Hemangioblastoma: Pengertian, Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya

Hemangioblastoma adalah tumor jinak (non-kanker). Tumor ini tumbuh dari sel-sel di lapisan pembuluh darah, biasanya di otak, sumsum tulang belakang, atau jaringan di bagian belakang mata (retina). Ketika tumor ini tumbuh, jaringan di sekitarnya bisa tertekan dan menimbulkan gejala. Dokter akan memantaunya dan mungkin merekomendasikan operasi untuk mengangkatnya.

Meskipun tumor ini tidak bersifat kanker, mungkin saja terdapat lebih dari satu hemangioblastoma dalam tubuh. Tumor ini bisa tumbuh dan menekan jaringan di sekitarnya, yang dapat menyebabkan gejala serius.

Contents

Penyebab hemangioblastoma

Sebagian besar hemangioblastoma muncul tanpa penyebab yang jelas. Pada sekitar 1 dari 4 penderitanya, tumor ini dikaitkan dengan kondisi genetik bernama Von Hippel-Lindau disease.

Perlu diketahui, hemangioblastoma adalah tumor yang langka. Tumor ini mencakup sekitar 0,5% dari semua diagnosis tumor otak dan sekitar 2% dari tumor tulang belakang.

Gejala hemangioblastoma

Gejala hemangioblastoma dapat bervariasi, tergantung di mana tumornya muncul.

Jika tumor ini muncul di sumsum tulang belakang, gejalanya meliputi:

Konstipasi atau inkontinensia feses (usus)
Retensi atau inkontinensia urin
Kesemutan atau mati rasa
Kelemahan otot.

Hemangioblastoma di otak dianggap sebagai tumor otak. Hemangioblastoma di otak dapat menyebabkan:

Gangguan keseimbangan
Sakit kepala
Mual atau muntah

Hemangioblastoma pada retina adalah tumor mata yang bisa menyebabkan:

Ablasio retina
Kehilangan penglihatan
Nyeri dan pembengkakan mata.

Bagaimana cara mendiagnosis hemangioblastoma?

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, serta riwayat kesehatan keluarga.

Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:

CT Scan (Computed Tomography): Pemeriksaan ini menggunakan serangkaian sinar-X dan bantuan komputer khusus untuk menghasilkan gambaran detail dari jaringan internal tubuh.
MRI (Magnetic Resonance Imaging): Pemeriksaan ini memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan citra organ dalam dan jaringan lunak tubuh secara lebih jelas.
Angiografi: Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan zat pewarna khusus ke dalam pembuluh darah, sehingga tumor vaskular seperti hemangioblastoma dapat terlihat lebih jelas pada hasil X-ray.

Metode diagnosis ini membantu dokter dalam mendeteksi keberadaan dan lokasi hemangioblastoma secara akurat untuk perencanaan penanganan yang tepat.

Cara mengobati hemangioblastoma

Dalam banyak kasus, dokter akan menyarankan tindakan operasi untuk mengangkat hemangioblastoma. Beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan antara lain:

Reseksi bedah: Dokter akan membuat sayatan dan menggunakan alat bedah untuk mengangkat tumor. Tujuan dari prosedur ini adalah mengangkat sebanyak mungkin jaringan tumor sambil tetap menjaga jaringan sehat di sekitarnya agar tidak rusak.
Radioterapi: Terapi ini menggunakan sinar radiasi yang dirancang secara presisi untuk mengecilkan atau menghancurkan tumor. Lama waktu terapi radiasi akan disesuaikan dengan lokasi tumor dan riwayat kesehatan pasien.
Observasi atau pemantauan: Jika hemangioblastoma tidak dapat diangkat dengan aman, atau jika pasien memiliki beberapa tumor yang stabil atau tumbuh sangat lambat, dokter mungkin akan menyarankan pemantauan rutin melalui pemeriksaan pencitraan dan kunjungan berkala.
Obat-obatan: Saat ini sedang dilakukan penelitian terhadap obat-obatan yang berpotensi menghentikan atau mengecilkan tumor. Pada pasien dengan kondisi genetik Von Hippel-Lindau (VHL), salah satu obat yang sedang diteliti adalah belzutifan.

Pendekatan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien untuk hasil yang paling efektif dan aman.

Pengobatan hemangioblastoma di RS Mandaya Royal Puri

Pengobatan hemangioblastoma di RS Mandaya Royal Puri akan dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf, salah satunya adalah Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS, atau yang akrab disapa Dr. Joy.

Beliau adalah dokter spesialis bedah saraf terkemuka di Indonesia yang memiliki jam terbang tinggi dalam melakukan operasi pengangkatan tumor otak, baik dengan tindakan bedah mikro (microsurgery) hingga awake brain surgery (operasi otak dalam kondisi pasien sadar).

Dokter peraih rekor MURI “Dokter yang Lulus S3 Kedokteran Tercepat” ini juga pernah menangani kasus hemangioblastoma di RS Mandaya Royal Puri.

Melalui pendekatan microsurgical dengan prosedur midline suboccipital, tim bedah yang dipimpin oleh Dr. Joy berhasil melakukan pengangkatan tumor otak secara hati-hati, termasuk kista yang berada di sekitarnya. Prosedur ini dilakukan dengan tingkat ketelitian tinggi untuk meminimalisir risiko terhadap jaringan otak sehat.

Hasil pascaoperasi menunjukkan keberhasilan luar biasa. MRI yang dilakukan 10 hari setelah tindakan menunjukkan bahwa tumor telah terangkat sepenuhnya (100%), menandai hasil operasi yang sukses.

Perkembangan kondisi pasien setelah operasi pun sangat menggembirakan. Pasien yang sebelumnya hanya bisa berbaring di tempat tidur atau menggunakan kursi roda, kini telah mampu berjalan, menggerakkan tangan dengan lebih baik, serta mengalami peningkatan signifikan dalam fungsi motorik secara keseluruhan. Ini menjadi bukti keberhasilan penanganan yang optimal oleh tim medis dalam memulihkan kualitas hidup pasien.

Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas, F. N-Onk, PhD, FICS, IFAANS, atau yang akrab disapa Dr. Joy, bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

Senin: by appointment
Selasa: 14.00 – 17.00 WIB
Rabu: by appointment
Kamis: 08.00 – 12.00 WIB
Jumat: 14.00 – 17.00 WIB
Sabtu: 08.00 – 12.00 WIB

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.