Transfusion-Associated Graft-Versus-Host Disease (TA-GvHD) adalah komplikasi dari prosedur transfusi darah yang disebabkan oleh limfosit (jenis sel darah putih) yang ditransfusikan. TA-GvHD terjadi ketika limfosit menempel dan menyerang inang. Meskipun jarang terjadi, TA-GvHD bisa menyebabkan penyakit parah atau bahkan kematian. Untuk mencegah TA-GvHD, RS Mandaya Royal Puri menghadirkan irradiated blood transfusion untuk pasien kanker darah yang menjalani transfusi darah.
Contents
Mengenal irradiated blood transfusion untuk pasien kanker darah di RS Mandaya Puri
TA-GvHD adalah komplikasi yang sangat langka, persentasenya kurang dari 1 per 1 juta kasus. Kendati demikian, tingkat fatalitas atau kematian dari kondisi ini adalah lebih dari 90%, sehingga irradiated blood transfusion penting dilakukan.
Irradiated blood (darah yang diiradiasi) mengacu pada darah yang telah diolah dengan radiasi seperti sinar-X atau jenis radioaktif lainnya untuk mencegah kondisi TA-GvHD. Prosedur ini mencegah sel darah putih dari donor berkembang biak dan menimbulkan respons imun terhadap pasien yang rentan terhadap kondisi TA-GvHD.
Beberapa pasien lebih berisiko mengalami kondisi TA-GvHD, seperti:
- Transfusi darah antar anggota keluarga, donor yang cocok dengan jenis jaringan atau donor granulosit (jenis sel darah putih)
- Pasien yang memiliki kelainan sistem imun bawaan
- Pasien dengan penyakit Hodgkin
- Pasien yang telah mengalami kelainan sistem imun akibat pengobatan dengan obat-obatan tertentu atau telah menerima transplantasi sumsum tulang/sel punca.
- Bayi yang belum lahir atau bayi yang membutuhkan transfusi tukar.
Apakah irradiated blood transfusion perlu dilakukan secara rutin? Jawabannya tergantung pada jenis transfusinya.
Baik transfusi sel darah merah maupun trombosit tidak diiradiasi secara rutin. Dokter baru akan menginstruksikan prosedur iradiasi jika pasien berisiko mengalami kondisi TA-GvHD.
Di sisi lain, transfusi yang sesuai dengan jenis granulosit dan jaringan perlu diiradiasi secara rutin.
Sementara plasma beku segar dan produk plasma seperti anti-D, albumin, dan imunoglobulin tidak perlu diiradiasi karena tidak mengandung limfosit atau menyebabkan TA-GvHD.
Baca juga: Ciri-Ciri Kanker Darah pada Orang Dewasa
Apakah irradiated blood transfusion merusak darah?
Mungkin beberapa pasien kanker darah merasa khawatir bahwa prosedur irradiated blood transfusion bisa merusak darah, karena melibatkan penggunaan radioaktif seperti sinar-X.
Tapi tenang saja, prosedur iradiasi darah tidak membuat darah pasien menjadi radioaktif. Prosedur ini juga tidak menimbulkan risiko apa pun bagi pasien ataupun orang-orang di sekitarnya.
Secara umum, iradiasi darah atau irradiated blood transfusion tidak menyebabkan kerusakan yang berarti.
Baca juga: RS Khusus Kanker Darah di Indonesia Ada di Jakarta, RS Mandaya Puri
Bagaimana jika irradiated blood transfusion tidak tersedia jika dibutuhkan?
Dalam kasus-kasus gawat darurat (emergency) di mana pasien kanker darah membutuhkan transfusi darah segera, mungkin pasien tidak sempat atau tidak memiliki waktu yang banyak untuk bisa memperoleh transfusi darah yang diiradiasi.
Jika ini kasusnya, maka dokter akan melakukan tranfusi darah sesegera mungkin, meskipun darah yang ditransfusikan bukanlah darah yang sudah diiradiasi.
Perlu diingat bahwa risiko TA-GvHD sangat kecil. Pada situasi yang gawat darurat, dokter akan mempertimbangkan risiko-risikonya sebelum mengambil keputusan.
Pusat Kanker Darah RS Mandaya Royal Puri, miliki fasilitas dan layanan yang lengkap
Pusat Kanker Darah RS Mandaya Royal Puri menyediakan fasilitas dan layanan yang lengkap untuk pasien kanker darah. Selain prosedur irradiated blood transfusion, pusat ini memiliki:
- Imunoterapi
- Kemoterapi
- Radioterapi dengan Linac Elekta Versa HD (alat radioterapi terbaik di kelasnya)
- Terapi tertarget (targeted therapy)
- Transplantasi sumsum tulang
- CAR T-Cell Therapy
- Transfusi darah
- Apheresis
Selain itu, Pusat Kanker Darah RS Mandaya Puri juga memiliki tim dokter ahli kanker darah yang berpengalaman, yaitu:
1. Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP
Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP adalah dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik (KHOM) yang ahli melakukan berbagai macam penanganan kanker, seperti kemoterapi, imunoterapi, terapi tertarget, transplantasi sumsum tulang, hingga CAR T-Cell Therapy.
Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 08.00 – 12.00 WIB
2. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM
dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM adalah dokter spesialis penyakit dalam KHOM yang bisa melakukan kemoterapi, imunoterapi, terapi tertarget, transplantasi sumsum tulang, hingga CAR T-Cell Therapy.
Beliau juga berkompeten untuk melakukan apheresis, termasuk plasmapheresis dan leukapheresis, untuk menangani kanker darah seperti leukemia hingga multiple myeloma.
dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 18.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB
3. dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM
dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM merupakan dokter spesialis penyakit dalam KHOM yang ahli dalam melakukan penanganan kanker dengan kemoterapi, imunoterapi, terapi tertarget, transplantasi sumsum tulang, sampai CAR T-Cell Therapy.
Sama dengan dr. Toman, dr. Alvin juga bisa melakukan prosedur apheresis untuk kanker darah.
dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 12.00 – 15.00 WIB
- Kamis: 12.00 – 15.00 WIB
Jika Anda ingin berkonsultasi atau melakukan prosedur irradiated blood transfusion, jangan ragu untuk datang ke RS Mandaya Royal Puri.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.