Mikrodisektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk meredakan nyeri dan gejala lain yang muncul ketika diskus tulang belakang yang mengalami herniasi menekan akar saraf di sekitarnya (saraf kejepit). Dalam operasi ini, dokter akan membebaskan saraf dengan cara mengangkat fragmen kecil dari diskus, tulang, maupun ligamen yang menekan saraf.
Mikrodisektomi bersifat minimal invasif karena hanya membutuhkan sayatan kecil serta bantuan mikroskop bedah atau kacamata khusus (loupes) untuk memperbesar area cedera. Dokter juga menggunakan instrumen berukuran kecil agar dapat bekerja di ruang terbatas pada tulang belakang.
RS Mandaya Royal Puri memiliki seorang dokter bedah saraf yang ahli dalam melakukan penanganan saraf kejepit metode minimal invasif, termasuk mikrodisektomi, yaitu dr. Christian Permana, Sp.BS, FTB, FINSS, FICS.
Contents
Kapan saraf kejepit bisa ditangani dengan mikrodisektomi?

Mikrodisektomi biasanya dilakukan bila:
-
Pengobatan tanpa operasi tidak berhasil
Pasien sudah mencoba terapi konservatif seperti fisioterapi, suntikan kortison, atau obat-obatan selama 6 hingga 12 minggu, tetapi nyeri tidak kunjung membaik.
-
Gejala mengganggu aktivitas sehari-hari
Rasa sakit, kesemutan, atau rasa baal terus berlanjut dan membuat pasien sulit beraktivitas normal.
-
Kelemahan otot mulai muncul
Jika saraf tertekan terlalu lama, bisa muncul kelemahan pada otot kaki atau bagian tubuh lain. Kondisi ini biasanya membuat operasi perlu dilakukan lebih cepat.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Saraf Kejepit Tanpa Operasi
Bagaimana dokter melakukan mikrodisektomi?
Mikrodisektomi adalah operasi minimal invasif yang bisa dilakukan dengan beberapa teknik berbeda untuk mencapai lokasi saraf dan diskus yang bermasalah, yaitu:
-
Midline microdiscectomy
Dokter membuat sayatan kecil vertikal di punggung (sekitar 2–5 cm), kemudian mengangkat otot di sekitar tulang belakang dan menahannya agar area operasi terlihat jelas.
-
Tubular microdiscectomy
Dokter memasukkan serangkaian tabung kecil (dilators) melalui sayatan kecil untuk membuat jalur menuju saraf. Cara ini lebih sedikit mengganggu jaringan otot di sekitarnya.
-
Endoscopic microdiscectomy
Dokter membuat sayatan yang lebih kecil lagi, lalu menggunakan kamera mini (endoskop) dan instrumen khusus untuk mengangkat bagian diskus yang menjepit saraf. Teknik ini juga meminimalkan gangguan pada jaringan sekitar.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Saraf Terjepit di Jakarta dan Tangerang
Apa saja manfaat dan keunggulan mikrodisektomi dalam menangani saraf kejepit?
Beberapa keunggulan mikrodisektomi dibandingkan operasi terbuka (open discectomy) antara lain:
-
Nyeri pasca operasi lebih ringan
Karena sayatan lebih kecil dan kerusakan jaringan sekitar lebih minimal, pasien biasanya merasakan nyeri yang jauh lebih sedikit setelah operasi.
-
Risiko infeksi lebih rendah
Luka operasi berukuran kecil membuat proses penyembuhan lebih cepat, sehingga kemungkinan infeksi atau komplikasi bisa ditekan.
-
Pemulihan lebih singkat
Pasien dapat kembali beraktivitas sehari-hari, termasuk bekerja atau berolahraga ringan, dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan operasi terbuka.
-
Kualitas hidup meningkat
Dengan berkurangnya nyeri dan pulihnya mobilitas, pasien bisa segera kembali menikmati aktivitas normal tanpa rasa terganggu oleh saraf kejepit.
Baca juga: Cerita Sukses Pasien Saraf Kejepit Sembuh dengan Operasi Mikrodisektomi di Mandaya Royal Hospital
Penanganan saraf kejepit dengan mikrodisektomi di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri menyediakan layanan mikrodisektomi oleh seorang dokter bedah saraf yang ahli dalam melakukan penanganan saraf terjepit metode minimal invasif, yaitu dr. Christian Permana.
Beliau juga sudah melakukan tindakan mikrodisektomi di RS Mandaya Royal Puri pada pasien saraf terjepit. Tindakan mikrodisektomi dilakukan pada dua area sekaligus, yaitu di ruas tulang belakang L4-L5 dan L5-S1, dengan tujuan melepaskan saraf yang terjepit akibat adanya jaringan parut.
Setelah menjalani operasi, kondisi pasien mengalami perkembangan yang sangat positif. Rasa nyeri yang sebelumnya menjalar hingga ke kaki mulai berkurang, sementara otot yang kaku berangsur menjadi lebih rileks. Menurut penilaian fisioterapis, ketegangan pada saraf juga sudah banyak berkurang.
Selain ahli dalam melakukan mikrodisektomi, masih banyak tindakan minimal invasif lainnya yang bisa dilakukan oleh dr. Christian Permana untuk menangani saraf kejepit, seperti:
- Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD)
- Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD)
- Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD)
- Anterior Cervical Discectomy and Fusion (ACDF)
dr. Christian Permana, Sp.BS, FTB, FINSS, FICS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 13.00 – 17.00 WIB
- Kamis: 13.00 – 17.00 WIB
- Jumat: 13.00 – 17.00 WIB
- Sabtu: 13.00 – 17.00 WIB.
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.