fbpx

Kapan Harus Transplantasi Ginjal?

Transplantasi ginjal adalah prosedur medis untuk menggantikan ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari donor, baik dari keluarga maupun non-keluarga. Tindakan ini biasanya direkomendasikan bagi pasien yang mengalami gagal ginjal kronis atau penyakit ginjal stadium akhir, ketika terapi lain seperti obat-obatan dan dialisis (cuci darah) sudah tidak lagi efektif. Melalui transplantasi ginjal, pasien dapat memperoleh kualitas hidup yang lebih baik, berkurangnya ketergantungan pada mesin dialisis, serta peluang hidup yang lebih panjang.

Konsultasi dokter

Kapan harus transplantasi ginjal?

Berikut ini adalah beberapa indikasi medis yang membuat transplantasi ginjal perlu dilakukan:

1. Gagal ginjal kronis stadium akhir

Gagal ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) merupakan penyebab paling umum dilakukannya transplantasi ginjal. Kondisi ini terjadi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap dan permanen hingga tidak lagi mampu menyaring racun dari darah.

Pada stadium akhir (stadium 5), fungsi ginjal tinggal di bawah 15% dari kondisi normal. Pasien pada tahap ini tidak bisa bertahan tanpa terapi pengganti seperti dialisis atau transplantasi ginjal.

Transplantasi menjadi pilihan terbaik karena dapat menggantikan fungsi ginjal secara penuh dan permanen.

2. Gagal ginjal akibat diabetes (diabetic nephropathy)

Penderita diabetes jangka panjang berisiko mengalami kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol. Kondisi ini disebut nefropati diabetik.

Kerusakan yang berlangsung lama akan menurunkan kemampuan ginjal menyaring limbah tubuh hingga menyebabkan gagal ginjal. Bila terapi konservatif tidak lagi efektif, transplantasi ginjal direkomendasikan untuk menggantikan organ yang rusak.

Baca juga: Seperti Apa Proses Transplantasi Ginjal? Ini Tahapan dan Hasilnya

3. Gagal ginjal akibat hipertensi (hypertensive nephrosclerosis)

Tekanan darah tinggi kronis dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, menyebabkan aliran darah ke jaringan ginjal berkurang. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa pengendalian yang baik, kerusakan ginjal menjadi permanen.

Transplantasi ginjal dibutuhkan ketika ginjal tidak lagi mampu memulihkan fungsinya akibat tekanan darah tinggi yang menahun.

Konsultasi dokter

4. Penyakit ginjal polikistik (polycystic kidney disease/PKD)

PKD merupakan kelainan genetik yang menyebabkan terbentuknya banyak kista di dalam ginjal. Seiring waktu, kista ini membesar dan menekan jaringan ginjal sehat, mengganggu fungsinya, hingga akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

Pada tahap lanjut, transplantasi ginjal menjadi solusi pengganti terbaik untuk memulihkan fungsi filtrasi tubuh yang hilang akibat kerusakan permanen.

5. Glomerulonefritis kronis

Glomerulonefritis adalah peradangan pada bagian penyaring ginjal (glomerulus) yang dapat terjadi akibat infeksi, gangguan imun, atau penyakit sistemik lain. Jika peradangan berlangsung lama tanpa penanganan optimal, jaringan ginjal dapat rusak permanen.

Ketika kerusakan sudah menyeluruh dan terapi obat tidak lagi efektif, transplantasi ginjal menjadi satu-satunya pilihan untuk mempertahankan fungsi tubuh.

Baca juga: Mengenal Syarat-Syarat Transplantasi Ginjal

6. Penyakit ginjal akibat autoimun (seperti lupus nephritis)

Penyakit autoimun seperti lupus dapat menyebabkan peradangan berat pada ginjal (lupus nephritis). Bila peradangan ini menimbulkan kerusakan permanen, pasien bisa mengalami gagal ginjal total.

Transplantasi ginjal dilakukan untuk menggantikan organ yang sudah tidak berfungsi, dengan pengawasan ketat terhadap sistem imun agar tidak terjadi penolakan terhadap ginjal baru.

7. Kerusakan ginjal akibat obat atau infeksi berat

Beberapa jenis obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau antibiotik tertentu, dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen bila digunakan dalam jangka panjang.

Selain itu, infeksi ginjal berat yang berulang juga bisa menyebabkan jaringan ginjal rusak secara permanen. Jika kondisi ini tidak bisa diperbaiki dengan terapi medis, transplantasi menjadi langkah terakhir untuk memulihkan fungsi ginjal.

8. Komplikasi dari penyakit ginjal lain yang tidak responsif terhadap dialisis

Pada beberapa kasus, pasien gagal ginjal yang sudah menjalani dialisis tidak menunjukkan perbaikan kondisi kesehatan secara signifikan.

Jika pasien mengalami komplikasi serius seperti anemia berat, gangguan elektrolit berulang, atau kelemahan umum yang tidak membaik dengan cuci darah, dokter dapat merekomendasikan transplantasi ginjal sebagai terapi pengganti yang lebih efektif.

Konsultasi dokter

Rumah sakit transplantasi ginjal di Indonesia, RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri adalah rumah sakit transplantasi ginjal di Indonesia yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas penunjung transplantasi ginjal, di antaranya:

1. Ruang operasi khusus transplantasi ginjal (donor dan resipien)

RS Mandaya Royal Puri memiliki ruang operasi yang secara khusus dirancang untuk pelaksanaan transplantasi ginjal. Ruang operasi bagi donor dan resipien ditempatkan bersebelahan, sehingga proses pemindahan organ dapat dilakukan lebih cepat dan aman, menjaga kualitas ginjal tetap optimal. Setiap ruang dilengkapi dengan sistem sterilisasi berstandar tinggi, HEPA filter untuk menjaga kebersihan udara, serta perangkat pemantauan canggih yang memastikan keamanan dan kenyamanan pasien selama prosedur berlangsung.

2. Laparoscopic Kidney Ultrasound

RS Mandaya Royal Puri menggunakan teknologi Laparoscopic Kidney Ultrasound untuk mendukung tindakan pembedahan ginjal dengan pendekatan minimal invasif. Teknologi ini memberikan visualisasi struktur ginjal secara real-time dengan tingkat ketepatan yang tinggi, sehingga membantu dokter melakukan operasi dengan lebih presisi. Selain menekan risiko perdarahan, metode ini juga mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan pasien setelah operasi.

3. Hemosphere Advance Hemodynamic Monitor

Fasilitas Hemosphere Advance Hemodynamic Monitor di RS Mandaya Royal Puri berfungsi untuk memantau kondisi hemodinamik pasien secara real-time selama prosedur transplantasi ginjal berlangsung. Alat ini memberikan data akurat mengenai tekanan darah, sirkulasi darah, dan fungsi jantung, yang menjadi acuan penting bagi tim anestesi dalam menjaga kestabilan tubuh pasien. Dengan sistem pemantauan yang terintegrasi, keamanan pasien dapat dipertahankan baik selama operasi maupun pada tahap pemulihan setelahnya.

Selain memiliki fasilitas penunjang transplantasi ginjal yang lengkap, RS Mandaya Royal Puri juga memiliki seluruh tim kedokteran yang dibutuhkan selama prosesnya, mulai dari tim dokter urologi, nefrologi, anestesi, patologi klinik, serta tim perawat dan rehabilitasi medis yang berpengalaman.

Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes