fbpx

MRI: Fungsi, Prosedur, dan Risiko

Mesin MRI Mandaya

MRI adalah salah satu teknik pencitraan yang digunakan untuk melihat gambaran dalam tubuh, khususnya jaringan lunak, seperti organ, saraf, dan pembuluh darah lainnya. Prosedur ini cukup mudah dan tidak memerlukan persiapan khusus.

Apa itu MRI?

MRI, atau magnetic resonance imaging, adalah teknik pencitraan menggunakan gelombang radio magnet untuk dapat menghasilkan gambaran detail dari organ tubuh bagian dalam. Pemeriksaan MRI akan menggunakan mesin besar berbentuk tabung. Anda akan berbaring di meja periksa yang akan dimasukkan ke dalam tabung pemeriksaan.

Banyak orang menyamakan MRI dan CT scan. Padahal, keduanya berbeda. Perbedaan CT scan dan MRI yang utama adalah teknologi yang digunakan. MRI tidak menggunakan sinar-X, seperti CT scan dan rontgen, untuk menangkap gambaran dalam tubuh.

Tujuan MRI

MRI paling sering dilakukan untuk mendapatkan gambaran detail terhadap jaringan lunak dalam tubuh, seperti organ-organ, pembuluh darah, otot, saraf, atau massa tertentu. Tujuan pemeriksaan MRI biasanya tergantung dari area tubuh yang hendak diperiksa.

MRI digunakan untuk mendiagnosis penyakit, mengevaluasi kondisi kesehatan, dan memantau perkembangan penyakit tertentu. 

Berikut ini adalah beberapa tujuan MRI berdasarkan area yang diperiksa:

MRI otak dan tulang belakang

MRI otak biasanya digunakan untuk mendiagnosis masalah:

    • Aneurisma pembuluh darah otak
    • Masalah mata dan telinga
  • Multiple sclerosis
  • Masalah tulang belakang
  • Stroke
  • Tumor
  • Cedera otak akibat kecelakaan

MRI jantung dan pembuluh darah

MRI jantung dan pembuluh darah biasanya digunakan untuk memeriksa:

  • Ukuran dan fungsi ruang jantung
  • Ketebalan dan pergerakan dinding jantung
  • Kerusakan pembuluh darah, seperti aneurisma
  • Peradangan dan sumbatan pembuluh darah

Lihat Juga: Cardiac MRI untuk Mengenali Kondisi Jantung

MRI payudara

Pemeriksaan MRI payudara biasanya dilakukan sebagai deteksi dini kanker payudara atau menilai keberhasilan pengobatan.

MRI tulang dan sendi

MRI tulang dan sendi dilakukan untuk mendiagnosis berbagai penyakit atau masalah kesehatan yang berhubungan dengan muskuloskeletal, seperti:

  • Masalah sendi akibat cedera atau kecelakaan, seperti robekan ligamen
  • Masalah diskus (bantalan) di tulang belakang
  • Infeksi tulang
  • Tumor tulang dan jaringan lunak

MRI organ lainnya

Selain itu, MRI juga mungkin dilakukan untuk melihat gambaran organ-organ lain dalam tubuh, seperti:

  • Liver dan saluran empedu
  • Ginjal
  • Limpa
  • Pankreas
  • Rahim dan ovarium
  • Prostat

Baca juga: Prosedur Saraf Kejepit Ringan dengan Laser PLDD Tanpa Sayatan Besar

Prosedur MRI

Prosedur MRI umumnya cukup sederhana dan Anda tidak membutuhkan persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan.

MRI menggunakan gelombang magnet yang sangat kuat. Sebelum menjalankan pemeriksaan, Anda akan diminta menggunakan baju khusus dan melepaskan seluruh perhiasan atau aksesori berbahan metal lain, seperti perhiasan, gigi palsu, alat bantu dengar, kacamata, jam, dan bra berkawat.

Pemeriksaan MRI juga dapat dilakukan dengan menambahkan cairan kontras ke pembuluh darah sehingga dokter bisa melihat organ atau pembuluh secara lebih rinci. Cairan kontras akan dimasukkan lewat kateter di lengan. 

Pada saat pemeriksaan, Anda akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan. Petugas mungkin akan memberikan alat penutup telinga untuk meredam suara bising dari mesin MRI. Setelah berbaring, meja akan masuk ke dalam tabung dan pemeriksaan akan dimulai.

Prosedur MRI biasanya dapat memakan waktu sekitar 30-50 menit. Selama pemeriksaan, Anda akan diminta untuk berbaring dan tidak bergerak agar hasil yang digambarkan baik.

Risiko MRI

Secara umum, MRI adalah prosedur yang aman dan memiliki risiko efek samping yang sangat rendah. MRI tidak memancarkan radiasi, sehingga dinilai lebih aman, terutama untuk mereka yang perlu menjalani pencitraan berulang.

Gelombang magnet yang dihasilkan oleh mesin MRI tidak berdampak buruk pada tubuh, tapi dapat memengaruhi alat kesehatan yang ditanam, seperti alat pacu jantung. MRI bisa menyebabkan alat-alat tersebut jadi tidak berfungsi dan memengaruhi gambar yang dihasilkan.

Cairan kontras juga bisa menimbulkan reaksi alergi ringan pada sebagian orang.

Jika Anda memiliki fobia terhadap ruang sempit (claustrophobia), informasikan hal ini pada dokter mengingat pemeriksaan ini akan menempatkan Anda pada ruang sempit.

Baca juga: Pemeriksaan Full Body Scan, Terobosan Baru Deteksi Penyakit Berbahaya 

Hasil pemeriksaan MRI

Hasil pemeriksaan biasanya akan dibacakan oleh dokter, tergantung tujuan pemeriksaan yang Anda lakukan. Misalnya, jika melakukan MRI sebagai deteksi kanker payudara, dokter akan melihat ada tidaknya pertumbuhan massa abnormal.

Apabila Anda menjalankan MRI tulang belakang untuk mencari penyebab sakit punggung bagian bawah, hasil MRI bisa menunjukkan ada tidaknya jepitan saraf pada tulang belakang.

Full Body Scan MRI di Mandaya Royal Hospital Puri

Full Body Scan adalah pemeriksaan MRI dari ujung kepala hingga ujung kaki yang sifatnya non-invasif (tanpa tusuk jarum, tanpa luka, tanpa pemberian obat – obatan). Tujuannya adalah untuk memperlihatkan gambaran bentuk organ di dalam tubuh (kurang lebih 20 organ).

Dari pemeriksaan ini, bisa terdeteksi jika ada kelainan bentuk organ seperti benjolan (tumor), sumbatan, dan kelainan fungsi yang lain.

Selain scan MRI, dalam satu paket pemeriksaan juga akan dilakukan:

• Pemeriksaan Fisik Dokter Umum
• Konsultasi Dokter Spesialis Radiologi
• MRI Torso Non Contrast
• Hematologi Lengkap
• CA 125 (untuk wanita) / PSA (untuk pria)
• Tes Genetik Kanker

Untuk tahu jenis pemeriksaan yang tepat, konsultasikanlah dengan dokter. Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di Preventive Health Care RS Mandaya Royal Puri. Buat janji lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes