Brakiterapi adalah salah satu bentuk terapi radiasi internal yang efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker. Metode ini bekerja dengan cara menempatkan sumber radiasi langsung di dalam atau di dekat jaringan kanker, sehingga paparan radiasi bisa difokuskan tepat pada area tumor tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Karena kemampuannya dalam memberikan radiasi dengan presisi tinggi, terdapat beberapa jenis kanker yang bisa ditangani dengan brakiterapi.
Contents
Jenis kanker yang bisa ditangani dengan brakiterapi
Berikut ini adalah jenis kanker yang umum ditangani dengan brakiterapi:
1. Kanker prostat
Brakiterapi merupakan salah satu metode paling umum digunakan dalam pengobatan kanker prostat, terutama pada pasien dengan risiko rendah hingga menengah. Dalam prosedur ini, butiran kecil (disebut seed) yang mengandung bahan radioaktif dimasukkan langsung ke dalam kelenjar prostat.
Radiasi dari seed tersebut bekerja secara perlahan menghancurkan sel kanker dari dalam tubuh tanpa perlu pembedahan besar. Selain efektif, brakiterapi prostat juga memiliki masa pemulihan yang lebih cepat dan efek samping yang lebih ringan dibandingkan terapi radiasi eksternal.
2. Kanker ginekologis
Brakiterapi banyak digunakan untuk menangani kanker ginekologis atau kanker organ reproduksi wanita, seperti kanker leher rahim (serviks), rahim (endometrium), dan vagina. Pada kasus ini, metode yang digunakan adalah brakiterapi intrakavitas, di mana sumber radiasi ditempatkan di dalam rongga tubuh, misalnya di dalam vagina atau rahim.
Terapi ini sering dikombinasikan dengan radioterapi eksternal untuk memberikan hasil yang optimal. Brakiterapi membantu mengendalikan pertumbuhan tumor secara lokal, mengurangi risiko penyebaran, dan meningkatkan angka harapan hidup pasien dengan kanker serviks atau rahim.
3. Kanker payudara
Pada pasien kanker payudara yang telah menjalani operasi pengangkatan tumor (lumpektomi), brakiterapi sering digunakan sebagai terapi tambahan untuk mencegah kekambuhan kanker di area yang sama.
Dalam kasus ini, dokter akan menempatkan balon kecil atau kateter di dalam area bekas operasi yang kemudian diisi dengan sumber radiasi untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker. Brakiterapi payudara dikenal mampu mempercepat waktu pengobatan dibandingkan radioterapi konvensional, sekaligus memberikan hasil kosmetik yang lebih baik karena tidak merusak jaringan payudara secara luas.
4. Kanker kepala dan leher
Brakiterapi juga menjadi salah satu pilihan terapi untuk kanker di area kepala dan leher, seperti kanker mulut, lidah, rongga hidung, atau tenggorokan. Dalam banyak kasus, brakiterapi digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi bersama operasi atau radioterapi eksternal.
Metode ini efektif untuk mengendalikan tumor lokal, mengurangi kebutuhan operasi besar, serta mempertahankan fungsi organ vital seperti kemampuan bicara, menelan, dan bernapas.
5. Kanker mata
Pada beberapa jenis melanoma mata, brakiterapi dapat menjadi alternatif pengobatan yang sangat efektif tanpa perlu mengangkat bola mata. Prosedur ini dilakukan dengan menempelkan pelat kecil berisi bahan radioaktif di dinding luar mata, tepat di area di belakang tumor.
Brakiterapi pada mata memungkinkan radiasi diberikan langsung ke sel kanker dengan risiko kerusakan minimal pada jaringan penglihatan di sekitarnya, sehingga membantu pasien mempertahankan fungsi penglihatan.
6. Kanker kulit
Walau jarang, brakiterapi juga bisa digunakan untuk menangani kanker kulit stadium lanjut atau pada kasus di mana pembedahan tidak memungkinkan dilakukan. Radiasi diarahkan secara lokal ke area kulit yang terkena kanker untuk menghancurkan sel kanker secara efektif.
Metode ini memberikan hasil estetika yang lebih baik karena minim luka dan jaringan parut, serta cocok digunakan untuk area tubuh yang sensitif seperti wajah atau hidung.
Brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri: teknologi canggih untuk terapi kanker yang lebih presisi
Selain menyediakan layanan radioterapi modern untuk pengobatan kanker, RS Mandaya Royal Puri juga menghadirkan brakiterapi—terapi radiasi internal yang efektif untuk berbagai jenis kanker. Teknologi brakiterapi di Mandaya Puri menggunakan sistem Flexitron Brachytherapy, sebuah perangkat mutakhir yang juga digunakan oleh rumah sakit kanker terkemuka dunia seperti MD Anderson Cancer Center (Amerika Serikat), National Cancer Center (Singapura), University of Erlangen (Jerman), hingga Medical University AKH (Austria).
Flexitron Brachytherapy bekerja dengan sistem afterloading berkecepatan tinggi (High Dose Rate/HDR) yang memungkinkan pemberian radiasi dosis besar langsung ke dalam atau di sekitar tumor dengan sangat presisi. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi terapi, sekaligus meminimalkan kerusakan jaringan sehat di sekitar area yang diradiasi. Dengan pendekatan ini, pasien dapat memperoleh pengobatan yang lebih cepat, aman, dan efektif.
Tim dokter spesialis onkologi radiasi ahli brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri didukung oleh tim dokter spesialis onkologi radiasi berpengalaman yang telah menempuh pendidikan dan pelatihan di berbagai institusi ternama di dalam maupun luar negeri. Berikut profil para dokter ahli brakiterapi yang siap memberikan penanganan terbaik bagi pasien kanker:
1. Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K)
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) adalah salah satu pakar onkologi radiasi terkemuka di Indonesia dengan pengalaman luas di bidang akademik dan klinis.
Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Indonesia (1980) dan meraih gelar spesialis Radiologi di universitas yang sama pada 1987. Dua tahun kemudian, Prof. Soehartati memperdalam keahliannya dalam bidang Onkologi Radiasi melalui Universitas Indonesia serta Strahlentherapie Abteilung Wilhelm-Westfälischen Univers
ität Münster, Jerman.Pada tahun 1998, beliau memperoleh gelar Doktor Ilmu Kedokteran dari Universitas Indonesia bekerja sama dengan AKH Vienna (Austria).
Prof. Soehartati juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan workshop internasional seperti Indonesia-IAEA Workshop on Radiation Medicine Facilities Development (2023), Coaching Pewawancara Beasiswa LPDP (2023), dan ESTRO: Evidence-Based Radiation Oncology Course (2023). Dengan rekam jejak akademik dan klinis yang kuat, beliau berperan penting dalam kemajuan layanan onkologi radiasi di Indonesia.
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 13.30 – 17.00 WIB
2. dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad
dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad adalah dokter spesialis onkologi radiasi yang menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Airlangga, kemudian menempuh program spesialis Onkologi Radiasi di Universitas Indonesia.
Sebagai dokter yang aktif memperbarui pengetahuan di bidang radioterapi, dr. Novina rutin menghadiri seminar, konferensi, dan pelatihan internasional, di antaranya The 3rd Jakarta Annual Collaborative Cancer Meeting (JACCM) 2022, rangkaian FARO Webinar (Federation of Asian Organizations for Radiation Oncology), serta berbagai kegiatan Continuing Medical Education (CME) yang diadakan oleh Indonesian Radiation Oncology Society (IROS).
Melalui partisipasinya di berbagai forum ilmiah, beliau terus mengikuti perkembangan teknologi dan inovasi terbaru dalam terapi kanker.
dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 16.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 16.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 16.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 16.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 16.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 13.00 WIB
3. dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad
dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad merupakan dokter spesialis onkologi radiasi lulusan Universitas Sriwijaya untuk pendidikan kedokteran umum, dan melanjutkan program spesialis di Universitas Indonesia.
Beliau memiliki keahlian mendalam dalam berbagai teknik radioterapi modern, termasuk Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Body Radiation Therapy (SBRT) — dua metode canggih yang memungkinkan pemberian dosis radiasi dengan akurasi sangat tinggi.
Selain itu, dr. Riyan juga berpengalaman dalam melakukan brakiterapi serta berbagai metode terapi radiasi lainnya, sehingga mampu menyesuaikan pendekatan pengobatan sesuai kebutuhan dan kondisi unik setiap pasien untuk hasil yang optimal.
dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 17.00 – 19.30 WIB
- Selasa: 17.00 – 19.30 WIB
- Rabu: 17.00 – 19.30 WIB
- Kamis: 17.00 – 19.30 WIB
- Jumat: 17.00 – 19.30 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.