Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi yang umum dialami oleh pria seiring bertambahnya usia. Ketika kelenjar prostat membesar, saluran kemih akan tertekan dan menyebabkan berbagai keluhan seperti sering buang air kecil, aliran urine yang lemah, serta perasaan tidak tuntas setelah berkemih. Gejala-gejala ini sering kali mengganggu aktivitas harian dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Kini, pasien dengan pembesaran prostat tidak perlu khawatir harus menjalani operasi besar. Berkat kemajuan teknologi medis, prosedur Thulium Laser Enucleation of the Prostate (ThuLEP) kini hadir sebagai solusi efektif dan minimal invasif untuk mengatasi BPH tanpa sayatan.
ThuLEP adalah prosedur bedah minimal invasif yang digunakan untuk mengatasi pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH). Dengan memanfaatkan energi laser berpresisi tinggi, metode ini mampu mengangkat jaringan prostat berlebih secara efektif sehingga aliran urine menjadi lebih lancar dan kualitas hidup pasien meningkat. Prosedur ThuLEP dilakukan melalui saluran kemih menggunakan alat khusus bernama sistoskop, tanpa perlu sayatan pada tubuh, sehingga lebih aman dan nyaman bagi pasien.
Teknologi canggih ini telah tersedia di RS Mandaya Royal Puri, yang dikenal sebagai rumah sakit dengan fasilitas urologi modern dan dokter spesialis berpengalaman.
Contents
Keunggulan teknologi laser ThuLEP untuk atasi pembesaran prostat
Teknologi laser ThuLEP menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan metode operasi prostat konvensional. Selain memberikan hasil yang efektif dalam mengurangi gejala kemih, prosedur ini juga memberikan kenyamanan lebih bagi pasien karena prosesnya minim nyeri, pemulihan cepat, dan risiko komplikasi rendah. Berikut adalah berbagai keunggulan utama dari teknologi ThuLEP:
1. Pemulihan cepat dan minim rasa nyeri
ThuLEP termasuk dalam kategori prosedur minimal invasif, artinya tidak ada sayatan besar pada tubuh. Prosedur ini dilakukan melalui saluran kemih dengan bantuan kamera dan serat laser, sehingga trauma jaringan sangat minimal.
Pasien umumnya dapat pulih lebih cepat dibandingkan operasi terbuka, dengan masa rawat inap singkat (biasanya hanya satu malam). Banyak pasien yang bisa kembali beraktivitas normal dalam waktu 1–2 minggu setelah tindakan, dengan rasa nyeri yang jauh lebih ringan.
2. Presisi tinggi dan aman untuk jaringan sekitar
Laser thulium memiliki kemampuan memotong dan menguapkan jaringan dengan sangat presisi, memungkinkan dokter untuk mengangkat jaringan prostat berlebih tanpa merusak struktur di sekitarnya.
Teknologi ini juga menggunakan panjang gelombang khusus yang meminimalkan efek panas pada jaringan, sehingga risiko cedera termal (thermal injury) sangat rendah.
Hasilnya, pasien dapat sembuh lebih cepat dan terhindar dari komplikasi pascaoperasi.
Baca juga: Rezum Metode Uap Air Terbaru Atasi Pembesaran Prostat Hadir di RS Mandaya Puri
3. Minim kehilangan darah selama prosedur
Salah satu keunggulan signifikan dari ThuLEP adalah minimnya perdarahan selama tindakan. Energi laser thulium membantu membekukan pembuluh darah kecil saat jaringan diangkat, sehingga mengurangi risiko pendarahan.
Hal ini menjadikan ThuLEP sebagai pilihan yang aman bagi pasien usia lanjut atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko perdarahan.
4. Prosedur lebih singkat dan efisien
Secara umum, durasi tindakan ThuLEP berkisar antara 2–3 jam tergantung pada ukuran prostat. Setelah prosedur selesai, pasien hanya perlu dipasangkan kateter urine selama 1–2 hari untuk membantu pemulihan.
Metode ini jauh lebih efisien dibandingkan operasi terbuka, yang biasanya membutuhkan waktu operasi dan pemulihan lebih lama.
5. Hasil yang tahan lama dan risiko kekambuhan rendah
Prosedur ThuLEP memungkinkan pengangkatan jaringan prostat secara menyeluruh hingga ke kapsul prostat. Karena itu, kemungkinan jaringan tumbuh kembali sangat kecil.
Dengan hasil yang lebih permanen, pasien dapat menikmati perbaikan gejala kemih jangka panjang, seperti aliran urine yang lebih lancar, frekuensi buang air kecil yang berkurang, dan rasa nyaman saat berkemih.
6. Risiko gangguan fungsi seksual yang rendah
Berbeda dari beberapa metode operasi prostat lainnya, ThuLEP memiliki risiko yang sangat rendah terhadap disfungsi seksual.
Teknologi laser yang presisi memungkinkan dokter menjaga struktur saraf penting di sekitar prostat, sehingga fungsi seksual pasien tetap terjaga pascatindakan.
Baca juga: 6 Penyebab Susah Buang Air Kecil, Salah Satunya Prostat Bengkak
Bagaimana prosedur ThuLEP dilakukan?
Berikut tahapan prosedur ThuLEP yang dilakukan dokter untuk mengatasi pembesaran prostat jinak:
- Dilakukan dengan anestesi umum tanpa sayatan luar: Prosedur ThuLEP tergolong tindakan minimal invasif yang tidak memerlukan sayatan pada bagian luar tubuh, sehingga lebih aman dan nyaman bagi pasien.
- Pemasukan sistoskop melalui saluran kemih: Dokter akan memasukkan alat bernama sistoskop, yaitu tabung tipis dengan kamera, melalui uretra untuk menjangkau area prostat yang membesar.
- Penggunaan laser thulium untuk mengangkat jaringan berlebih: Serat laser thulium digunakan untuk menguapkan sekaligus mengangkat jaringan prostat yang membesar secara presisi.
- Presisi tinggi dan aman bagi jaringan sekitar: Laser thulium memiliki kemampuan mengalirkan energi dengan sangat terkendali, sehingga jaringan dapat diangkat dengan efisien tanpa merusak struktur di sekitarnya.
- Minim risiko dan mempercepat penyembuhan: Panjang gelombang laser menghasilkan panas yang sangat minimal, membantu mempercepat proses pemulihan serta menurunkan risiko komplikasi pascatindakan.
- Durasi prosedur dan perawatan pasca tindakan: Prosedur biasanya berlangsung selama 2–3 jam, dan setelah selesai pasien akan dipasangkan kateter urine yang umumnya dapat dilepas dalam waktu 1–2 hari.
Dokter urologi ahli tindakan ThuLEP di RS Mandaya Royal Puri

Tindakan ThuLEP di RS Mandaya Royal Puri dilakukan oleh tim dokter urologi berpengalaman, salah satunya Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D.
Prof. Ponco dikenal luas sebagai pakar urologi dengan keahlian dalam menangani berbagai kondisi, termasuk pembesaran prostat jinak. Beliau menempuh pendidikan dokter umum dan spesialis urologi di Universitas Indonesia, serta melanjutkan pelatihan subspesialis di bidang andro-urologi.
Selain aktif sebagai praktisi, Prof. Ponco juga merupakan Guru Besar di Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Ph.D. dari Hannover Medical School, Jerman, dengan predikat Magna Cum Laude.
Kondisi yang ditangani Prof. Ponco meliputi:
- Pembesaran prostat jinak (BPH)
- Batu ginjal dengan teknik RIRS dan PCNL
- Gangguan kandung kemih
- Kelainan ginjal lainnya
Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 18.00 WIB
Apabila Anda ingin berkonsultasi seputar tindakan ThuLEP atau pembesaran prostat jinak secara umum, jangan ragu untuk mengunjungi RS Mandaya Royal Puri.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

