fbpx

Penanganan Kanker Usus Besar Stadium Akhir Metode CRS-HIPEC di Mandaya

Penanganan Kanker Usus Besar Stadium Akhir Metode CRS-HIPEC di Mandaya

Kanker usus besar stadium akhir adalah kondisi ketika sel kanker telah berkembang lebih agresif dan menyebar ke organ atau jaringan lain di dalam tubuh, termasuk ke rongga perut. Pada tahap lanjut ini, gejalanya biasanya semakin berat, seperti penurunan berat badan drastis, nyeri perut, gangguan pencernaan, hingga penurunan kualitas hidup. Penanganan pada stadium ini membutuhkan metode pengobatan yang lebih komprehensif dan terfokus agar dapat mengendalikan penyebaran kanker dan meningkatkan harapan hidup pasien.

RS Mandaya Royal Puri menghadirkan teknologi kemoterapi mutakhir CRS-HIPEC (Cytoreductive Surgery – Hyperthermic Intraperitoneal Chemotherapy) untuk menangani kanker usus besar stadium akhir yang telah menyebar ke rongga perut. Melalui kombinasi operasi pengurangan tumor dan kemoterapi panas yang diberikan langsung ke dalam rongga perut, CRS-HIPEC membantu menghancurkan sel kanker secara lebih efektif sekaligus meningkatkan peluang hasil pengobatan yang lebih baik bagi pasien.

Konsultasi dokter

Penanganan kanker usus besar stadium akhir metode CRS-HIPEC di Mandaya

Penanganan kanker usus besar stadium akhir metode CRS-HIPEC melibatkan dua tahap utama, yaitu cytoreductive surgery (CRS) dan HIPEC. Berikut tahapannya secara rinci:

1. Tahap Bedah Sitoreduktif (Cytoreductive Surgery)

Pada tahap awal, dokter bedah akan mengangkat sebanyak mungkin jaringan atau massa kanker yang terlihat di dalam rongga perut. Prosedur dilakukan saat pasien berada di bawah anestesi umum, di mana dokter membuat sayatan pada area perut untuk mengevaluasi kondisi organ sekaligus mengangkat tumor yang terdeteksi. Langkah ini bertujuan menurunkan beban kanker secara signifikan sebelum proses kemoterapi panas diberikan.

2. Tahap HIPEC

Setelah seluruh jaringan kanker yang tampak berhasil diangkat, tindakan dilanjutkan dengan terapi HIPEC. Pada fase ini, dokter memasukkan kateter khusus ke dalam rongga perut dan menghubungkannya ke mesin perfusi yang memanaskan obat kemoterapi hingga mencapai suhu sekitar 40–50°C. Obat tersebut kemudian dialirkan secara merata ke seluruh rongga perut selama kurang lebih 1–2 jam.

Tujuan utamanya adalah menghancurkan sel-sel kanker mikroskopis yang mungkin masih tertinggal setelah pembedahan. Setelah sesi selesai, cairan kemoterapi dikeluarkan, rongga perut dibilas dengan larutan garam steril, dan sayatan ditutup kembali.

Konsultasi dokter

Baca juga: Pusat Kanker Usus Besar Kini Ada di Jakarta

Keunggulan CRS-HIPEC untuk kanker usus besar stadium akhir yang menyebar ke rongga perut

Berikut adalah berbagai keuntungan penggunaan HIPEC pada kasus kanker usus besar yang telah menyebar ke rongga perut:

1. Menjangkau area yang tidak terakses kemoterapi sistemik

Kemoterapi sistemik yang diberikan melalui aliran darah sering kali tidak mampu menembus lapisan peritoneum, sehingga ada bagian tertentu di rongga perut yang tidak tersentuh obat. HIPEC mengatasi keterbatasan ini dengan mengalirkan obat kemoterapi langsung ke dalam rongga perut, sehingga sel-sel kanker yang tidak bisa dijangkau oleh kemoterapi konvensional tetap dapat ditargetkan.

2. Lebih efektif dalam membunuh sel kanker secara langsung

Pada prosedur HIPEC, obat kemoterapi diberikan tepat di lokasi penyebaran kanker. Pendekatan lokal ini memungkinkan penghancuran sel kanker secara lebih akurat, termasuk sisa-sisa sel mikroskopis yang mungkin belum terangkat setelah pembedahan.

3. Dosis lebih tinggi dan efek lebih kuat berkat suhu panas

Obat kemoterapi pada HIPEC dipanaskan hingga sekitar 40–50°C sebelum dialirkan ke dalam rongga perut. Suhu panas meningkatkan kemampuan obat untuk menembus jaringan tumor dan memperkuat daya hancurnya, sehingga efektivitasnya bisa lebih tinggi dibanding kemoterapi biasa.

4. Dilakukan dalam satu kali tindakan operatif

Tidak seperti kemoterapi sistemik yang harus dijalani dalam beberapa siklus, HIPEC dilakukan sekali dalam satu rangkaian tindakan di ruang operasi. Setelah tumor utama diangkat, obat kemoterapi panas akan diberikan selama 30–90 menit, sehingga proses perawatan menjadi lebih efisien.

5. Efek samping lebih ringan

Karena obat kemoterapi di HIPEC hanya bekerja di area perut dan tidak banyak masuk ke aliran darah, risiko efek samping sistemik seperti mual berat, kerontokan rambut, atau gangguan fungsi organ cenderung lebih rendah. Hal ini membantu pasien pulih lebih nyaman dan lebih cepat.

6. Pilihan pengobatan yang lebih maju untuk kanker stadium lanjut

HIPEC menjadi salah satu metode modern yang memberikan harapan lebih besar bagi pasien kanker usus besar dengan penyebaran ke rongga perut. Prosedur ini dapat menurunkan risiko kekambuhan sekaligus meningkatkan potensi keberhasilan pengobatan.

Konsultasi dokter

Dokter ahli kanker usus besar di RS Mandaya Royal Puri

1. dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K)

dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) merupakan dokter spesialis bedah digestif yang melayani pasien di RS Mandaya Royal Puri. Beliau memiliki keahlian luas dalam menangani berbagai penyakit saluran pencernaan, termasuk gangguan pada lambung, usus, empedu, kanker kolorektal, hingga tumor di rongga perut. Dengan pengalaman klinis yang kuat dan pendidikan lanjutan di bidang digestif, dr. Ocsyavina dikenal sebagai dokter yang teliti, komunikatif, serta mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien.

dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 18.00 WIB
  • Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
  • Rabu: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 18.00 WIB
  • Jumat: 16.00 – 18.00 WIB
  • Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB

2. dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K)

dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K) adalah dokter bedah digestif berpengalaman yang juga berpraktik di RS Mandaya Royal Puri. Beliau ahli dalam menangani berbagai masalah pencernaan, mulai dari batu empedu, usus buntu, dan hernia, hingga prosedur bedah untuk kanker hati dan kanker usus besar. Dengan teknik pembedahan yang presisi serta pendekatan yang berfokus pada keamanan pasien, dr. Emerson menjadi salah satu dokter rujukan di bidang digestif.

dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 10.00 – 13.00 WIB
  • Rabu: 10.00 – 13.00 WIB

3. Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K)

Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K) merupakan dokter spesialis bedah digestif senior yang sangat dihormati di bidang medis. Beliau memiliki pengalaman panjang dalam menangani kasus-kasus kompleks terkait saluran cerna dan turut dikenal sebagai salah satu ahli terkemuka dalam transplantasi hati di Indonesia.

Selain aktif dalam praktik klinis, Prof. Toar juga berperan besar dalam pengembangan ilmu bedah digestif melalui penelitian dan pendidikan, serta menjadi mentor bagi banyak dokter bedah muda di tanah air. Beliau dikenal sebagai sosok yang berdedikasi, berpengalaman, dan memiliki keahlian mendalam.

Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 15.30 – 17.30 WIB
  • Kamis: 15.30 – 17.30 WIB
  • Sabtu: 11.00 – 13.00 WIB

Jika Anda ingin berkonsultasi tentang penanganan kanker usus besar stadium akhir metode CRS-HIPEC, jangan ragu untuk datang ke RS Mandaya Royal Puri. 

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes