Sleep apnea adalah kondisi yang menyebabkan Anda berhenti bernapas saat sedang tidur. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada saluran napas (obstructive sleep apnea) atau karena otak tidak mengontrol pernapasan sebagaimana mestinya (central sleep apnea).
Ketika tubuh kekurangan oksigen, refleks bertahan hidup akan aktif dan membangunkan Anda sesaat agar dapat kembali bernapas. Meskipun refleks ini menjaga Anda tetap hidup, gangguan ini merusak siklus tidur dan menghambat tidur yang nyenyak. Dalam jangka panjang, sleep apnea juga dapat memberikan tekanan pada jantung dan berisiko mengancam nyawa jika tidak ditangani.
Contents
Jenis sleep apnea
Terdapat tiga jenis sleep apnea, yaitu:
1. Obstructive Sleep Apnea (OSA)
Pada kondisi ini, otot-otot di tenggorokan menjadi rileks saat Anda tidur, sehingga jaringan di sekitarnya menekan saluran pernapasan (trakea) dan menghambat aliran udara.
2. Central Sleep Apnea (CSA)
Jenis ini terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal yang dibutuhkan untuk menggerakkan otot-otot pernapasan saat Anda tidur, sehingga proses bernapas terganggu.
3. Mixed/Complex Sleep Apnea
Jenis sleep apnea ini merupakan kombinasi antara obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.
Sebuah studi memperkirakan bahwa sekitar 1 miliar orang di dunia yang berusia antara 30 hingga 69 tahun mengalami obstructive sleep apnea. Sementara itu, central sleep apnea memang lebih jarang terjadi dibandingkan OSA, namun tetap bukan merupakan kondisi yang langka.
Gejala sleep apnea
Gejala umum sleep apnea meliputi:
- Sering terbangun di tengah malam
- Napas terhenti saat tidur (biasanya disadari oleh pasangan tidur)
- Pola napas yang tidak normal (napas cepat yang menjadi dalam, lalu dangkal, hingga berhenti sebelum kembali normal)
- Mendengkur
- Terbangun dengan rasa sesak napas atau seperti tersedak
- Rasa lelah, mengantuk, atau kelelahan saat bangun di pagi hari.
Gejala lainnya yang mungkin Anda alami antara lain:
- Sakit kepala, terutama saat bangun tidur
- Berkeringat di malam hari
- Perubahan suasana hati (depresi atau kecemasan)
- Gelisah saat tidur
- Disfungsi seksual.
Perlu diketahui bahwa gejala sleep apnea pada anak-anak bisa tampak berbeda dibandingkan orang dewasa.
Penyebab sleep apnea
Sleep apnea terjadi akibat:
- Terhambatnya aliran udara pada saluran napas bagian atas saat tidur
- Masalah pada cara otak mengatur pernapasan selama tidur.
Apa saja faktor risiko sleep apnea?
Sleep apnea dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa faktor risiko umum yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena sleep apnea antara lain:
- Riwayat sleep apnea dalam keluarga (faktor genetik)
- Kondisi jantung, riwayat stroke, atau tekanan darah tinggi
- Ukuran amandel yang besar
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
Risiko sleep apnea juga meningkat seiring bertambahnya usia. Pria memiliki kemungkinan lebih tinggi didiagnosis sleep apnea sebelum usia 50 tahun.
Meskipun obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan, sleep apnea dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari ukuran atau berat badan.
Komplikasi sleep apnea
Sleep apnea dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, bahkan berpotensi mengancam nyawa.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:
- Rasa kantuk berlebihan di siang hari atau “microsleep”, yaitu kondisi tertidur dalam waktu sangat singkat tanpa disadari (sangat berbahaya saat mengemudi atau mengoperasikan mesin)
- Gangguan irama jantung (aritmia), seperti atrial fibrilasi atau gangguan pada bagian atrium kiri jantung
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kerusakan pada jantung dan gagal jantung
- Henti jantung mendadak (sudden cardiac death).
Bagaimana cara mengobati sleep apnea?
Dokter akan merekomendasikan pilihan pengobatan yang berbeda tergantung pada jenis dan tingkat keparahan sleep apnea. Beberapa metode pengobatan yang umum antara lain:
- Menggunakan alat bantu napas seperti mesin CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
- Mengelola kondisi medis yang mendasari atau meningkatkan risiko sleep apnea
- Mengubah posisi tidur, misalnya dengan tidak tidur telentang untuk menghindari tekanan pada saluran napas
- Menggunakan alat oral (mouthpiece) untuk menjaga saluran napas tetap terbuka
- Menggunakan perangkat stimulasi listrik neuromuskular (Neuromuscular Electrical Stimulation/NMES) untuk mencegah lidah dan otot saluran napas atas menyumbat jalur pernapasan saat tidur
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter
- Menjalani prosedur pembedahan
Operasi untuk Sleep Apnea
Operasi pada hidung, mulut, atau tenggorokan dapat membantu mencegah penyumbatan saluran napas saat tidur. Beberapa jenis operasi tersebut meliputi:
- Operasi rahang (jaw surgery): Berbagai prosedur dapat mengubah posisi rahang agar jaringan lunak tidak menekan kembali saluran napas.
- Operasi hidung (nasal surgery): Salah satu prosedur yang umum adalah septoplasti, yaitu tindakan untuk meluruskan jaringan lunak di dalam hidung agar aliran udara lebih lancar melalui rongga hidung dan saluran pernapasan.
Dokter ahli sleep apnea di RS Mandaya Royal Puri
Sleep Apnea Center di RS Mandaya Royal Puri didukung oleh dokter yang berpengalaman dan ahli di bidangnya, salah satunya adalah dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL, dokter spesialis THT berpengalaman yang memiliki keahlian khusus dalam penanganan sleep apnea.
Untuk memperdalam kompetensinya, dr. Abdillah baru saja menyelesaikan pelatihan intensif di Italia, yang berfokus pada penanganan kasus sinusitis dan gangguan tidur, termasuk sleep apnea, yaitu suatu kondisi gangguan pernapasan saat tidur yang sering ditandai dengan dengkuran atau ngorok.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dalam mendiagnosis dan menangani kasus-kasus kompleks, terutama yang berkaitan dengan sleep apnea dan sinus kronis.
Selama pelatihan, dr. Abdillah mendapat kesempatan berharga untuk belajar langsung dari Prof. Lino Businco, seorang pakar THT terkemuka di dunia yang pernah menangani tokoh-tokoh terkenal seperti penyanyi opera Andrea Bocelli dan legenda sepak bola Italia, Francesco Totti.
Dengan bekal pelatihan dan pengalaman berskala internasional tersebut, dr. Abdillah siap memberikan pelayanan THT yang lebih menyeluruh, modern, dan berstandar global bagi pasien di Indonesia.
dr. Abdillah Hasbi Assadyk, Sp.THT-KL bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 12.00 WIB & 16.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 20.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.