fbpx

Jenis-jenis Brakiterapi untuk Pengobatan Kanker

Jenis-jenis Brakiterapi untuk Pengobatan Kanker

Brakiterapi adalah salah satu bentuk terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker. Jenis brakiterapi terbagi menjadi dua, yaitu brakiterapi temporer (sementara) dan brakiterapi permanen. Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan sumber radiasi berupa biji (seed), pelet, kapsul, atau implan radioaktif di dalam atau di dekat area tumor. Implan tersebut akan memancarkan radiasi dalam jangka waktu tertentu.

Teknologi brakiterapi memungkinkan pemberian dosis radiasi tinggi secara langsung ke tumor untuk menghancurkan atau mengecilkan ukurannya, sambil tetap melindungi jaringan sehat di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin hanya memerlukan brakiterapi sebagai satu-satunya metode pengobatan. 

Konsultasi dokter

Jenis-jenis brakiterapi untuk pengobatan kanker

Brakiterapi dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu implan sementara dan implan permanen.

1. Implan Sementara

  • Brakiterapi dosis rendah (low-dose rate / LDR)

Pada jenis ini, implan melepaskan dosis radiasi rendah secara terus-menerus selama satu hingga tujuh hari. Setelah masa terapi selesai, dokter akan mengeluarkan implan tersebut dari tubuh pasien.

  • Brakiterapi dosis tinggi (high-dose rate / HDR)

Jenis brakiterapi ini memberikan dosis radiasi tinggi dalam sesi perawatan singkat yang berlangsung selama 10 hingga 20 menit. Implan dilepas setelah setiap sesi selesai. Frekuensi terapi dapat bervariasi, mulai dari dua kali sehari selama lima hari, hingga satu kali seminggu selama lima minggu, tergantung pada kondisi pasien dan jenis kanker yang diobati.

2. Implan permanen

Pada brakiterapi jenis ini, implan radioaktif diletakkan secara permanen di dalam tubuh dan melepaskan dosis radiasi rendah secara bertahap selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Tingkat radioaktivitas akan menurun seiring waktu hingga akhirnya menjadi tidak aktif, namun implan tetap berada di dalam tubuh. Metode ini juga dikenal dengan istilah “seed implantation” atau penanaman biji radiasi permanen.

Konsultasi dokter

Brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri, teknologi modern untuk pengobatan kanker yang lebih presisi

Sebagai rumah sakit dengan fasilitas onkologi lengkap, RS Mandaya Royal Puri tidak hanya menyediakan layanan radioterapi, tetapi juga menghadirkan brakiterapi, yaitu terapi radiasi internal untuk pengobatan berbagai jenis kanker, khususnya kanker ginekologi atau kanker pada organ reproduksi wanita seperti kanker serviks, ovarium, rahim, vagina, vulva, dan tuba falopi.

Teknologi brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri menggunakan Flexitron Brachytherapy System, sistem canggih yang juga digunakan oleh berbagai pusat kanker terkemuka dunia, seperti MD Anderson Cancer Center (Amerika Serikat), National Cancer Center (Singapura), University of Erlangen (Jerman), dan Medical University AKH (Austria).

Flexitron Brachytherapy merupakan sistem terapi radiasi dengan high dose rate (HDR) afterloading, di mana sumber radiasi ditempatkan langsung ke dalam atau di dekat area tumor. Sistem ini dirancang untuk memberikan pengobatan yang lebih aman, efisien, dan presisi, dengan risiko minimal terhadap jaringan sehat di sekitarnya.

Dengan teknologi ini, proses terapi dapat disesuaikan secara individual berdasarkan lokasi dan jenis kanker, sehingga memberikan hasil pengobatan yang optimal bagi pasien.

Konsultasi dokter

Tim Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Ahli Brakiterapi di RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri memiliki tim dokter spesialis onkologi radiasi berpengalaman yang ahli dalam pelaksanaan brakiterapi dan radioterapi modern untuk berbagai jenis kanker.

1. Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K)

Prof. Soehartati merupakan pakar onkologi radiasi dengan pengalaman luas di bidang klinis dan akademik. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1980, dan melanjutkan ke program spesialis Radiologi di UI, lulus tahun 1987. Dua tahun kemudian, beliau memperdalam keahlian di bidang Onkologi Radiasi melalui program di Universitas Indonesia dan Strahlentherapie Abteilung Wilhelm-Westfälischen Universität Münster, Jerman. Pada tahun 1998, beliau meraih gelar Doktor Ilmu Kedokteran dari Universitas Indonesia yang bekerja sama dengan AKH Vienna, Austria.

Selain aktif di bidang akademik, Prof. Soehartati juga rutin mengikuti berbagai workshop dan pelatihan internasional, seperti Workshop Indonesia-IAEA Radiation Medicine (2023), ESTRO Evidence-Based Radiation Oncology Course (2023), serta Coaching Seleksi Substansi Beasiswa LPDP (2023). Dengan pengalaman dan kontribusinya, beliau berperan penting dalam pengembangan layanan onkologi radiasi di Indonesia.

Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Rabu: 13.30 – 17.00 WIB

2. dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad

dr. Novina Fortunata menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Airlangga dan melanjutkan program spesialis Onkologi Radiasi di Universitas Indonesia.

Sebagai dokter yang aktif mengikuti perkembangan terkini, beliau rutin menghadiri seminar dan pelatihan baik nasional maupun internasional, termasuk The 3rd Jakarta Annual Collaborative Cancer Meeting (JACCM) 2022, Federation of Asian Organizations for Radiation Oncology (FARO) Webinar Series, serta program Continuing Medical Education (CME) oleh Indonesian Radiation Oncology Society (IROS). Komitmen ini membuat dr. Novina selalu up to date terhadap inovasi teknologi dan metode radioterapi terbaru.

dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 08.00 – 16.00 WIB
  • Selasa: 08.00 – 16.00 WIB
  • Rabu: 08.00 – 16.00 WIB
  • Kamis: 08.00 – 16.00 WIB
  • Jumat: 08.00 – 16.00 WIB
  • Sabtu: 08.00 – 13.00 WIB

3. dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad

dr. Riyan Apriantoni menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Sriwijaya, dan meraih gelar spesialis Onkologi Radiasi dari Universitas Indonesia.

Beliau memiliki keahlian dalam berbagai teknik radioterapi modern, termasuk Stereotactic Radiosurgery (SRS) dan Stereotactic Body Radiation Therapy (SBRT) — dua metode yang memungkinkan pemberian dosis radiasi tinggi dengan presisi sangat tinggi. Selain itu, dr. Riyan juga berpengalaman dalam pelaksanaan brakiterapi dan berbagai metode terapi radiasi lainnya, dengan pendekatan pengobatan yang disesuaikan berdasarkan kondisi masing-masing pasien.

dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 17.00 – 19.30 WIB
  • Selasa: 17.00 – 19.30 WIB
  • Rabu: 17.00 – 19.30 WIB
  • Kamis: 17.00 – 19.30 WIB
  • Jumat: 17.00 – 19.30 WIB

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes