fbpx

Mandaya Royal Jadi RS Swasta Pertama yang Miliki Terapi Cuci Plasma Darah

plasmaferesis

Mandaya Royal Hospital Puri menjadi rumah sakit swasta pertama yang memiliki terapi cuci plasma darah atau yang biasa disebut plasmapheresis. Kehadiran terapi cuci plasma darah tentunya menjadi kabar yang membahagiakan, karena terapi ini bisa dilakukan untuk meredakan gejala dari penyakit multiple myeloma hingga kondisi autoimun myasthenia gravis (MG) yang sudah parah atau krisis.

Plasmapheresis sendiri adalah bagian dari apheresis, yaitu prosedur yang memungkinkan dokter untuk membuang atau mengganti komponen-komponen darah. Karena terkadang, untuk mengobati suatu penyakit, salah satu komponen darah tersebut perlu dibuang atau diganti. Dalam plasmapheresis, komponen darah yang dibuang dan diganti adalah plasma. 

Konsultasi dokter

Cuci Plasma Darah Pilihan Terapi untuk Autoimun hingga Kanker Darah

Plasma adalah bagian cair dari darah yang mengandung antibodi. Pada penyakit-penyakit seperti autoimun dan kanker darah jenis multiple myeloma, antibodi ini adalah sumber penyakitnya. 

Pada multiple myeloma, sel plasma abnormal berkembang biak terlalu cepat. Sel-sel ini menghasilkan sejenis protein (protein M) yang bisa menumpuk dan membuat darah lebih kental. Darah yang kental ini tidak dapat mengalir dengan mudah. Selain itu, protein tersebut juga dapat merusak ginjal. Sedangkan pada kondisi autoimun seperti MG, antibodi pada plasma yang seharusnya melindungi tubuh, justru menyerang sel-sel sehat. 

Pada cuci plasma darah, plasma pasien akan dipisahkan dengan menggunakan mesin khusus. Setelah dipisahkan, plasma yang abnormal tersebut akan dibuang dan diganti dengan cairan pengganti. Ini bertujuan untuk mengurangi dan meredakan gejala-gejala parah yang dialami pasien.

Pada multiple myeloma, plasmapheresis bertindak sebagai pengobatan suportif. Itu artinya, plasmapheresis bisa membantu meredakan gejala multiple myeloma untuk sementara dan mengobati komplikasinya, khususnya myeloma kidney atau kerusakan ginjal. 

“Sedangkan untuk kondisi MG yang parah, terapi cuci plasma darah bisa dilakukan untuk menangani komplikasi dari MG, yaitu krisis MG yang salah satunya ditandai dengan gagal napas,” jelas Erwin Suyanto, Public Relation Mandaya Hospital Group.

Meskipun bisa meringankan gejala parah dari MG, terapi cuci plasma darah ini tidak bisa menggantikan peran dari obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter. Selain itu, untuk mendapatkan hasil terapi yang maksimal, pasien perlu menjalani terapi cuci plasma darah lebih dari satu kali, tergantung kondisi. 

RS Mandaya Royal Puri memiliki tim terapi cuci plasma darah yang lengkap, salah satunya dokter spesialis neurologi subspesialis neuromuskular, dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K), yang berpengalaman dalam menangani myasthenia gravis dan penyakit saraf autoimun langka lainnya. 

Ada juga tim dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik (Sp.PD-KHOM) yang dapat menangani multiple myeloma dan berbagai jenis kanker darah, yaitu dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM dan dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM.

Mandaya memiliki Pusat Kanker Darah yang bisa menangani berbagai macam kanker darah. Selain dengan plasmapheresis, Mandaya juga menyediakan tindakan kemoterapi, terapi tertarget (targeted therapy), imunoterapi, hingga radioterapi dengan Linac Elekta Versa HD. 

Setiap kasus kanker darah yang diterima RS Mandaya Royal Puri akan dibahas secara langsung dengan tim NCIS-NUH Singapore untuk menentukan diagnosis, kondisi pasien, efektivitas terapi, hingga pilihan pengobatan terbaik. 

Sementara untuk penyakit autoimun yang menyerang saraf dan otot, RS Mandaya Royal Puri memiliki pusat layanan neuromuscular yang didukung dengan peralatan medis canggih dan fasilitas laboratorium yang komprehensif, seperti tes antibodi Anti-MuSK dan tes genetik menggunakan whole genome sequencing maupun whole exome sequencing.

Konsultasi dokter

RS Mandaya Royal Puri Berhasil Jalani Cuci Plasma Darah 

RS Mandaya Royal Puri telah berhasil melakukan penanganan krisis Myasthenia Gravis dengan apheresis. Pasien yang sebelumnya sudah mengalami gagal napas, kini bisa kembali beraktivitas karena gejala-gejala MG yang dialami dapat ditekan dengan baik. 

Keberhasilan tindakan apheresis di RS Mandaya Royal Puri menjadi bukti nyata bahwa tim kedokteran dan pengobatan di dalam negeri sudah sangat mumpuni dan bahkan mampu bersaing di kancah global. 

“RS Mandaya Royal Puri tidak pernah berhenti untuk menghadirkan inovasi-inovasi terbaru dalam dunia medis dan memberikan pelayanan komprehensif kepada pasien, sehingga masyarakat tidak perlu lagi berobat jauh-jauh ke luar negeri karena pengobatan dan tim kedokteran di Indonesia pun sudah sangat mumpuni.”

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes