fbpx

Inseminasi Buatan: Persiapan, Prosedur, dan Tingkat Keberhasilan

Inseminasi buatan adalah salah satu prosedur medis yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan. Pasangan dikatakan mengalami infertilitas saat tidak bisa mendapatkan kehamilan secara alami meskipun rutin berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan atau lebih. Inseminasi buatan dapat meningkatkan peluang kehamilan dengan cara menempatkan sperma secara langsung ke dalam rahim.

Pengertian inseminasi buatan

Intrauterine Insemination (IUI) atau inseminasi buatan adalah salah satu prosedur medis untuk mengatasi masalah kesuburan dan mempercepat terjadinya kehamilan. Inseminasi buatan dilakukan dengan menempatkan sperma secara langsung ke dalam rahim saat sedang masa ovulasi.  

Dengan demikian, peluang sperma untuk mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur menjadi lebih tinggi.

Normalnya, saat berhubungan seksual, sel sperma akan tereliminasi dari mulai ejakulasi sampai akhirnya berhasil sampai di tuba falopi atau rahim. Akibatnya, jumlah sel yang mencapai rahim mungkin hanya berjumlah ratusan.

Sementara, dengan prosedur ini, dokter dapat menempatkan jutaan sperma sehat langsung ke dalam rahim. Dengan begitu, perjalanan sperma menjadi lebih dekat dengan sel telur dan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terjadi pembuahan. 

Konsultasi dokter

Baca juga: 13 Rekomendasi Dokter Program Hamil (Promil) di Jakarta Barat – Mandaya Hospital Group  

Prosedur inseminasi buatan

Sebelum inseminasi

Untuk menjalani inseminasi buatan, pasangan suami istri perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis fertilitas untuk meninjau kondisi kesehatan dan kesuburan masing-masing. Kedua pasangan akan diminta melakukan serangkaian tes kesuburan wanita maupun pria. Tes ini bertujuan untuk menilai kondisi tuba falopi dan kualitas sperma.

Apabila dari hasil tes ditemukan adanya masalah infertilitas, Anda mungkin memerlukan terapi terlebih dulu sebelum menjalani inseminasi. Terapi ini dapat berupaterapi hormon atau peningkat kesuburan. 

Jika seorang wanita mengalami ovulasi dan menstruasi secara teratur, inseminasi dapat dilakukan saat masa ovulasi alami. Apabila haid tidak teratur, seperti mengalami PCOS, dokter dapat melakukan induksi ovulasi untuk merangsang pematangan sel telur. 

Dokter akan meresepkan obat dan melakukan pemantauan dengan USG rutin dan pemeriksaan darah untuk menentukan waktu terbaik melakukan inseminasi. Jadwal inseminasi kemudian direncanakan setelah sel telur siap.

Baca juga: Tes Kesuburan Pria yang Perlu Dilakukan Sebelum Program Hamil 

Prosedur inseminasi

Setelah masa ovulasi diketahui, suami akan diminta memberikan sampel sperma. Selanjutnya proses inseminasi akan dimulai.

  • Sampel sperma yang telah dikumpulkan (biasanya melalui masturbasi) akan dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan antara yang berkualitas kurang baik dengan yang terbaik.
  • Di ruangan khusus, istri akan berbaring di tempat tidur khusus seperti untuk melahirkan normal, dengan posisi paha dibuka lutut ditekuk. Dokter akan memasukkan spekulum untuk menahan agar vagina tetap terbuka dan mulut rahim bisa terlihat.
  • Selanjutnya dokter menggunakan kateter yang dirancang khusus untuk memasukkan sampel akhir sperma ke dalam rahim isteri. Setelah sperma ditaruh pada rahim, kateter serta spekulum dilepas dan prosedur inseminasi selesai.

Setelah inseminasi

Proses inseminasi ini hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit saja. Namun, setelah inseminasi selesai dilakukan, Anda tetap harus berbaring sampai dokter mengizinkan Anda untuk bangun. 

Setelahnya, Anda dan pasangan bisa beraktivitas seperti biasa, termasuk berhubungan seks.

Untuk mengetahui keberhasilan inseminasi buatan ini, Anda dapat melakukan tes kehamilan dua minggu setelah prosedur dilakukan 

Lihat juga: Mengetahui Tahapan Inseminasi Tanpa Rasa Sakit bersama dr. Rahmadsyah, Sp.OG (K) FER, M.Kes, MARS 

Perbedaan inseminasi buatan dengan bayi tabung (IVF)

Inseminasi buatan dan bayi tabung sama-sama prosedur medis yang bertujuan untuk menciptakan kehamilan. Namun, keduanya berbeda.

Pada prosedur inseminasi ini, sel sperma ditempatkan secara langsung ke dalam rahim menggunakan selang kateter. Cara ini memungkinkan proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sel sperma) terjadi di dalam rahim. 

Sementara, pada program bayi tabung, atau In Vitro Fertilization (IVF), sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh manusia, tepatnya di wadah khusus di laboratorium. Artinya, tahapannya lebih rumit dibandingkan inseminasi.

Prosedur bayi tabung akan mengambil sel telur yang telah matang dengan jarum khusus melalui vagina. Sel telur itu kemudian dipertemukan dengan sel sperma yang telah disiapkan di lab hingga terjadi pembuahan. 

Sel telur yang berhasil dibuahi dan membentuk embrio tadi akan dimasukkan ke rahim agar dapat berkembang menjadi kehamilan. 

Efek samping inseminasi buatan 

Umumnya prosedur inseminasi buatan berlangsung singkat dan minim risiko. Namun, sebagian wanita mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan seperti tekanan dari spekulum atau saat sperma dimasukkan melalui kateter. 

Selain itu, beberapa risiko inseminasi buatan yang juga mungkin terjadi, antara lain:

  • Kram dan flek darah. Perdarahan ringan dan keram mungkin terjadi pada wanita selama 1-2 hari setelah prosedur inseminasi buatan. Ini tidak berpengaruh pada kemungkinan hamil.
  • Infeksi. Ada sedikit risiko infeksi setelah menjalani inseminasi buatan.
  • Kehamilan ganda. Kemungkinan mengalami kehamilan ganda lebih tinggi jika obat kesuburan digunakan bersamaan dengan inseminasi buatan.

Konsultasi dokter

Tingkat keberhasilan inseminasi buatan

Sangat sulit untuk menentukan tingkat kesuksesan inseminasi buatan karena tergantung pada beberapa hal, seperti anatomi rahim, kondisi kesuburan pasangan, dan kondisi kesehatan lainnya. Secara teknis, tingkat keberhasilan prosedur ini tidak lebih tinggi dibandingkan bayi tabung.

Namun, bukan berarti kehamilan tidak dapat terjadi melalui prosedur ini. Secara umum, dari 3-4 siklus inseminasi buatan, tingkat keberhasilannya dapat mencapai 40-50%.

Untuk memastikan kondisi Anda dan mengetahui apakah Anda kandidat yang tepat untuk inseminasi atau tidak, konsultasikan kondisi kesehatan Anda dan pasangan ke dokter konsultan fertilitas dan inseminasi terbaik di Fertility Clinic di Mandaya Royal Hospital Puri. Dapatkan rencana program hamil 25 hari yang disusun oleh dokter konsultan fertilitas berpengalaman yang kami miliki. 

Konsultasikan masalah kesuburan Anda dengan ahlinya sekarang juga dan ikuti program kehamilan terbaik untuk memiliki buah hati. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes