Banyak orang mengira penyakit jantung hanya menyerang orang dewasa, padahal kenyataannya penyakit jantung pada anak juga bisa terjadi. Kondisi ini dapat muncul sejak lahir sebagai kelainan bawaan maupun berkembang seiring pertumbuhan anak. Jika tidak dikenali dan ditangani sejak dini, penyakit jantung pada anak berisiko menimbulkan gangguan tumbuh kembang hingga komplikasi serius yang membahayakan kesehatan mereka.
Orang tua perlu memahami bahwa jantung merupakan organ vital yang berperan penting dalam menunjang aktivitas dan kualitas hidup anak. Dengan mengetahui jenis-jenis penyakit jantung pada anak serta gejalanya, orang tua bisa lebih cepat mengambil langkah pemeriksaan ke dokter. Deteksi dini dan penanganan tepat sangat berpengaruh untuk membantu anak menjalani kehidupan yang sehat dan optimal.
Contents
Penyakit jantung pada anak yang umum terjadi
Ada banyak jenis masalah jantung yang dapat memengaruhi anak-anak dan remaja, mulai dari kelainan jantung bawaan, infeksi yang memengaruhi jantung, hingga penyakit jantung yang didapat pada masa kanak-kanak akibat penyakit tertentu atau sindrom genetik.
Dengan penanganan yang tepat, banyak anak dan remaja dengan penyakit jantung dapat menjalani kehidupan yang aktif dan penuh.
Berikut ini adalah beberapa penyakit jantung pada anak yang umum terjadi:
1. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada jantung yang sudah ada sejak lahir. Kondisi ini terjadi karena adanya cacat pada struktur jantung.
Beberapa jenis penyakit jantung bawaan yang bisa dialami anak dan remaja antara lain:
- Kelainan pada katup jantung, seperti penyempitan aorta (coarctation of the aorta) dan katup aorta bikuspid
- Hypoplastic left heart syndrome, yaitu kondisi ketika bagian kiri jantung tidak berkembang dengan sempurna
- Lubang pada dinding jantung atau pembuluh darah besar yang keluar dari jantung, seperti: ventricular septal defect (lubang pada sekat bilik jantung), atrial septal defect (lubang pada sekat serambi jantung) dan patent ductus arteriosus (saluran yang seharusnya menutup setelah lahir, tetap terbuka)
- Tetralogy of Fallot, yaitu gabungan dari empat kelainan jantung sekaligus, meliputi lubang pada sekat bilik jantung, penyempitan jalur dari bilik kanan ke arteri paru, penebalan otot bilik kanan, serta posisi aorta yang bergeser.
Penyakit jantung bawaan bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan anak. Penanganannya bisa melalui operasi, prosedur kateter, obat-obatan, hingga transplantasi jantung pada kasus berat. Sebagian pasien juga membutuhkan pemantauan seumur hidup.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah kondisi ketika plak yang berisi lemak dan kolesterol menumpuk di dalam pembuluh darah arteri. Lama-kelamaan, arteri menjadi kaku dan menyempit, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah hingga serangan jantung.
Penyakit ini berkembang perlahan selama bertahun-tahun. Meski jarang menimbulkan gejala pada anak atau remaja, penelitian menunjukkan bahwa aterosklerosis bisa mulai terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko aterosklerosis antara lain:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Diabetes tipe 1 maupun tipe 2
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Faktor genetik atau keturunan
- Sindrom metabolik.
3. Aritmia
Aritmia adalah gangguan irama jantung, di mana detak jantung bisa menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini membuat jantung tidak dapat memompa darah secara optimal.
Jenis aritmia yang bisa terjadi pada anak antara lain:
- Detak jantung cepat (takikardia), yang paling sering adalah supraventricular tachycardia
- Detak jantung lambat (bradikardia)
- Long QT Syndrome (LQTS)
- Wolff-Parkinson-White Syndrome (WPW Syndrome).
Gejala aritmia dapat berupa mudah lelah, lemas, pusing, pingsan, hingga sulit menyusu pada bayi. Penanganan aritmia berbeda-beda tergantung jenisnya dan dampaknya terhadap kesehatan anak.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Aritmia dan Penanganannya
4. Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki adalah penyakit langka yang umumnya menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di jantung, tangan, kaki, mulut, bibir, dan tenggorokan.
Gejala penyakit Kawasaki biasanya berlangsung lebih dari 4 hari dan meliputi:
- Demam tinggi
- Lidah berwarna merah dan bengkak
- Perubahan warna pada tangan dan kaki
- Ruam di seluruh tubuh
- Mata merah
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Jika tidak segera diobati, penyakit Kawasaki bisa menyebabkan pelebaran atau pelemahan pembuluh darah jantung (aneurisma arteri koroner) pada sekitar 25% pasien.
Pengobatan biasanya dilakukan dengan pemberian imunoglobulin melalui infus, aspirin (sesuai anjuran dokter), dan kadang kortikosteroid untuk mencegah komplikasi. Anak dengan penyakit Kawasaki umumnya memerlukan kontrol rutin jangka panjang untuk memantau kesehatan jantungnya.
5. Murmur jantung
Mumur jantung atau bising jantung adalah suara tambahan yang terdengar ketika darah mengalir melalui bilik, katup, atau pembuluh darah di sekitar jantung. Pada anak-anak, bising jantung cukup sering ditemukan dan sebagian besar tidak berbahaya.
Namun, dalam beberapa kasus, bising jantung bisa menandakan adanya masalah pada jantung. Kondisi ini dapat dipicu oleh penyakit jantung bawaan, demam, atau anemia.
Jika dokter menemukan bising jantung yang tidak normal, biasanya akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
6. Perikarditis
Perikarditis adalah kondisi ketika selaput tipis yang membungkus jantung (perikardium) mengalami peradangan atau infeksi. Kondisi ini menyebabkan jumlah cairan di antara dua lapisan perikardium meningkat, sehingga mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dengan baik.
Penyebab perikarditis bisa beragam, mulai dari operasi perbaikan penyakit jantung bawaan, infeksi bakteri, virus, atau jamur, hingga penyakit autoimun seperti lupus. Penanganannya tergantung pada tingkat keparahan penyakit, usia, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
7. Penyakit jantung rematik
Infeksi bakteri streptokokus grup A yang menyebabkan radang tenggorokan (strep throat) atau demam scarlet dapat berkembang menjadi penyakit jantung rematik. Penyakit ini biasanya muncul 2–3 minggu setelah infeksi awal terjadi.
Penyakit jantung pada anak jenis ini bisa menimbulkan kerusakan permanen pada katup dan otot jantung akibat peradangan otot jantung (miokarditis). Demam rematik umumnya terjadi pada anak usia 5-15 tahun, meski gejala penyakit jantung rematik biasanya baru terlihat saat dewasa. Kondisi ini lebih sering dijumpai di negara berkembang.
Kabar baiknya, penyakit jantung rematik dapat dicegah dengan mengobati radang tenggorokan akibat infeksi bakteri streptokokus secara cepat menggunakan antibiotik.
8. Infeksi jantung
Infeksi akibat virus, bakteri, atau jamur dapat menyebabkan miokarditis, yaitu peradangan pada otot jantung yang mengganggu kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Infeksi jantung termasuk jarang terjadi dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Bila muncul, gejala biasanya mirip dengan flu, seperti mudah lelah, sesak napas, hingga rasa tidak nyaman di dada.
Pengobatan untuk infeksi jantung biasanya melibatkan pemberian obat-obatan serta terapi untuk meredakan gejala miokarditis yang dialami pasien.
Dokter ahli penyakit jantung pada anak di RS Mandaya Puri
Untuk berkonsultasi atau melakukan penanganan dari berbagai penyakit jantung pada anak di atas, terdapat beberapa rekomendasi dokter RS Mandaya Royal Puri yang bisa menanganinya.
1. dr. Anna Ulfah Rahayoe, Sp.JP(K), FIHA
dr. Anna Ulfah Rahayoe, Sp.JP(K), FIHA adalah dokter spesialis jantung dengan konsentrasi pada kardiologi pediatrik serta penyakit jantung bawaan. Beliau berpraktek di Mandaya Royal Hospital Puri. Pendidikan spesialis Jantung dan Pembuluh Darah ditempuh di Universitas Indonesia, salah satu pusat pendidikan kedokteran terbaik di Tanah Air. Selain aktif sebagai praktisi, dr. Anna juga tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
dr. Anna Ulfah Rahayoe, Sp.JP (K) FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 09.00 – 12.00 WIB
- Kamis: 09.00 – 12.00 WIB
- Jumat: 09.00 – 12.00 WIB
2. dr. Oktavia Lilyasari, Sp.JP(K), FIHA
dr. Oktavia Lilyasari, Sp.JP(K), FIHA juga merupakan dokter spesialis jantung yang berfokus pada kardiologi pediatrik dan penanganan penyakit jantung bawaan. Beliau menamatkan pendidikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia. Untuk memperluas wawasan dan kompetensi, dr. Oktavia juga aktif mengikuti seminar serta program fellowship internasional, salah satunya di bidang pediatric cardiology & congenital heart disease.
dr. Oktavia Lilyasari, Sp.JP (K) FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 17.00 – 20.00 WIB
Apabila Anda ingin berkonsultasi tentang penyakit jantung pada anak dengan dr. Anna dan dr. Oktavia, jangan ragu untuk mengunjungi RS Mandaya Royal Puri.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.