fbpx

Pembesaran Prostat (Benign Prostatic Hyperplasia): Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi yang ditandai dengan pembesaran prostat. Prostat adalah kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Ukurannya sebesar kacang kenari dan mengelilingi sebagian uretra (saluran yang menyalurkan urine dan sperma keluar dari tubuh).

Jika uretra membesar akibat pembesaran prostat jinak, kondisi ini bisa menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu, seperti mencegah urine dan ejakulasi melewati uretra.

Gejala pembesaran prostat jinak

Gejala pembesaran prostat jinak yang umum di antaranya:

  • Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari (nocturia)
  • Susah buang air kecil
  • Aliran urin lemah, terputus-putus, atau menetes di akhir buang air kecil (dribbling)
  • Sensasi kandung kemih yang tidak sepenuhnya kosong

Gejala lain yang kurang umum meliputi:

Penyebab pembesaran prostat jinak

Dokter dan para ahli belum mengetahui penyebab pasti dari pembesaran prostat jinak. Satu teori mengatakan, seiring bertambahnya usia, jumlah testosteron dalam tubuh pria menurun. Pada saat yang bersamaan, kadar estrogen tetap sama. Perubahan hormon ini dapat menyebabkan sel prostat tumbuh.

Pria yang lebih tua juga memiliki kadar dihidrotestosteron (DHT) yang lebih tinggi. DHT adalah bentuk testosteron yang lebih kuat yang bisa memperbesar ukuran prostat.

Diagnosis pembesaran prostat jinak

Untuk mendiagnosis kondisi pembesaran prostat jinak, dokter akan meninjau riwayat medis pasien, mengajukan pertanyaan, dan melakukan pemeriksaan fisik. Salah satu bagian dari pemeriksaan fisik yang kemungkinan dilakukan dokter adalah pemeriksaan colok dubur digital.

Selama pemeriksaan colok dubur digital, dokter akan menggunakan sarung tangan dan memasukkan jari dengan hati-hati ke dalam rektum pasien. Setelah itu, dokter akan merasakan tepi dan permukaan prostat, memperkirakan ukuran prostat, dan mendeteksi area area keras yang mungkin merupakan kanker.

Selain melakukan pemeriksaan fisik, berikut beberapa hal yang mungkin juga dilakukan dokter untuk mendiagnosis pembesaran prostat jinak:

  • Survei untuk mengevaluasi tingkat keparahan gejala
  • Tes aliran urine untuk mengukur kecepatan aliran kencing
  • Studi untuk mendeteksi berapa banyak urine yang tersisa di kandung kemih setelah pasien kencing
  • Sistoskopi untuk melihat ke dalam kandung kemih

Konsultasi dokter

Baca juga: Mengenal Tes PSA Prostat dan Kadar Normalnya untuk Pria

Pengobatan pembesaran prostat jinak

Ukuran prostat normal adalah sekitar 15-20 gram pada pria dewasa dan dapat menampung sekitar 15-20 cc cairan. Pada orang dengan pembesaran prostat, operasi umumnya dianjurkan apabila prostat menampung lebih dari 30 cc cairan namun aliran urine lemah atau sedikit.

Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti alpha-blockers dan 5-alpha reductase inhibitors untuk membantu merelaksasi otot prostat atau mengurangi ukurannya.

Sementara itu, untuk prostat yang perlu dioperasi, saat ini sudah terdapat berbagai metode minimal invasif yang tidak memerlukan banyak pembukaan jaringan, sehingga proses penyembuhannya juga dapat berlangsung lebih cepat, seperti:

1. REZUM Therapy

Terapi Rezum adalah prosedur minim invasif yang menggunakan uap air untuk mengobati benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat. Prosedur ini dilakukan dengan bantuan alat genggam yang memanfaatkan teknik sistoskopi (teleskop kecil yang dimasukkan melalui saluran uretra).

Pada terapi Rezum, uap air yang dihasilkan melalui energi frekuensi radio (radiofrequency) digunakan untuk menghantarkan panas ke jaringan prostat yang membesar. Panas ini bekerja untuk menghancurkan jaringan prostat yang berlebih, sehingga membantu mengurangi tekanan pada saluran kemih dan meredakan gejala yang ditimbulkan.

Keunggulan metode Rezum adalah pendekatan yang minim invasif, waktu pemulihan yang cepat, dan risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan operasi konvensional.

Bagi Anda yang tertarik untuk bertanya-tanya atau mencoba terapi Rezum untuk mengatasi pembesaran prostat jinak, Anda bisa datang ke RS Mandaya Puri. Pusat Urologi kami menyediakan layanan terapi Rezum yang didukung dengan tim dokter spesialis urologi berpengalaman.

Baca juga: Terapi Rezum dan TURP untuk Pembesaran Prostat Jinak, Mana yang Lebih Unggul?

2. TURP

Salah satu metode pengobatan yang umum digunakan untuk benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah transurethral resection of the prostate (TURP). Dalam prosedur ini, dokter bedah menggunakan alat seperti selang tipis bercahaya yang disebut scope, yang dimasukkan melalui uretra (saluran kemih).

Melalui scope tersebut, bagian dalam prostat yang membesar diangkat, sementara lapisan luar prostat tetap dipertahankan. Prosedur ini dirancang untuk mengurangi tekanan pada saluran kemih dan meringankan gejala BPH.

Lihat Juga: Paket Cek Prostat untuk Deteksi Sebelum Terlambat

Komplikasi pembesaran prostat jinak

Jika tidak ditangani dengan tepat, pembesaran prostat jinak atau BPH terkadang bisa menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Infeksi saluran kemih
  • Retensi urine kronis
  • Retensi urine akut

Retensi urine kronis atau buang air kecil tidak tuntas terjadi saat Anda tidak bisa mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, tetapi Anda masih bisa buang air kecil sedikit.

Sementara itu, retensi urine akut adalah ketidakmampuan untuk mengeluarkan urine yang terjadi secara tiba-tiba.

Pembesaran prostat jinak apakah bisa sembuh?

Pembesaran prostat tidak bisa “sembuh” secara total karena terkait dengan proses penuaan. Namun, gejalanya bisa dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau tindakan medis. Dengan pengobatan yang tepat, pasien dapat menjalani hidup nyaman tanpa gangguan signifikan.

Lihat Juga: Metode Operasi Varikokel Pada Testis Pria dengan Mikroskop Mikroligasi Varikokel

Kapan harus ke dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:

  • Kesulitan buang air kecil yang berat
  • Darah dalam urine
  • Infeksi saluran kemih yang sering berulang

Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti retensi urine total atau kerusakan ginjal. 

Baca juga: Tumor Prostat Jinak dan Ganas: Kenali Persamaan dan Perbedaannya

Pencegahan pembesaran prostat jinak

Perubahan gaya hidup tidak bisa mencegah BPH. Tapi, perubahan gaya hidup yang sehat bisa berdampak baik bagi kesehatan prostat. Sebagai contoh, berolahraga dan pola makan yang sehat bisa membantu Anda untuk menjaga berat badan ideal, yang baik untuk kesehatan prostat. Selain itu, berolahraga juga dapat membantu Anda mengosongkan kandung kemih dengan kecepatan yang normal.

Untuk mengendalikan gejala-gejala dari pembesaran prostat jinak, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Hindari atau batasi penggunaan dekongestan dan antihistamin selama pilek dan alergi karena bisa mengencangkan otot yang mengontrol aliran urine dan mempersulit buang air kecil.
  • Lakukan olahraga untuk memperkuat otot dasar panggul.
  • Batasi konsumsi kafein dan alkohol, karena keduanya bisa membuat Anda lebih sering buang air kecil dan dapat mengiritasi kandung kemih.
  • Kurangi jumlah cairan yang Anda minum, terutama sebelum Anda keluar rumah atau tidur.
  • Buang air kecil saat Anda pertama kali merasakan keinginan untuk kencing karena hal ini bisa mempermudah kandung kemih.
  • Jaga tubuh tetap hangat, karena udara dingin bisa membuat Anda merasa lebih ingin buang air kecil.

Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut seputar kondisi pembesaran prostat dengan tim dokter spesialis urologi di Mandaya Royal Hospital Puri.

Konsultasi dokter

Gunakan fitur Chat melalui WhatsappBook Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes