Kanker paraganglioma adalah jenis tumor langka yang berasal dari sel-sel paraganglia, sekelompok sel saraf yang terletak di berbagai bagian tubuh. Sel-sel ini berfungsi untuk merespons sinyal saraf dan melepaskan hormon seperti adrenalin ke dalam darah. Paraganglioma dapat muncul di berbagai bagian tubuh, tetapi umumnya ditemukan di kepala, leher, dada, dan perut.
Meskipun sebagian besar paraganglioma bersifat jinak, sekitar 10-35% dari kasus bisa menjadi ganas (kanker) dan menyebar ke bagian tubuh lain. Tumor ini sering terdeteksi melalui gejala seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala, berkeringat berlebihan, dan detak jantung cepat. Gejala ini dihasilkan oleh produksi berlebihan hormon adrenalin.
Seperti yang dialami oleh salah satu pasien di Mandaya Royal Hospital Puri yang menceritakan kisahnya saat merasakan adanya benjolan di lehernya, serta bagaimana ia menemukan tumor Paraganglioma pada lehernya.
Diagnosis
Diagnosis paraganglioma biasanya melibatkan kombinasi tes pencitraan dan tes laboratorium. CT-Scan, MRI, dan PET-Scan digunakan untuk mendeteksi keberadaan tumor dan menentukan sejauh mana penyebarannya. Tes darah dan urin juga dilakukan untuk mengukur kadar hormon adrenalin dan metabolitnya.
Terapi Pengobatan
Pengobatan paraganglioma bergantung pada ukuran, lokasi, dan sifat ganas dari tumor tersebut. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan meliputi:
- Operasi: Pengangkatan tumor melalui operasi adalah pengobatan utama untuk paraganglioma, terutama jika tumor belum menyebar. Operasi ini biasanya memerlukan tim bedah dengan keahlian khusus karena lokasi tumor yang kompleks dan dekat dengan struktur vital.
- Terapi Radiasi: Terapi radiasi digunakan untuk mengecilkan tumor yang tidak dapat dioperasi atau untuk mengobati tumor yang telah menyebar. Radiasi juga dapat digunakan pasca operasi untuk memastikan semua sel kanker telah dihancurkan.
- Terapi Radionuklida: Terapi ini menggunakan molekul radioaktif yang menargetkan dan menghancurkan sel tumor. Ini adalah opsi yang berkembang untuk mengobati paraganglioma yang tidak dapat dioperasi atau yang telah menyebar.
- Kemoterapi: Kemoterapi mungkin digunakan pada kasus paraganglioma ganas yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Meskipun tidak selalu efektif, kemoterapi bisa membantu mengendalikan pertumbuhan tumor.
- Obat Penghambat Hormon: Karena paraganglioma sering menghasilkan hormon berlebih, obat yang menghambat produksi atau efek hormon ini dapat membantu mengendalikan gejala.
Pemantauan dan Tindak Lanjut
Setelah pengobatan, pemantauan jangka panjang sangat penting karena paraganglioma memiliki risiko kekambuhan. Pasien biasanya menjalani pemeriksaan rutin dengan tes pencitraan dan tes darah untuk mendeteksi tanda-tanda kekambuhan dini.
Untuk membuat janji konsultasi dapat melalui Whatsapp, Laman Buat Janji Temu di Website, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-unduh di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.