fbpx

Guillain-Barré Syndrome (GBS) Bisa Ditangani di Pusat Neuromuscular & Rare Disease Mandaya Royal Hospital Puri

Tes EMG untuk penanganan guillain-barre syndrome

Sindrom Guillain-Barre (Guillain-Barré syndrome) adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada saraf-saraf perifer. Orang yang terkena kondisi ini, akan mengalami kesulitan gerak hingga lumpuh. Dalam kasus yang parah, GBS bisa mengancam jiwa. Namun kabar baiknya, penyakit ini dapat ditangani, terlebih jika berhasil terdeteksi lebih awal. Pusat Neuromuscular & Rare Disease Mandaya Royal Hospital Puri bisa jadi pilihan untuk penanganan Guillain-Barré syndrome. 

Deteksi Guillain-Barré syndrome di Mandaya Royal Hospital Puri

Deteksi penyakit langka ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan untuk mencari tanda-tanda Guillain-Barré syndrome .
  • Tes saraf: karena GBS termasuk golongan penyakit neuromuskular, maka tes saraf seperti electromyography (EMG) dan nerve conduction studies (NCS) dapat membantu mengidentifikasi kerusakan pada saraf-saraf perifer.
  • Tes darah: tes darah untuk mendeteksi infeksi atau penanda autoimun yang terkait dengan Guillain-Barré syndrome.
  • Spinal tap (lumbar puncture): saat pemeriksaan ini, cairan akan diambil dari tulang belakang dan kemudian diperiksa di laboratorium untuk melihat perubahan yang biasanya terjadi pada pengidap GBS. 

Semua tahap diagnosis ini bisa dilakukan langsung di Mandaya Royal Hospital Puri. Pemeriksaan EMG di Mandaya dilakukan oleh dokter-dokter spesialis neurologi berpengalaman, salah satunya dr. Nurul Fadli, Sp.N yang sudah dikenal kemampuannya dalam menggunakan alat EMG. Dokter Fadli, panggilan akrabnya, juga dapat melakukan nerve conduction studies untuk melihat fungsi otot dan saraf.  

Penanganan Guillain-Barre syndrome di Mandaya Royal Hospital Puri

Deteksi awal penyakit ini dapat memengaruhi keefektifan perawatannya. Pasalnya jika dibiarkan berlama-lama, kondisi ini dapat berakibat fatal. 

Berikut ini beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk menangani Guillain-Barré syndrome:

  • Immunoglobulin Intravena (IVIG) 

Immunoglobulin yang mengandung antibodi sehat dari donor diberikan secara intravena pada pasien dengan GBS. Pada dosis tinggi, immunoglobulin bisa mencegah kerusakan antibodi lebih jauh yang bisa memperparah kondisi GBS. 

  • Plasmaferesis 

Plasma adalah cairan bening pada darah. Pada plasmaferesis, cairan plasma akan dipisahkan dari sel-sel darah lalu kemudian ditempatkan kembali ke tubuh untuk merangsang lebih banyak pembentukan plasma dibanding sebelumnya. 

Metode ini diharapkan dapat menyingkirkan antibodi tertentu yang berkontribusi pada serangan sistem imun ke saraf tepi.

  • Perawatan intensif

Penderita Guillain-Barre syndrome memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) untuk memantau pernapasan, kekuatan otot, dan fungsi otomatis tubuh (denyut jantung, gerak paru-paru).

Sebagian besar penderita Guillain-Barré syndrome  pulih dengan baik setelah beberapa bulan, meskipun proses pemulihan bisa berlangsung lebih lama. Sebagian kecil penderita mungkin mengalami kelumpuhan permanen atau gangguan neurologis lainnya.

Setelah gejala Guillain-Barre syndrome muncul, pasien wajib dibawa ke rumah sakit. Pasalnya penanganan dini dapat membantu meminimalkan komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.

Penanganan Guillain-Barre syndrome di Mandaya dilakukan oleh dokter spesialis neurologi ahli neuromuskular, dr. Luh Ari Indrawati, Sp.N, Subsp. E.N.K (K). Dokter yang menempuh pendidikan neuromuskular di Jepang ini dapat  melakukan deteksi hingga penanganan menyeluruh untuk penyakit-penyakit langka, termasuk GBS.

Penyembuhan Guillain-Barre syndrome 

GBS bisa disembuhkan. Namun, durasinya bisa berbeda tiap orang. Sebagian butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk sembuh. Namun, selama masa ini, dokter dapat memberikan perawatan untuk meredakan gejala sesegera mungkin dan membuat kualitas hidup pasien membaik secepat mungkin. 

Melansir dari Mayo Clinic, orang dewasa yang terdiagnosis Guillain-Barre syndrome dapat mengalami kemajuan perawatan seperti di bawah ini:

  • Sekitar 80% bisa kembali berjalan secara mandiri, enam bulan setelah diagnosis
  • Sekitar 60% kemampuan motoriknya pulih sepenuhnya satu tahun setelah diagnosis
  • Sekitar 5 – 10 % mengalami keterlambatan atau hambatan penyembuhan

Anak-anak biasanya memiliki kemungkinan pemulihan yang lebih baik dibanding orang dewasa. 

Pada kondisi neuromuskular yang perlu dioperasi atau diintervensi pola asupan nutrisinya, tim dokter spesialis multidisiplin di  pusat Brain-Spine-Pain Mandaya yang terdiri dari dokter spesialis bedah saraf dan gizi klinik juga siap membantu selama perawatan.

Selain itu Mandaya Hospital memiliki layanan rehabilitasi medik untuk membantu pasien mengembalikan fungsi ototnya.

Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes