fbpx

Pemulihan Setelah Transplantasi Ginjal, Apa yang Harus Dilakukan?

Pemulihan Setelah Transplantasi Ginjal, Apa yang Harus Dilakukan?

Transplantasi ginjal adalah prosedur bedah untuk mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari pendonor. Ginjal yang ditransplantasikan bisa berasal dari donor yang masih hidup atau sudah meninggal dunia. Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal stadium akhir, di mana ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Setelah transplantasi ginjal, terdapat fase pemulihan yang perlu dilalui oleh pasien. Apa saja yang harus dilakukan selama fase pemulihan setelah transplantasi ginjal?

Konsultasi dokter

Pemulihan setelah transplantasi ginjal

Sebagian besar pasien biasanya menghabiskan sekitar tiga hari di rumah sakit setelah menjalani transplantasi ginjal. Selama masa ini, tim dokter akan terus memantau kondisi pasien secara intensif untuk memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik.

Ginjal baru hasil transplantasi dapat langsung berfungsi setelah operasi. Namun, pada beberapa kasus, pasien mungkin masih memerlukan dialisis sementara hingga ginjal mulai bekerja dengan optimal. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.

Setelah transplantasi, pasien juga perlu mulai mengonsumsi obat imunosupresif, yaitu obat yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak menolak ginjal yang baru ditransplantasikan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan selama masa pemulihan setelah transplantasi ginjal:

1. Hindari mengangkat benda berat setidaknya selama delapan minggu atau lebih setelah operasi

Konsultasikan dengan dokter bedah Anda mengenai batasan aktivitas fisik, termasuk jenis aktivitas apa saja yang aman untuk dilakukan dan kapan Anda bisa memulainya.

2. Jangan mengemudi setidaknya selama enam minggu setelah operasi

Rencanakan sebelumnya agar ada teman atau anggota keluarga yang dapat membantu Anda selama masa pemulihan ini.

3. Hindari olahraga kontak fisik

Aktivitas olahraga kontak fisik dapat berisiko menyebabkan cedera pada ginjal yang baru ditransplantasikan. Jika ragu terhadap suatu aktivitas, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

4. Tetap terhidrasi dengan baik

Salah satu kunci pemulihan yang sukses adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi. Minumlah air putih sekitar 2 liter per hari. Sebaiknya batasi konsumsi kafein karena bersifat diuretik ringan dan dapat menyebabkan dehidrasi.

5. Hindari makanan mentah atau setengah matang

Sistem kekebalan tubuh yang lemah setelah transplantasi membuat Anda rentan terhadap infeksi serius. Hindarilah konsumsi daging dan telur yang belum matang sepenuhnya.

6. Perbanyak asupan protein

Protein sangat penting untuk membantu membangun otot dan memulihkan berat badan yang hilang. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan protein yang sesuai bagi Anda.

7. Hindari konsumsi buah grapefruit dan jusnya 

Buah ini dapat menimbulkan interaksi yang kuat dengan obat penekan sistem imun (imunosupresan) yang Anda konsumsi setelah transplantasi ginjal.

8. Jangan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)

Obat yang umum dijual bebas seperti ibuprofen dan naproxen dapat berdampak buruk pada ginjal. Anda juga sebaiknya menghindari antihistamin dan antasida karena dapat memengaruhi penyerapan atau efektivitas obat lain. 

Selalu konsultasikan dengan tenaga medis mengenai keamanan obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk alternatif yang lebih aman.

9. Hindari suplemen vitamin dan herbal tertentu

Beberapa suplemen seperti St. John’s wort, schisandra, teh herbal, dan produk alami lainnya dapat berinteraksi dengan obat transplantasi. Selalu diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun untuk memastikan keamanannya.

Dengan menjalani pola hidup yang hati-hati dan mengikuti anjuran medis, pemulihan pasca transplantasi ginjal dapat berjalan lebih aman dan optimal.

Konsultasi dokter

Kapan harus ke dokter?

Setelah menjalani transplantasi ginjal, Anda akan menjalani pemeriksaan rutin bersama tim medis. Namun, jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, segera kunjungi dokter:

  • Demam dengan suhu 37°C atau lebih tinggi (100°F atau lebih)
  • Nyeri baru atau rasa tidak nyaman di area sekitar ginjal yang ditransplantasikan
  • Pembengkakan (edema) di tubuh
  • Gejala mirip flu seperti menggigil, sakit kepala, pusing, mual, atau muntah
  • Penurunan jumlah urine yang keluar secara signifikan
  • Perubahan kondisi kesehatan secara umum, termasuk munculnya gejala baru atau tidak biasa.

Waspadalah terhadap tanda-tanda ini karena penting untuk mencegah komplikasi serius setelah transplantasi ginjal dan memastikan proses pemulihan berjalan optimal.

Tim dokter transplantasi ginjal di RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri adalah rumah sakit yang bisa melayani tindakan transplantasi ginjal dengan dokter-dokter urologi yang ahli, yaitu:

1. dr. Hendy Mirza, Sp.U(K)

dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) adalah dokter spesialis urologi yang menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Sumatera Utara, lalu melanjutkan spesialisasi urologi di Universitas Indonesia. Beliau mendalami keahlian di bidang rekonstruksi urologi pediatrik dan laparoskopi melalui program fellowship di kampus yang sama. Selain itu, dr. Hendy juga telah tersertifikasi sebagai Konsultan Urologi Pediatrik.

Beliau berpengalaman dalam berbagai prosedur urologi seperti:

dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 19.00 WIB
  • Rabu: 16.00 – 19.00 WIB
  • Jumat: 16.00 – 19.00 WIB

Lihat juga: Metode Atasi Batu Ginjal dengan Laser RIRS & PCNL – dr. Hendy Mirza, Sp.U(K)

2. dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS

dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS merupakan dokter spesialis urologi lulusan Universitas Indonesia yang juga meraih gelar Bachelor of Science (Honours) dari Newcastle University, Inggris.

Dengan kombinasi pendidikan internasional dan pengalaman praktik yang luas, dr. Maruto menguasai berbagai prosedur urologi seperti:

dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 09.00 – 13.00 WIB
  • Selasa: 09.00 – 13.00 WIB
  • Rabu: 09.00 – 13.00 WIB
  • Kamis: 09.00 – 13.00 WIB
  • Jumat: 09.00 – 13.00 WIB
  • Sabtu: 09.00 – 13.00 WIB

Lihat juga: Pengalaman Pasien Batu Ginjal Berukuran 1 cm yang Melakukan Tindakan Laser RIRS

3. dr. Ima Nastiti Setyaningsih, SpU

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U adalah dokter spesialis urologi yang menempuh pendidikan dokter umum dan spesialis urologi di Universitas Indonesia. Beliau memiliki keahlian dalam menangani berbagai gangguan urologi melalui tindakan seperti:

  • Sistektomi
  • Operasi ginjal
  • Bedah saluran kemih
  • TURP

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, SpU bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 14.00 – 16.00 WIB
  • Kamis: 14.00 – 16.00 WIB

Lihat juga: Fakta dan Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) bersama dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U | Mandaya

4. Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD

Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD adalah dokter urologi senior dengan reputasi nasional dan internasional. Beliau memiliki keahlian dalam berbagai prosedur kompleks seperti:

Beliau dikenal sebagai salah satu dokter urologi dengan pengalaman tinggi dalam transplantasi ginjal di Indonesia.

5. Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD

Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD adalah ahli urologi dengan spesialisasi di bidang transplantasi ginjal. Dengan pengalaman dan keahlian yang luas, Prof. Ponco telah menangani banyak pasien dengan kasus urologi kompleks, khususnya terkait prosedur transplantasi ginjal.

Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes