Hepatektomi, juga dikenal sebagai operasi pemotongan hati, adalah prosedur bedah yang melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh hati. Prosedur ini sering dilakukan untuk mengobati penyakit hati seperti tumor dan kanker.
Pengertian Hepatektomi
Hepatektomi adalah operasi pemotongan hati untuk membuang bagian yang rusak. Hati yang dipotong bisa kembali tumbuh ke ukuran semula. Hati atau liver bisa dipotong hingga 2/3 bagiannya, selama sisa organ tersebut sehat.
Hepatektomi bisa dilakukan sebagian maupun seluruhnya. Pada operasi pengangkatan seluruh hati, maka pasien selanjutnya perlu menjalani operasi transplantasi hati. Transplantasi hati biasanya baru dilakukan pada pengidap kerusakan hati yang parah, sehingga tidak ada lagi bagian hati yang bisa dipertahankan.
Indikasi Hepatektomi
Hepatektomi biasanya diindikasikan untuk pasien dengan:
- Tumor hati jinak atau ganas
- Kanker hati primer seperti hepatocellular carcinoma (HCC)
- Metastasis kanker dari organ lain
- Penyakit hati lainnya yang memerlukan pengangkatan jaringan hati.
Prosedur Hepatektomi
Persiapan Operasi
Dokter akan memeriksa apakah kondisi Anda cukup baik untuk menjalani operasi. Hal ini tergantung dari kondisi kesehatan, kondisi kerusakan pada hati, dan ada atau tidaknya penyebaran sel kanker di organ lain selain hati.
Pada beberapa kasus, pasien akan diberikan terapi pendahulu seperti radioterapi atau kemoterapi untuk mengurangi ukuran tumor sebelum operasi.
Pemeriksaan pencitraan seperti MRI, CT Scan, tes fungsi hati, dan biopsy hati juga dilakukan untuk melihat kondisi liver secara menyeluruh sebelum operasi dilakukan.
Saat operasi
Hepatektomi bisa dilakukan dengan operasi terbuka maupun dengan metode yang lebih minimal invasif seperti laparoskopi.
Selama operasi dokter sudah menandai bagian mana yang akan diangkat dan bekerja sesuai Batasan yang sudah ditentukan di awal. Operasi ini bisa berlangsung 2-6 jam, tergantung seberapa banyak bagian hati yang diambil.
Pemulihan Pascaoperasi
Pasien perlu menjalani pemulihan di rumah sakit selama beberapa hari dan memantau kondisi hati yang tersisa. Biasanya, pasien perlu menginap di rumah sakit setidaknya satu minggu. Selama masa pemulihan, jenis makanan maupun jenis kegiatan fisik yang boleh dilakukan akan terus dipantau oleh dokter.
Lihat Juga: Pengobatan Kanker Liver dengan Hepatektomi oleh Prof. Toar JM Lalisang, Sp.B, Subs.BD (K)
Efek Samping Hepatektomi
Setelah hepatektomi, beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Perdarahan: Risiko perdarahan selama dan setelah operasi.
- Infeksi: Kemungkinan infeksi di area operasi.
- Gagal Hati: Jika hati yang tersisa tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, risiko gagal hati dapat meningkat.
- Komplikasi Lainnya: Seperti pembentukan bekuan darah dan masalah pernapasan.
Hepatektomi adalah prosedur penting dalam pengobatan kanker dan penyakit hati lainnya. Meskipun memiliki risiko dan efek samping, keberhasilan operasi ini sangat bergantung pada kondisi hati yang tersisa dan penanganan pascaoperasi yang baik. Dengan demikian, hepatektomi menjadi salah satu metode efektif dalam menangani berbagai gangguan hati serius.
Dokter Spesialis Liver di Mandaya
Untuk penanganan penyakit liver lebih lanjut, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis di Poli Penyakit Dalam Mandaya. Anda bisa buat janji lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.