fbpx

Pasien Saraf Kejepit Jalani Terapi Plasma Nucleoplasty di RS Mandaya Puri: Pagi Dioperasi, Sore Boleh Pulang

Pasien Saraf Kejepit Jalani Terapi Plasma Nucleoplasty di RS Mandaya Puri: Pagi Dioperasi, Sore Boleh Pulang

Saraf terjepit adalah kondisi yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejalanya yang menjengkelkan sering kali membuat penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup. Inilah yang dirasakan oleh seorang pasien saraf terjepit yang berobat di RS Mandaya Royal Puri. 

Tapi, setelah menjalani terapi plasma nucleoplasty dengan dr. Christian Ariono, Sp.BS, FINSS, FICS, FINPS, kondisinya sudah jauh membaik. Tindakannya juga berlangsung cepat: pagi mulai dioperasi, sore sudah boleh pulang. Bagaimana kisah perjalanan pasien dalam melawan kondisi saraf terjepit yang dialaminya?

Konsultasi dokter

Kisah perjuangan melawan saraf terjepit selama 10 tahun

Selama lebih dari 10 tahun, pasien sering mengalami keluhan saraf terjepit yang sangat mengganggu aktivitas hariannya. Sensasi kebas dan mati rasa yang muncul saat berjalan pagi membuatnya merasa terganggu. Meski sudah mencoba berbagai pengobatan, baik di dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia, hasil yang didapat belum memuaskan.

“Setiap ada yang kasih tahu ada rumah sakit bagus, di mana fisioterapi bagus, saya tetap jalani. Tapi hasilnya tetap begitu-begitu saja,” kata pasien. 

Perjuangannya mencari kesembuhan tak pernah surut. Setiap ada informasi tentang rumah sakit atau terapi yang bagus, ia selalu mencobanya dengan harapan kondisi sarafnya bisa membaik. Sayangnya, perjalanannya mencari terapi dan pengobatan saraf terjepit belum menemukan titik terang. 

Sampai pada suatu hari, seorang saudara memberi informasi tentang dr. Christian Ariono, Sp.BS, FINSS, FICS, FINPS di RS Mandaya Royal Puri, yang dikenal telah menangani banyak kasus saraf terjepit dengan hasil yang baik. Beberapa orang bahkan berhasil pulih berkat penanganan beliau. Pasien pun memutuskan datang dan berkonsultasi langsung dengan dr. Christian.

Saat berkonsultasi, dr. Christian memberikan penjelasan yang membuat pasien merasa lega. “dr. Christian kasih tahu memang saraf saya masih bagus, jadi tidak perlu operasi, saya hanya butuh terapi laser,” lanjutnya.

Prosedur tersebut dilakukan dengan minim rasa sakit. Bahkan selama proses berlangsung, pasien dalam kondisi sadar dan terus diajak berkomunikasi oleh dokter. “Waktu dioperasi kayaknya tidak ada rasa apa-apa, tidak ada sakit, waktu awal pertengahan jalan operasi saya sadar, ditanya terus sama dokter ada yang dirasa atau tidak,” kenang sang pasien. 

Hasilnya sungguh menggembirakan. Setelah menjalani terapi laser tersebut, sensasi kesemutan yang selama ini mengganggu mulai membaik secara signifikan. Kini, pasien bisa kembali menjalani aktivitas hariannya tanpa gangguan berarti.

“Saya pagi dioperasi, sore saya bisa pulang. Tidak ada rasa sakit sama sekali. Lukanya kecil, hanya suntikan. Sehabis operasi, sekitar 1-2 jam, sudah biasa, sudah normal,” pungkasnya. 

Baca juga: Rekomendasi Dokter Saraf Terjepit di Jakarta dan Tangerang

Konsultasi dokter

Penjelasan kondisi pasien dan terapi plasma nucleoplasty oleh dr. Christian

Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang yang menjalar ke kedua kakinya, disertai rasa kesemutan dan kebas (mati rasa). Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, ditemukan bahwa sumber keluhan berasal dari bantalan tulang belakang yang mengalami robekan dan tonjolan pada dua segmen, yaitu di lumbal 4-5 (L4-5) dan lumbal 5 – sakrum 1 (L5-S1).

Untuk menangani kondisi ini, dr. Christian memutuskan untuk melakukan terapi plasma nucleoplasty, sebuah teknik terkini dan minimal invasif yang kini mulai diperkenalkan di Indonesia. 

Plasma nucleoplasty adalah prosedur yang dilakukan tanpa pembedahan terbuka, yang bertujuan untuk mengurangi penekanan saraf akibat bantalan (diskus) yang menonjol. Prosedur ini menggunakan teknologi plasma untuk mengecilkan bagian bantalan yang menjadi sumber tekanan pada saraf.

Bagaimana Prosedurnya Dilakukan?

  • Pasien diposisikan tengkurap di meja tindakan.
  • Dokter akan memasukkan jarum introducer yang diarahkan langsung ke bantalan tulang belakang yang bermasalah.
  • Melalui jarum tersebut, dokter akan memasukkan filamen khusus dari perangkat nucleoplasty.
  • Ujung filamen ini menghasilkan panas dari plasma, namun hanya terbatas pada area sempit, sekitar 1–2 mm saja, sehingga panas tidak menyebar dan tetap aman untuk jaringan di sekitarnya.
  • Dokter memiliki fleksibilitas untuk mengatur arah dan kedalaman filamen, memastikan bahwa hanya bagian bantalan yang menonjol saja yang mendapatkan terapi.

Keunggulan Terapi Plasma Nucleoplasty

  • Minim invasif: tidak memerlukan sayatan, hanya luka kecil seperti tusukan jarum infus.
  • Risiko perdarahan sangat minimal, bahkan kebanyakan pasien tidak mengalami perdarahan sama sekali.
  • Waktu tindakan singkat: untuk satu segmen bantalan memerlukan waktu sekitar 15–20 menit. Dalam kasus pasien ini, karena dua segmen dikerjakan sekaligus, total durasi hanya sekitar 40 menit.
  • Pemulihan cepat: Pasien biasanya bisa langsung pulang di hari yang sama, bahkan beberapa jam setelah tindakan.

Dengan pendekatan modern dan minim risiko, plasma nucleoplasty menjadi pilihan terapi yang efektif bagi pasien dengan saraf terjepit akibat bantalan yang menonjol, terutama bagi mereka yang ingin menghindari operasi besar.

Kini, pasien seperti yang kami tangani tidak perlu lagi menjalani rawat inap atau pemulihan panjang. Cukup satu tindakan singkat, dan nyeri serta kebas yang sudah bertahun-tahun dirasakan pun bisa berangsur membaik.

Konsultasi dokter

Pengalaman pasien-pasien dr. Christian di RS Mandaya Royal Puri

Profil dan keahlian dr. Christian, dokter ahli saraf terjepit di RS Mandaya Royal Puri

dr. Christian adalah dokter spesialis bedah saraf yang ahli dalam menangani saraf terjepit. Tidak hanya melakukan terapi plasma nucleoplasty saja, dr. Christian juga bisa melakukan teknik arthrospine untuk menangani kondisi saraf terjepit. 

Beliau menempuh pendidikan Dokter Umum di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Tidak hanya itu, dr. Christian juga menamatkan pendidikan Residency Department of Neurosurgery at Faculty of Medicine, Universitas Padjajaran.

Ada banyak kursus, pelatihan, dan seminar yang telah diikuti oleh dr. Christian, contohnya:

  • The 4 Aesculap Academy & Padjadjaran University Skulibase Cadaver Dissection Resident Course & Cerebrovascular Microanastomosis Course. Bandung, Indonesia. 2019
  • Trigeminal Neuralgia International Awareness Day Symposium, Jakarta, Indonesia. 2019
  • 23 Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Neurological Surgeon in conjunction with WFNS Educational Course, Yogyakarta, Indonesia. 2019
  • Bandung International Society of Pediatric Neurosurgeon Course 2019, Bandung, Indonesia. 2019
  • 15th Asian Australasian Advanced Course of Pediatric Neurosurgery, Mito, Japan. 2018
  • Pediatric Neurosurgery Symposium 2017, NUH, Singapore. 2017
  • 2 ISPN Educational Course, Kuala Lumpur, Malaysia. 2017

dr. Christian Ariono, Sp.BS, FINSS, FICS, FINPS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 08.00 – 16.00 WIB
  • Selasa: 08.00 – 12.00 WIB
  • Rabu: 08.00 – 16.00 WIB
  • Kamis: 08.00 – 16.00 WIB
  • Jumat: 08.00 – 16.00 WIB
  • Sabtu: 08.00 – 16.00 WIB

Jika Anda ingin berkonsultasi tentang saraf terjepit dan penanganannya dengan dr. Christian, jangan ragu untuk datang ke RS Mandaya Royal Puri. 

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes