Tumor atau kanker otak merupakan kondisi serius yang dapat memengaruhi fungsi tubuh dan kualitas hidup seseorang. Karena gejalanya sering kali muncul secara perlahan dan samar, banyak pasien baru menyadari setelah kondisinya memburuk.
Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS, atau yang akrab disapa Dr. Joy dari RS Mandaya Royal Puri menjelaskan beberapa tanda umum dan tanda khusus yang perlu diwaspadai agar tumor otak dapat terdeteksi sejak dini.
Contents
Penjelasan tanda dan gejala tumor otak oleh Dr. Joy
Berikut ini adalah tanda-tanda dan gejala tumor otak oleh Dr. Joy yang penting untuk diwaspadai:
1. Sakit kepala kronis dan semakin berat
Sakit kepala merupakan gejala paling umum dari tumor atau kanker otak. Namun, bukan sakit kepala biasa.
Menurut Dr. Joy, sakit kepala akibat tumor otak bersifat kronis dan progresif, artinya berlangsung dalam waktu lama—bahkan berbulan hingga bertahun-tahun—dan semakin lama terasa makin berat.
Rasa nyeri biasanya bersifat menekan dan tidak membaik dengan obat pereda nyeri biasa. Bila sakit kepala terus berlanjut tanpa penyebab yang jelas, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter.
2. Mual dan muntah menyemprot (proyektil)
Gejala berikutnya yang sering muncul adalah muntah-muntah. Ciri khas muntah akibat tumor otak adalah muntah proyektil, yaitu muntah yang menyemprot kuat tanpa didahului rasa mual berlebihan.
Hal ini terjadi karena peningkatan tekanan di dalam rongga kepala akibat pertumbuhan massa tumor yang menekan jaringan otak.
Jika Anda mengalami muntah berulang tanpa sebab yang jelas, terlebih disertai sakit kepala hebat, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Gangguan penglihatan
Tumor otak juga dapat menyebabkan gangguan tajam penglihatan. Penderitanya bisa merasakan pandangan kabur, berbayang, atau kehilangan sebagian lapang pandang.
Kondisi ini terjadi karena peningkatan tekanan di dalam kepala atau karena lokasi tumor yang menekan saraf penglihatan. Bila pandangan mulai sering kabur tanpa sebab jelas, terutama disertai gejala lain seperti sakit kepala atau muntah, segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf.
Lihat juga: Operasi Pengangkatan Tumor Otak Berukuran 7×6 CM oleh Dr. Joy di Mandaya Royal Hospital Puri
4. Kelemahan pada anggota tubuh (gangguan motorik)
Jika tumor tumbuh di area otak yang mengatur gerakan tubuh atau area motorik, gejala yang muncul bisa berupa kelemahan pada salah satu sisi tubuh, seperti tangan atau kaki.
Penderita mungkin merasa sulit menggenggam, berjalan, atau menggerakkan anggota tubuh tertentu. Gangguan ini bisa terjadi secara bertahap dan sering kali disalahartikan sebagai kelelahan biasa.
5. Rasa kebas atau kesemutan (gangguan sensorik)
Selain gangguan gerak, tumor di area sensorik otak dapat menimbulkan rasa kebas, mati rasa, atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu.
Gejala ini biasanya muncul secara bertahap dan menetap, bukan hanya sementara seperti saat tangan tertindih.
Jika rasa kebas atau kesemutan tidak kunjung hilang dan terjadi berulang di tempat yang sama, penting untuk segera memeriksakan diri.
6. Gangguan bicara
Tumor yang tumbuh di area pusat bicara otak bisa mengakibatkan gangguan dalam berbicara atau memahami ucapan.
Penderita mungkin kesulitan mengucapkan kata-kata, berbicara terbata-bata, atau sulit memahami percakapan orang lain.
Gejala ini sering kali menjadi tanda penting adanya gangguan pada area otak tertentu dan perlu dievaluasi oleh dokter spesialis saraf.
7. Perubahan kognitif dan perilaku
Bila tumor menyerang bagian depan otak (frontal lobe) yang berfungsi mengatur kognisi dan perilaku, pasien dapat menunjukkan perubahan kepribadian, penurunan konsentrasi, atau gangguan daya ingat.
Perubahan ini bisa terlihat dari sikap yang tiba-tiba berbeda, sulit fokus, atau mudah marah tanpa sebab yang jelas.
Gejala ini sering kali tidak disadari karena muncul secara perlahan, padahal bisa menjadi tanda adanya gangguan di area frontal otak.
8. Kejang
Kejang merupakan salah satu tanda penting dari tumor otak. Penderita yang sebelumnya tidak memiliki riwayat epilepsi bisa tiba-tiba mengalami kejang akibat aktivitas listrik abnormal di otak yang dipicu oleh pertumbuhan tumor.
Kejang bisa berupa gerakan tak terkendali, tatapan kosong, atau kehilangan kesadaran sesaat. Bila kejang muncul tanpa sebab yang jelas, pemeriksaan MRI atau CT scan otak sangat dianjurkan.
Lihat juga: Testimoni Pasien Tumor Otak 5×4 Cm Bersama Dr. Joy di Mandaya Royal Hospital Puri
Segera Lakukan Pemeriksaan Bila Mengalami Gejala-Gejala Ini
Tumor atau kanker otak bisa menyerang siapa saja dan sering kali tidak menunjukkan gejala jelas pada tahap awal.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti sakit kepala kronis, muntah menyemprot, gangguan penglihatan, atau kejang tanpa sebab, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit dengan fasilitas diagnostik lengkap seperti RS Mandaya Royal Puri.
Deteksi dini sangat penting agar tumor otak dapat ditangani dengan tepat sebelum menimbulkan komplikasi yang lebih berat.
Fasilitas MRI untuk deteksi tumor dan kanker otak di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki fasilitas MRI/MRA untuk mendeteksi tumor ataupun kanker otak.
1. MRI Otak: Melihat Struktur dan Jaringan Otak Secara Detail
MRI otak bekerja dengan menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi dari seluruh bagian otak. Pemeriksaan ini dapat menampilkan perbedaan antara jaringan normal dan jaringan abnormal, termasuk massa tumor, edema (pembengkakan), atau perdarahan.
Proses pemeriksaannya sebagai berikut:
- Pasien berbaring di atas meja MRI yang akan masuk ke dalam tabung magnet besar.
- Selama pemeriksaan, pasien harus tetap diam agar hasil gambar tidak buram.
- Gambar otak diambil dalam beberapa irisan (slice) sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut.
- Terkadang dokter memberikan zat kontras gadolinium melalui infus untuk membantu memperjelas batas tumor. Zat ini membuat tumor tampak lebih terang dibandingkan jaringan sekitarnya, sehingga lokasi, ukuran, dan jenisnya dapat diidentifikasi dengan jelas.
Fungsi MRI dalam deteksi tumor otak:
- Menentukan ukuran, bentuk, dan lokasi tumor.
- Membedakan jenis tumor (jinak atau ganas) berdasarkan karakteristik jaringannya.
- Melihat apakah tumor sudah menekan jaringan otak di sekitarnya.
- Membantu dokter merencanakan tindakan bedah atau radioterapi dengan lebih presisi.
2. MRA Otak: Melihat Pembuluh Darah Otak
MRA (Magnetic Resonance Angiography) merupakan teknik pencitraan yang masih menggunakan teknologi MRI, tetapi fokus pada pembuluh darah di otak. Pemeriksaan ini berguna untuk menilai apakah tumor memengaruhi atau menekan pembuluh darah di sekitar area pertumbuhan.
Proses pemeriksaannya mirip dengan MRI, namun dengan pengaturan khusus yang membuat aliran darah terlihat jelas di hasil gambar.
Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat memberikan zat kontras untuk memperjelas gambaran pembuluh darah.
Fungsi MRA dalam deteksi tumor otak:
- Menilai suplai darah menuju tumor (karena tumor biasanya memiliki pembuluh darah baru yang abnormal).
- Mengetahui apakah tumor menyebabkan penyempitan atau gangguan aliran darah di otak.
- Membantu perencanaan operasi otak agar dokter dapat menghindari area pembuluh darah penting saat melakukan pembedahan.
Untuk bertanya lebih jauh tentang tumor dan kanker otak lebih jauh, jangan ragu untuk mengunjungi Dr. Joy di RS Mandaya Royal Puri.
Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.