fbpx

Krisis Myasthenia Gravis dapat Diatasi dengan Plasmapheresis

Krisis Myasthenia Gravis dapat Diatasi dengan Plasmapheresis

Myasthenia gravis adalah kondisi autoimun yang memicu kelemahan otot rangka (otot yang terhubung ke tulang dan membantu pergerakkan tubuh). Kondisi ini biasanya menyerang otot-otot di mata, wajah, leher, lengan, dan kaki. Salah satu komplikasi dari penyakit autoimun ini adalah krisis myasthenia gravis, yang ditandai dengan memburuknya kelemahan otot, sehingga mengakibatkan kegagalan pernapasan. Salah satu cara mengatasinya adalah melakukan prosedur plasmapheresis. 

Konsultasi dokter

Terapi plasmapheresis untuk krisis myasthenia gravis

Sekitar 1 dari 5 orang dengan myasthenia gravis mengalami krisis myasthenia gravis (kelemahan otot pernapasan yang parah). Ini adalah kondisi darurat medis yang mengancam jiwa. Diperkirakan, sekitar 20% pasien myasthenia gravis mengalami setidaknya satu kali komplikasi ini selama hidup mereka. 

Salah satu cara untuk mengatasi krisis myasthenia gravis pada pasien adalah melakukan prosedur plasmapheresis, yang merupakan salah satu jenis apheresis. 

Darah manusia terdiri dari empat komponen: sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma. Terkadang, untuk mengatasi suatu penyakit, salah satu komponen tersebut mungkin perlu dibuang atau diganti melalui proses yang disebut aferesis. Dalam proses ini, dokter menggunakan mesin centrifuge (sentrifus) untuk memisahkan darah menjadi komponen-komponen berdasarkan kepadatannya. 

Plasmapheresis adalah proses pemisahan plasma dari sel darah. Setelah dipisahkan, plasma tersebut akan dicampur atau digantikan dengan cairan khusus seperti saline atau albumin, lalu dikembalikan lagi ke dalam tubuh pasien. Tujuan dari plasmapheresis adalah menyingkirkan antibodi dan protein darah yang abnormal, hingga zat-zat berbahaya lainnya dari dalam tubuh. 

Salah satu alasan mengapa pasien myasthenia gravis perlu melakukan plasmapheresis adalah untuk membuang antibodi yang abnormal. Pada kondisi autoimun, antibodi yang seharusnya melindungi tubuh, justru menyerang sel-sel sehat. Dengan mengeluarkan antibodi yang abnormal ini dari darah, kondisi pasien bisa membaik. 

Setelah melakukan prosedur plasmapheresis, gejala-gejala dari myasthenia gravis bisa berkurang dan dampak penyakit autoimun pada tubuh bisa mereda.  

Tidak hanya myasthenia gravis saja, plasmapheresis juga bisa dilakukan untuk kondisi-kondisi autoimun lainnya, seperti sindrom Guillain-Barré hingga multiple sclerosis (MS)

Baca juga: Mengenal Plasmapheresis, Terapi untuk Autoimun Myasthenia Gravis hingga Guillaine Barre Syndrome

Prosedur plasmapheresis

Berikut ini adalah tahapan plasmapheresis yang akan dilakukan oleh dokter:

  • Dokter akan meminta pasien untuk duduk di kursi yang nyaman atau di tempat tidur. 
  • Dokter akan memasukkan jarum ke dalam vena di masing-masing lengan pasien. Setiap jarung terhubung ke kateter. Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat menggunakan kateter vena sentral. 
  • Satu kateter akan membawa darah dari tubuh ke mesin sentrifus yang memisahkan komponen darah.
  • Setelah selesai, kateter di lengan lainnya mengembalikan komponen darah yang tersisa ke tubuh pasien. 

Konsultasi dokter

Tim dokter ahli plasmapheresis di RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri memiliki tim dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi (Sp.PD-KHOM) yang ahli dalam melakukan tindakan plasmapheresis dan jenis apheresis lainnya, yaitu:

1. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM

dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM adalah dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi yang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hematology – Medical Oncology, RS Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran, University Indonesia, dan Honorary Fellowship (Clinical Observership), Department of Hematology, National University Hospital. 

Dokter Sp.PD-KHOM ini bisa melakukan berbagai macam pengobatan kanker darah, seperti kemoterapi, imunoterapi, target terapi (targeted therapy), transplantasi sumsum tulang, hingga CAR T-Cell Therapy. 

dr. Toman telah melakukan beberapa prosedur apheresis di RS Mandaya Royal Puri, salah satunya leukapheresis untuk menangani kasus leukemia. Dalam prosedur ini, leukapheresis berhasil menurunkan jumlah sel darah putih berlebih pada tubuh pasien untuk mengurangi gejala-gejalanya. 

dr. Toman dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 09.00 – 13.00 WIB
  • Kamis: 09.00 – 13.00 WIB

2. dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM

dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi yang bisa melakukan tindakan apheresis. Beliau menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia dan menyelesaikan pendidikan spesialis penyakit dalam di Universitas Indonesia. 

Di universitas yang sama, dr. Alvin juga menempuh pendidikan konsultan hematologi-onkologi medik. 

Ada banyak jenis pengobatan kanker yang bisa dilakukan oleh dr. Alvin, seperti kemoterapi, imunoterapi, target terapi, transplantasi sumsum tulang, hingga CAR T-Cell Therapy. 

dr. Alvin bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Rabu: 18.00 – 20.00 WIB
  • Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB

Konsultasi dokter

Dokter ahli myasthenia gravis di RS Mandaya Royal Puri

Selain memiliki tim dokter yang ahli dalam melakukan apheresis, RS Mandaya Royal Puri juga memiliki dokter yang berpengalaman dalam menangani kasus-kasus myasthenia gravis, yaitu dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K.(K).

Beliau merupakan seorang dokter spesialis saraf ahli neuromuskular yang dapat menangani penyakit-penyakit saraf langka, salah satunya myasthenia gravis. 

Berikut ini adalah latar belakang pendidikan dr. Luh:

  • Consultant of Clinical Neurophysiology, Neuromuscular Diseases, and Epilepsy at the Indonesian Neurology College
  • Muscle Disease Fellowship Program, Department of Neuromuscular, National Center of Neurology and Psychiatry, Tokyo, Japan
  • Qualified Electroencephalographer by ASEPA-ASNA EEG Examination Board, Singapore
  • Specialist Doctor Education in Neurology at the Faculty of Medicine, University of Indonesia
  • General Practitioner Education at the Faculty of Medicine, University of Indonesia

dr. Luh juga terhimpun sebagai anggota dari Perhiumpnan Alergi Imunologi atau PERALMUNI. 

Selain menangani myasthenia gravis, dr. Luh juga ahli dalam menangani penyakit-penyakit langka lainnya, seperti Duchenne Muscular Dystrophy (DMD), Stiff Person Syndrome (SPS), Facioscapulohumeral Muscular Dystrophy (FSHD), MS, sampai distrofi otot. 

dr. Luh bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Kamis: 14.00 – 19.00 WIB
  • Sabtu: 14.00 – 19.00 WIB.

Apabila Anda ingin melakukan tindakan plasmapheresis untuk menangani myasthenia gravis, atau ingin berkonsultasi dengan dr. Luh terkait kondisi medis tersebut, jangan ragu untuk datang ke RS Mandaya Royal Puri. 

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes