Kelenjar tiroid adalah kelenjar hormon yang letaknya di bagian depan bawah leher dan memiliki bentuk seperti kupu-kupu. Fungsi dari kelenjar tiroid adalah untuk mengendalikan metabolisme tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroid, yang akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh. Hormon tiroid inilah yang berperan untuk memastikan jaringan dan organ tubuh bekerja dengan benar dan juga membantu tubuh menggunakan energi, menjaga tubuh tetap hangat serta menjaga otak, jantung, otot dan organ lain bekerja sebagaimanamestinya.
Contents
Apa itu Penyakit Tiroid?
Tiroid adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon Triiodotironin (T3) & Tiroksin (T4). Kedua hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme tubuh, namun jika jumlahnya terlalu banyak, malah akan mengganggu sistem metabolisme tubuh dan memicu masalah hipermetabolisme. Selain memicu masalah hipermetabolisme, kelebihan hormon T3 & T4 juga dapat memicu kelainan bentuk dan fungsi kelenjar tiroid.
Apa itu Hipertiroid?
Hipertiroid dapat dikategorikan sebagai masalah autoimun yang disebabkan oleh kelebihan hormon Triiodotironin (T3) & Tiroksin (T4). Kelainan fungsi kelenjar tiroid dapat mempengaruhi fungsi organ lain seperti tangan bergetar (tremor), jantung berdebar cepat, insomnia dan berat badan turun. Pada wanita, kelainan kelenjar tiroid dapat mengganggu siklus menstruasi dan gangguan kesuburan.
Baca: Hipertiroid Bisa Sembuh di Mandaya Royal Hospital Puri Tanpa Ketergantungan Obat
Jenis Penyakit pada Kelenjar Tiroid
Setidaknya ada 5 jenis penyakit yang telah diketahui dan dapat berkembang di jaringan Tiorid.
1. Hipotiroid
Hipotiroid adalah kondisi di mana kadar hormon T3 & T4 terlalu rendah sehingga proses metabolisme tubuh menjadi lebih lambat. Bagi orang dewasa, kasus Hipotiroid yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan miksedema atau komplikasi penurunan suhu tubuh, gagal jantung, anemia dan koma. Sedangkan pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan hingga retardasi mental.
2. Hipertiroid
Berbeda dengan Hipotiroid, Hipertiroid adalah kondisi di mana hormon T3 & T4 terlalu tinggi sehingga proses metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. Jika dibiarkan dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis dan detak jantung menjadi tidak teratur. Penderita Hipertiroid biasanya merasakan beberapa gejala seperti.
- Tremor
- Penurunan berat badan secara drastis
- Insomnia
- Jantung berdebar
- Diare
- Emosi tidak stabil
Bagi wanita
- Gangguan siklus menstruasi
- Gangguan kesuburan
3. Nodul Tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan padat berisi air pada kelenjar tiroid. Umumnya benjolan ini berupa tumor jinak atau kista, meskipuin begitu tetap dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab munculnya nodul tiroid.
4. Gondok
Gondok/Gondokan disebabkan oleh pembengkakan kelenjar tiroid dan berbentuk seperti benjolan pada area leher. Umumnya pasien penderita gondok tidak merasakan sakit pada area tersebut, namun mengeluhkan sensasi tidak nyaman ketika menelan makanan.
5. Kanker Tiroid
Terakhir ada kanker tiroid, penyakit jenis ini disebabkan oleh munculnya jaringan sel abnormal yang berkembang di kelenjar tiroid. Biasanya kanker Tiorid tidak menunjukan tanda atau gejala awal, namun ada beberapa kondisi yang dapat diamati dan merupakan ciri kanker Tiorid sudah tumbuh, antara lain:
- Terdapat benjolan di area leher dan terasa keras saat disentuh
- Suara serak
- Kesulitan bernafas
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kesulitan menelan
- Batuk
Dari kelima jenis penyakit yang dapat berkembang pada jaringan kelenjar tiroid, biasanya dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Faktor usia >60 tahun
- Kelelahan
- Stres
- Terlalu banyak mengkonsumsi makanan beriodium tinggi
- Genetik
- Menderita penyakit autoimun
- Gangguan pada kelenjar pituitari dan hipofisis
Baca Juga: Terapi Ablasi Nuklir, Tindakan Lanjutan Setelah Operasi Kanker Tiroid
Pengobatan Kanker Tiroid & Hipertiroid
Dalam dunia medis, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan benjolan dan mengobati masalah gangguan kelenjar tiroid, salah satunya dengan cara terapi ablasi. Ablasi merupakan proses terapi dengan menggunakan cairan Radioaktif Iodium 131 (RAI) sebagai sarana pengobatannya. Keunggulan dari terapi ablasi adalah masa penyembuhan yang lebih cepat berkisar antara 2-4 minggu dan pasien akan bebas dari ketergantungan obat.
Eko Purnomo, Sp.KNTM (K) Onk, spesialis kedokteran nuklir di Mandaya Royal Hospital Puri mengatakan “terapi ablasi cenderung relatif lebih aman dan nyaman dibanding metode pengobatan lainnya untuk penyakit Hipertiroid. Pasien akan mendapatkan Iodium Radioaktif dalam dosis kecil yang nantinya akan diminum atau diteteskan ke bagian tiroidnya saja. Setelah sembuh, pasien akan terbebas dari ketergantungan obat.”
Tak hanya metode pengobatan yang nyaman, kami juga menyediakan ruang perawatan yang nyaman untuk mendukung proses pemulihan pasien. Setiap ruangan dilengkapi dengan teknologi terkini, Smart TV 55 inchi, coffee and tea maker, microwave, lemari pendingin, hingga amenitis sekelas hotel berbintang. Untuk konsultasi dan pemeriksaan awal bisa menghubungi customer service kami di nomor 0811-1902-2021 atau klik link dibawah ini.