RS Mandaya Royal Puri meresmikan Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran pada Sabtu (4/10). Pusat ini menjadi wujud nyata komitmen Mandaya dalam menghadirkan solusi medis modern dan minimal invasif bagi pasien dengan gangguan THT, termasuk penanganan mendengkur atau ngorok akibat Obstructive Sleep Apnea (OSA) tanpa operasi besar, yaitu dengan teknologi Quantum Molecular Resonance (QMR).
Peluncuran ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Centro Businco, pusat THT ternama asal Italia yang telah menangani lebih dari 9.000 pasien, termasuk tokoh dunia seperti legenda sepak bola Francesco Totti dan penyanyi internasional Andrea Bocelli.
Acara peresmian ini turut dihadiri sejumlah dokter spesialis THT RS Mandaya Royal Puri, antara lain dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-BKL, MPH, dr. Dewi Lizanty, M.Kes, Sp.THT-BKL, dan Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS. Hadir pula dokter spesialis saraf ahli gangguan tidur, dr. Dinda Larastika Riyanto, Sp.N, RPSGT.
Salah satu hal yang membuat acara semakin istimewa adalah kehadiran langsung Prof. Lino Di Rienzo Businco, pendiri sekaligus pemimpin Centro Businco.
QMR: Terobosan untuk Atasi Ngorok Akibat Obstructive Sleep Apnea
Salah satu teknologi unggulan yang dihadirkan Pusat Terpadu Penanganan Sinus dan Dengkuran Mandaya adalah QMR. Prosedur ini menawarkan solusi modern bagi penderita Obstructive Sleep Apnea yang sering ditandai dengan gejala ngorok keras saat tidur. Teknologi ini bekerja dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk mengecilkan jaringan berlebih yang menyumbat saluran napas, biasanya bagian tonsil dan adenoid.
Keunggulan QMR terletak pada cara kerjanya yang sangat presisi tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Prosedur ini bisa dilakukan dalam waktu 15-20 menit, bersifat minimal invasif, dan memberikan rasa sakit yang jauh lebih ringan dibandingkan operasi konvensional. Pasien pun dapat merasakan perbedaan signifikan, terutama dalam hal kualitas pernapasan dan tidur yang lebih nyenyak.
“Dengan hadirnya QMR, pasien yang mengalami Obstructive Sleep Apnea atau mendengkur kronis kini memiliki pilihan terapi yang minim trauma, minim rasa nyeri, dan durasi prosedurnya cepat, hanya sekitar 15-20 menit. Teknologi ini menjadi jawaban atas kekhawatiran pasien yang selama ini takut menjalani operasi besar,” jelas Erwin Suyanto, Public Relation Manager Mandaya Hospital Group.
Selain QMR, pusat ini juga menghadirkan berbagai teknologi medis modern lain, sebut saja balloon sinuplasty untuk mengobati sinusitis kronis tanpa operasi besar. Prosedur ini bekerja dengan memasukkan balon kecil yang melalui hidung untuk membuka saluran sinus yang tersumbat. Keunggulannya terletak pada durasi prosedur yang cepat, sekitar 15-20 menit, minim rasa sakit, tanpa sayatan besar, serta terbukti efektif meningkatkan kualitas pernapasan pasien.
Teknologi lain yang juga tersedia adalah plasma coblation, metode dengan energi plasma bersuhu rendah yang digunakan untuk menangani radang amandel. Keunggulannya adalah kemampuan melakukan tonsilotomi, yaitu hanya mengangkat bagian amandel yang bermasalah tanpa mengangkat seluruhnya. Dengan begitu, fungsi amandel sebagai sistem imun tetap terjaga. Selain itu, masa pemulihannya cepat, nyeri lebih ringan, dan risiko perdarahannya lebih minim dibandingkan operasi tradisional.
Erwin menambahkan, “Kehadiran berbagai teknologi baru ini adalah bukti nyata komitmen Mandaya dalam berperan membangun dunia THT Indonesia. Mulai dari sinusitis kronis, radang amandel, hingga sleep apnea, semua kini bisa ditangani di Mandaya dengan metode modern tanpa operasi besar.”
Belajar Hingga ke Italia, Pulang Membawa Ilmu Berkelas Dunia
Pusat layanan THT di Mandaya Royal Puri diperkuat oleh tenaga medis berkompetensi internasional, salah satunya dr. Abdillah. Beliau menempuh pendidikan lanjutan di Italia bersama tim Centro Businco dan mendapat bimbingan langsung dari Prof. Lino Di Rienzo Businco. Pengalaman mendalam ini tidak hanya memperkaya wawasan dr. Abdillah secara teori, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menangani pasien secara nyata dengan prosedur-prosedur mutakhir.
Dengan pembelajaran langsung di bawah supervisi maestro THT, dr. Abdillah kini menguasai berbagai teknik THT minimal invasif, seperti QMR, balloon sinuplasty, hingga plasma coblation. Keahliannya dalam bidang ini menghadirkan solusi medis yang lebih presisi, minim rasa sakit, serta mempercepat proses pemulihan pasien. Semua itu membuat standar perawatan yang biasanya hanya bisa dijumpai di pusat medis internasional, kini hadir di Tanah Air.
Kehadiran dr. Abdillah di Mandaya Royal Puri menjadi bukti nyata bahwa pasien Indonesia tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke luar negeri untuk mendapatkan penanganan terbaik. Dengan layanan berstandar global, teknologi canggih, dan tenaga ahli berpengalaman, Mandaya Royal Hospital Puri menghadirkan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan perawatan THT modern, aman, dan efektif.
“Dengan adanya teknologi dan ilmu ini yang dibawa langsung dari Italia, pasien Indonesia kini dapat menikmati kualitas perawatan kelas dunia di dalam negeri. Ini adalah langkah besar Mandaya dalam menghadirkan layanan kesehatan modern untuk masyarakat,” tutup Erwin.