yang ditempuh meliputi kedokteran umum, spesialisasi kulit dan kelamin, doktor di bidang ilmu kedokteran, serta pelatihan subspesialis di bidang Dermatologi Kosmetik—semuanya diselesaikan di Universitas Indonesia.
Beliau menguasai berbagai prosedur seperti perawatan laser, penanganan kerutan, terapi luka bakar, pengencangan kulit, hingga peremajaan kulit.
Prof.Dr.dr.Lili Legiawati, Sp.D.V.E., Sub.sp.D.K.E bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 17.00 – 19.00 WIB
- Kamis: 17.00 – 19.00 WIB
3. dr. Karin Rachmani, Sp.DVE
dr. Karin Rachmani, Sp.DVE adalah dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Universitas Indonesia untuk pendidikan dokter umum maupun spesialis. Ia menangani berbagai masalah kulit seperti luka bakar, melasma, serta prosedur pengangkatan kutil.
dr. Karin Rachmani, Sp.DVE bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 17.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 17.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 14.00 – 17.00 WIB
4. dr. Melyawati Hermawan, Sp.DV
dr. Melyawati Hermawan, Sp.DV adalah dokter kulit dan kelamin yang menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan spesialisasi Dermatovenereologi di Universitas Indonesia.
Beliau ahli dalam perawatan menggunakan teknologi laser PicoWay dan juga menangani berbagai kondisi kulit, termasuk kelainan kulit pada anak-anak maupun lansia, infeksi kulit, eksim, jerawat, flek hitam, hingga tumor kulit.
dr. Melyawati Hermawan Sp.DV bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 14.00 – 16.00 WIB
- Selasa: 13.00 – 15.00 WIB
- Rabu: 12.00 – 14.00 WIB
- Kamis: 13.00 – 15.00 WIB
- Jumat: 12.00 – 14.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.