Selama era pandemi COVID-19, program pendidikan untuk anak-anak Indonesia mengalami perubahan 180o. Anak-anak yang biasanya berangkat ke sekolah, bertemu dengan guru dan teman-teman, saat ini hanya dapat berdiam di rumah dan banyak berkomunikasi melalui layar monitor smartphone, tablet, atau laptop. Perubahan gaya hidup yang begitu ekstrim di era pandemi COVID-19 ini ternyata membawa efek negatif bagi kesehatan anak, salah satunya adalah kesehatan mata.
Mengangkat tema World Vision Day 2020, “Hope in Sight”, dilaporkan bahwa sekitar 2.2 milyar orang mengalami gangguan penglihatan, dan 1 milyar orang di antara mereka yang mengalami gangguan ternyata bisa dicegah. Berdasarkan data dari The International Agency for the Prevention of Blindness, melaporkan bahwa setiap harinya terdapat 3 dari 4 orang mengalami gangguan penglihatan.
Miopia atau rabun jauh adalah gangguan tajam penglihatan mata, yang ditandai dengan kaburnya penglihatan saat melihat benda di kejauhan. Salah satu penyebab miopia yang banyak terjadi selama era pandemi COVID-19 adalah kebiasaan membaca atau menatap layar monitor smartphone, tablet, atau laptop dalam jarak dekat. World Health Organization (WHO) mengeluarkan rekomendasi bahwa anak usia <5 tahun idealnya menggunakan alat elektronik hanya dalam waktu <1 jam. Sedangkan The Children’s Eye Foundation tidak merekomendasikan anak usia <2 tahun untuk menggunakan alat elektronik. Sedangkan pada anak usia 2-5 tahun idealnya menggunakan alat elektronik selama 1-2 jam dengan istirahat.
Beberapa tanda dan gejala miopia pada anak adalah :
- Sering memicingkan mata
- Sering mengucek mata
- Duduk di bangku paling depan saat di kelas
- Nilai ulangan yang jelek atau menurun
- Melihat TV atau media elektronik dalam jarak dekat
- Tidak memiliki minat untuk aktivitas yang memerlukan penglihatan jarak jauh
Berikut kiat-kiat ampuh bagi orang tua untuk menjaga kesehatan mata anak selama menjalankan sekolah daring adalah:
- Mengajak anak untuk istirahat selama 20 detik setelah 20 menit menatap layar monitor
- Mengingatkan anak untuk jangan lupa berkedip
- Mengatur posisi layar monitor sejauh 40-60 cm dari mata
- Mengatur posisi duduk yang baik dan benar, dengan mengatur layar monitor sejajar dengan posisi mata
- Menghindari pemakaian tablet atau laptop di tempat yang terlalu terang
Referensi
Adelayanti, N. (2020) Preventing Myopia during Covid-19 Pandemic. [Online] Available in: http://www.ugm.ac.id. [Update October 2020].
Hussaindeen, J.R., Gopalakrishnan, A., Sivaraman, V., Swaminathan, M. (2020) Managing the Myopia Epidemic and Digital Eye Strain Post COVID-19 Pandemic – What Eye Care Practitioners Need to Know and Implement? Indian Journal of Optahlmology, 68(8):1710-2.
Solebo, A. M., Rahi, J. (2016) Epidemiology, Aetiology, and Management of Visual Impairment in Children. Archives of Disease in Child, 99:375-9.
The International Agency for the Prevention of Blindness. (2020) World Sight Day. [Online] Available in: hhtp://www.iapb.org. [Update October 2020].
The Jakarta Post. (2020) Increasing Screen Time During the Coronavirus Pandemic Could be Harmful to Kid’s Eyesight. [Online] Available in: http//www.thejakartapost.com. [Update October 2020]