Brakiterapi adalah salah satu bentuk terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker. Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan sumber radiasi berupa biji (seed), pelet, kapsul, atau implan khusus di dalam atau di dekat area tumor. Implan tersebut akan memancarkan radiasi dalam jangka waktu tertentu untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Brakiterapi mampu memberikan dosis radiasi tinggi secara langsung ke tumor sehingga efektif mengecilkan atau memusnahkan massa kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, pasien hanya memerlukan brakiterapi saja, namun terapi ini juga dapat dikombinasikan dengan metode pengobatan lain seperti external beam radiation therapy (EBRT) atau tindakan bedah untuk hasil yang lebih optimal. Apa saja manfaat brakiterapi untuk pengobatan kanker?
Contents
Manfaat brakiterapi untuk pengobatan berbagai jenis kanker
Berikut ini adalah manfaat brakiterapi untuk pengobatan berbagai jenis kanker:
1. Menarget tumor secara tepat dan efektif
Brakiterapi bekerja dengan cara menempatkan sumber radiasi langsung di dalam atau di dekat area tumor. Teknik ini memungkinkan dosis radiasi tinggi diarahkan tepat ke sel kanker tanpa menyebar ke jaringan sehat di sekitarnya. Karena paparan radiasi difokuskan hanya pada area yang terinfeksi, efektivitas penghancuran sel kanker menjadi lebih tinggi dan risiko kerusakan jaringan normal dapat diminimalisir.
2. Mengurangi risiko efek samping
Salah satu keunggulan utama brakiterapi adalah minimnya efek samping yang biasanya terjadi akibat radiasi eksternal. Karena radiasi hanya bekerja di area target, pasien tidak perlu khawatir akan dampak seperti iritasi kulit, kelelahan berlebih, atau gangguan fungsi organ di sekitar area pengobatan. Hal ini menjadikan brakiterapi pilihan yang lebih aman dan nyaman bagi banyak pasien kanker.
3. Waktu pemulihan yang lebih cepat
Prosedur brakiterapi biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan masa pemulihan pasien pun lebih cepat dibandingkan dengan terapi radiasi konvensional. Banyak pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari setelah prosedur, tergantung pada jenis kanker dan kondisi kesehatannya secara umum.
4. Meningkatkan angka keberhasilan pengobatan
Brakiterapi terbukti memberikan hasil yang sangat baik terutama pada kasus tumor yang belum menyebar (lokal). Penelitian menunjukkan bahwa terapi ini semakin banyak digunakan untuk membantu pasien kanker serviks agar memiliki harapan hidup lebih panjang. Selain itu, pada pasien kanker prostat, brakiterapi dapat menghilangkan kanker sepenuhnya dan membantu mencegah kekambuhan di kemudian hari.
5. Memberikan kualitas hidup yang lebih baik
Dengan kombinasi antara efektivitas tinggi, efek samping minimal, dan waktu pemulihan yang singkat, brakiterapi memberikan peluang bagi pasien untuk menjalani pengobatan kanker tanpa harus mengorbankan kualitas hidup. Pasien dapat pulih dengan lebih cepat dan melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan energi serta rasa percaya diri yang lebih baik.
Brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri, gunakan teknologi canggih
Selain menyediakan pengobatan kanker seperti radioterapi, RS Mandaya Royal Puri juga menyediakan brakiterapi untuk kanker ginekologi atau kanker organ reproduksi wanita, seperti kanker serviks, ovarium, rahim, vagina, vulva, dan tuba falopi
Brakiterapi yang digunakan oleh RS Mandaya Royal Puri adalah Flexitron Brachytherapy, yang juga digunakan di MD Anderson Cancer Center Amerika Serikat, National Cancer Center Singapura, University of Erlangen Jerman, hingga Medical University AKH Austria.
Flexitron Brachytherapy adalah sistem yang menggunakan afterloading dosis tinggi (high dose rate/HDR) untuk mengantarkan radiasi langsung ke dalam atau di dekat tumor. Sistem ini dirancang untuk membuat pengobatan lebih aman, efisien, dan tepat, sehingga meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.
Tim dokter spesialis onkologi radiasi ahli brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri juga memiliki tim dokter spesialis onkologi radiasi yang ahli melakukan brakiterapi untuk berbagai jenis kanker, yaitu:
1. Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K)
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) merupakan pakar onkologi radiasi dengan pengalaman luas di bidang akademik dan klinis. Beliau menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di Universitas Indonesia pada tahun 1980, kemudian melanjutkan ke program spesialis Radiologi di universitas yang sama dan lulus pada tahun 1987. Dua tahun setelahnya, Prof. Soehartati memperdalam keahliannya dalam bidang Onkologi Radiasi melalui Universitas Indonesia serta Strahlentherapie Abteilung Wilhelm-Westfälischen Universität Münster di Jerman. Pada tahun 1998, beliau meraih gelar Doktor Ilmu Kedokteran dari Universitas Indonesia yang bekerja sama dengan AKH Vienna.
Selain pendidikan formal, Prof. Soehartati aktif mengikuti berbagai pelatihan dan workshop internasional untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Di antaranya adalah Workshop Indonesia-IAEA Comprehensive Collaboration for the Development of Radiation Medicine Facilities in Indonesia (2023), Coaching Pewawancara Seleksi Substansi Beasiswa LPDP (2023), dan ESTRO: Evidence-Based Radiation Oncology Course (2023). Berbekal pengalaman internasional, penelitian mendalam, serta dedikasi tinggi terhadap dunia akademik, beliau turut berperan besar dalam kemajuan layanan onkologi radiasi di Indonesia.
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 13.30 – 17.00 WIB
2. dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad
dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad adalah dokter spesialis onkologi radiasi yang menempuh pendidikan kedokteran umum di Universitas Airlangga, kemudian melanjutkan program spesialis Onkologi Radiasi di Universitas Indonesia.
Sebagai dokter yang terus mengikuti perkembangan terkini dalam dunia radioterapi, dr. Novina aktif menghadiri berbagai seminar, forum ilmiah, dan pelatihan baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya termasuk The 3rd Jakarta Annual Collaborative Cancer Meeting (JACCM) 2022, rangkaian FARO Webinar (Federation of Asian Organizations for Radiation Oncology), serta program Continuing Medical Education (CME) yang diadakan oleh Indonesian Radiation Oncology Society (IROS). Partisipasi aktif ini membantu beliau selalu mengikuti inovasi terbaru dalam teknologi dan penerapan radioterapi untuk berbagai jenis kanker.
dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 16.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 16.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 16.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 16.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 16.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 13.00 WIB
3. dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad
dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad merupakan dokter spesialis onkologi radiasi lulusan Universitas Sriwijaya untuk pendidikan kedokteran umum, dan melanjutkan program spesialis Onkologi Radiasi di Universitas Indonesia.
Beliau memiliki keahlian dalam berbagai teknik radioterapi modern, termasuk Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Body Radiation Therapy (SBRT) — dua teknologi yang memungkinkan pemberian dosis radiasi dengan akurasi sangat tinggi. Selain itu, dr. Riyan juga berpengalaman dalam melakukan brakiterapi serta berbagai metode terapi radiasi lainnya, sehingga dapat menyesuaikan pendekatan pengobatan sesuai kebutuhan dan kondisi setiap pasien untuk hasil yang optimal.
dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 17.00 – 19.30 WIB
- Selasa: 17.00 – 19.30 WIB
- Rabu: 17.00 – 19.30 WIB
- Kamis: 17.00 – 19.30 WIB
- Jumat: 17.00 – 19.30 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
