Atrial fibrilasi (AF) adalah salah satu jenis aritmia atau gangguan irama jantung yang paling sering terjadi. Kondisi ini membuat detak jantung menjadi tidak teratur dan sering kali terlalu cepat. Gejalanya dapat berupa jantung berdebar, sesak napas, mudah lelah, nyeri dada, hingga pusing atau hampir pingsan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, atrial fibrilasi dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan berbagai komplikasi serius lainnya. Karena itu, deteksi dan terapi yang tepat sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit dan menjaga kualitas hidup pasien.
Untuk membantu pasien mendapatkan perawatan aritmia yang lebih akurat, aman, dan modern, Mandaya Royal Hospital Puri menghadirkan Mandaya Atrial Fibrilasi (AF) Heart Center. Pusat ini dilengkapi dengan teknologi terkini seperti ablasi jantung 3D dan Pulsed Field Ablation (PFA), metode ablasi generasi terbaru yang lebih presisi dan minim risiko. Seluruh prosedur ditangani langsung oleh dokter jantung ahli aritmia, dr. Sebastian Andy Manurung, Sp.JP, Subsp. Ar(K), FIHA, yang memiliki keahlian mendalam dalam menangani gangguan irama jantung. Dengan dukungan teknologi mutakhir dan tenaga ahli berpengalaman, Mandaya berkomitmen memberikan perawatan aritmia berstandar internasional bagi setiap pasien.
Contents
Mandaya Atrial Fibrilasi (AF) Heart Center, dilengkapi teknologi ablasi jantung 3D dan PFA
1. Ablasi Jantung 3D
Mandaya Royal Hospital Puri menyediakan teknologi ablasi jantung 3D.Pada metode ini, perbaikan jalur listrik yang bermasalah di jantung dilakukan titik demi titik karena masih menggunakan kateter single point. Prosedur ini umumnya berdurasi sekitar 3–4 jam.
Ablasi 3D dapat menggunakan dua jenis energi: panas (radiofrequency ablation/RFA) atau dingin (cryoablation). Dokter akan memilih jenis energi yang paling sesuai dengan kondisi pasien, lalu menghantarkan energi tersebut melalui kateter yang dimasukkan dari area selangkangan menuju ruang jantung.
Setelah mencapai lokasi target, kateter akan memberikan energi panas atau dingin untuk menciptakan luka kecil terkontrol. Jaringan parut ini kemudian berfungsi menghambat sinyal listrik abnormal penyebab aritmia.
“Dengan adanya ablasi jantung 3D, tentunya sangat mengarahkan kita sebagai dokter dan operator untuk mencari (mapping) lokasi atau sumber kelainan irama jantung, dengan lebih precise, dengan lebih tepat,” kata dr. Sebastian.
“Kateter ablasi ini memberikan salah satu jawaban dari penanganan pasien aritmia, karena memberikan harapan yang sangat baik. Sekitar 93-95% benar-benar sembuh total, tanpa ada rekurensi atau tanpa ada kekambuhan kembali,” lanjutnya.
Baca juga: Pusat Aritmia Jantung Mandaya, Miliki Semua Teknologi Ablasi dari 2D, 3D sampai PFA untuk AFib
2. Ablasi Jantung Metode PFA
Berbeda dari ablasi 2D dan 3D yang mengandalkan energi panas atau dingin, Mandaya Royal Hospital Puri juga menghadirkan teknologi terbaru Pulse Field Ablation (PFA). Metode ini menawarkan banyak keunggulan dalam menangani aritmia jenis atrial fibrilasi (AFib).
Tahapan awal PFA mirip dengan ablasi jantung lainnya: kateter dimasukkan melalui selangkangan sampai mencapai jantung. Namun, perbedaannya terletak pada jenis kateter yang digunakan. Pada PFA, dokter memakai kateter multipoint atau multipolar, yang memungkinkan penghantaran energi ke banyak titik sekaligus. Hal inilah yang membuat durasi prosedur menjadi jauh lebih singkat dibandingkan ablasi 2D maupun 3D.
Energi yang dihantarkan juga berbeda, bukan panas atau dingin, tetapi energi listrik berfrekuensi khusus.
“Pada PFA, kateter yang digunakan adalah kateter multipolar, sehingga bisa dapat sekaligus menghantarkan energi pada waktu yang bersamaan,” jelas dr. Sebastian.
“Karena dia menghantarkan tenaga ablasi dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga tindakan yang kita lakukan untuk ablasi atrial fibrilasi bisa lebih singkat. Pada RFA 3D tindakan bisa 3-4 jam, pada tindakan dengan menggunakan PFA bisa kurang dari 2 jam,” tegasnya.
Selain waktu tindakan yang lebih efisien, ablasi metode PFA juga menunjukkan tingkat keberhasilan jangka panjang yang lebih tinggi dalam mengatasi AFib jika dibandingkan dengan metode ablasi jantung lainnya.
Dokter ahli aritmia di RS Mandaya Royal Puri, dr. Sebastian

Pada tahun 2024, jumlah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang fokus pada aritmia di Indonesia masih tergolong sangat terbatas. Kondisi ini membuat kesenjangan antara jumlah pasien aritmia dan dokter yang benar-benar ahli di bidang tersebut masih cukup besar. Namun, Anda tidak perlu khawatir mencari dokter aritmia yang berpengalaman, karena Anda dapat langsung datang ke Mandaya Royal Hospital Puri untuk berkonsultasi dengan dr. Sebastian.
Sebagai salah satu dokter aritmia yang tergolong masih langka di Indonesia, dr. Sebastian memiliki rekam jejak profesional yang sangat kuat. Selain keahliannya dalam melakukan prosedur ablasi jantung, beliau juga mampu menangani berbagai tindakan dan permasalahan jantung lainnya.
Riwayat pendidikan dan kredensial dr. Sebastian mencakup perjalanan akademik serta profesional yang kuat. Beliau menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, kemudian melanjutkan spesialisasi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FKUI serta RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Setelah itu, beliau memperdalam keahliannya sebagai Konsultan Aritmia di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dan melalui Kolegium Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia.
Jadwal dr. Sebastian di RS Mandaya Royal Puri
dr. Sebastian Andy Manurung, Sp.JP, Subsp. Ar(K), FIHA bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 16.00 – 20.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 13.00 – 17.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

