Gastroschisis adalah kelainan bawaan lahir di mana usus bayi (lambung, usus besar, atau usus kecil) keluar dari tubuh melalui lubang berukuran sekitar 2 -5 sentimeter di samping pusar saat proses perkembangan janin. Kondisi ini terjadi sejak awal kehamilan ketika dinding perut bayi tidak terbentuk dengan sempurna, sehingga terbuka celah yang memungkinkan organ keluar.
Organ bayi kemudian berada di luar tubuh dan langsung terendam dalam cairan ketuban di dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan iritasi serta pembengkakan pada organ. Untuk menanganinya, bayi perlu segera menjalani operasi setelah lahir guna memasukkan kembali organ-organ tersebut ke dalam rongga perut.
Kondisi ini mirip dengan omphalocele, dimana organ sama-sama berada di luar perut. Perbedaannya terletak pada adanya selaput pelindung. Pada omphalocele, organ bayi yang berada di luar tubuh tertutup oleh membran, sedangkan pada gastroschisis, organ bayi tidak tertutup membran sama sekali.
Contents
Sejak kapan gastroschisis bisa terdeteksi?

Gastroschisis dapat terdeteksi saat kehamilan maupun setelah bayi lahir. Biasanya, deteksi dan diagnosis dilakukan pada usia kehamilan 18 hingga 20 minggu melalui pemeriksaan rutin kehamilan untuk mendeteksi kelainan bawaan pada janin.
Selama kehamilan, ibu hamil biasanya tidak merasakan gejala langsung dari gastroschisis pada bayi. Namun, melalui pemeriksaan USG kehamilan, dokter dapat menemukan tanda-tanda berikut pada janin:
- Lambung, usus besar, atau usus kecil berada di luar tubuh bayi.
- Usus tampak bengkak.
- Usus mengalami perputaran atau terpelintir.
- Suhu tubuh bayi rendah (hipotermia).
Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat terdeteksi melalui tes darah maupun MRI.
Penanganan gastroschisis di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki salah satu dokter spesialis bedah anak terbaik di Indonesia, yaitu dr. Sastiono, Sp.B Subsp.Ped(K). Beliau dikenal luas sebagai pakar dalam menangani berbagai kasus langka dan kompleks pada anak yang membutuhkan tindakan pembedahan, termasuk gastroschisis.
dr. Sastiono merupakan dokter spesialis bedah anak senior yang sudah memiliki banyak pengalaman menangani berbagai kasus sulit pada anak. Keahliannya diakui dalam bidang bedah hepatobilier dan transplantasi hati anak, meliputi operasi pada hati, kantong empedu, saluran empedu, serta pankreas.
Pada kasus usus yang keluar dari perut anak, operasi merupakan pilihan utama untuk mengembalikan organ bayi ke dalam rongga perut dan menutup lubang di dekat pusar agar organ tidak keluar kembali. Jenis operasi yang dapat dilakukan adalah:
- Primary repair: Jika memungkinkan, bayi akan langsung menjalani operasi segera setelah lahir untuk memasukkan organ kembali ke dalam perut dan memperbaiki lubang di dinding perut.
- Staged repair: Jika kondisi gastroschisis lebih kompleks, operasi dilakukan secara bertahap. Metode ini biasanya dipilih bila kondisi bayi belum cukup stabil untuk operasi besar, atau ukuran rongga perutnya belum mampu menampung semua organ sekaligus.
Keahlian dr. Sastiono, Sp.B Subsp.Ped(K), dokter bedah anak di RS Mandaya Royal Puri
View this post on Instagram
Selain gastroschisis dan omfalokel, dr. Sastiono juga berpengalaman dalam menangani berbagai kondisi bedah anak lainnya, seperti:
- Atresia bilier pada bayi (sumbatan saluran empedu).
- Atresia ani (kelainan bawaan pada anus).
- Hernia pada anak.
- Apendisitis (radang usus buntu).
- Penyumbatan usus.
- Kelainan hati pada anak.
- Hirschsprung Disease.
Dengan pengalaman dan kompetensi yang komprehensif, dr. Sastiono menjadi rujukan utama bagi orang tua yang mencari penanganan bedah anak yang aman, profesional, dan terpercaya.
dr. Sastiono, Sp.B Subsp.Ped(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 10.00 – 13.00 WIB
- Kamis: 10.00 – 13.00 WIB
Jika Anda ingin menemui dr. Sastiono untuk berkonsultasi, jangan ragu untuk mengunjungi RS Mandaya Royal Puri.
Apa yang akan terjadi jika gastroschisis tidak ditangani dengan tepat?
Bayi yang lahir dengan gastroschisis dapat mengalami beberapa masalah kesehatan sepanjang hidupnya, di antaranya:
- Kelahiran prematur: Bayi dengan gastroschisis berisiko lahir sebelum waktunya.
- Sumbatan usus (intestinal blockage): Setelah operasi, usus bayi bisa menyempit sehingga makanan dan feses tidak dapat melewati saluran pencernaan dengan lancar.
- Short bowel syndrome: Pada kasus yang jarang terjadi, sebagian usus bayi mungkin tidak terbentuk sempurna atau hilang, sehingga membuat bayi kesulitan menyerap nutrisi dari makanan.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.