fbpx

Fraktur Patella: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Fraktur Patella: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Fraktur patella adalah patah pada tempurung lutut, yaitu tulang kecil dan datar yang menutupi serta melindungi sendi lutut. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cedera langsung, seperti jatuh dengan posisi lutut membentur, benturan pada lutut, atau tabrakan, misalnya dengan dashboard mobil saat kecelakaan. 

Fraktur patella termasuk cedera serius yang dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk menekuk atau meluruskan lutut. Beberapa fraktur patella tergolong sederhana, namun tulang kecil ini juga bisa retak menjadi banyak bagian.

Konsultasi dokter

Jenis-jenis fraktur patella

Berikut ini adalah beberapa jenis fraktur patella yang penting untuk disimak:

1. Fraktur patella stabil

Pada fraktur stabil, yang juga disebut fraktur “nondisplaced”, potongan tulang yang patah tetap berada pada posisi yang benar. Potongan tersebut mungkin masih terhubung satu sama lain atau terpisah hanya sekitar satu hingga dua milimeter. Jenis fraktur ini biasanya dapat sembuh dengan baik tanpa operasi. 

Jika dokter memutuskan Anda tidak memerlukan operasi, lutut akan diposisikan lurus dan diimobilisasi menggunakan penyangga lutut (knee immobilizer), penyangga lutut engsel (hinged knee brace), atau gips. Anda tetap diperbolehkan menumpu beban sesuai kenyamanan.

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

2. Fraktur patella bergeser

Pada fraktur bergeser, potongan tulang yang patah berpindah dari posisi semestinya dan tidak sejajar satu sama lain. Kondisi ini biasanya memerlukan tindakan operasi agar tulang dapat menyatu kembali dengan benar dan fungsi lutut dapat kembali normal.

3. Fraktur patella melintang

Fraktur melintang adalah kondisi ketika patella patah menjadi dua bagian. Jenis patah ini umumnya memerlukan tindakan operasi. Ada berbagai teknik pembedahan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi ini, dan dokter bedah akan menentukan metode terbaik untuk Anda.

4. Fraktur patella remuk

Pada fraktur remuk, tulang patah menjadi tiga bagian atau lebih. Fraktur remuk dapat bersifat stabil maupun tidak stabil. Jika fraktur remuk bersifat tidak stabil, beberapa potongan tulang mungkin terlalu kecil untuk disambung kembali dan harus diangkat melalui operasi.

5. Fraktur patella terbuka

Pada fraktur terbuka, kulit di atas tulang ikut robek. Hal ini dapat terjadi ketika potongan tulang menusuk keluar melalui kulit, atau ketika benda dari luar menembus lutut. 

Fraktur terbuka memerlukan penanganan segera dengan pemberian antibiotik dan operasi untuk membersihkan luka secara menyeluruh. Karena risiko infeksi pada fraktur terbuka lebih tinggi, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis darurat. Dokter bedah akan menentukan tindakan operasi yang paling tepat untuk memperbaiki patah tulang ini.

Baca juga: Penyebab Lutut Bengkak dan Cara Mengobatinya

Penyebab fraktur patella

Fraktur patela biasanya disebabkan oleh benturan langsung pada tempurung lutut, seperti saat terjatuh, mengalami cedera olahraga, atau kecelakaan mobil. Dalam kasus yang lebih jarang, kondisi ini juga dapat terjadi akibat kontraksi otot mendadak pada lutut.

Konsultasi dokter

Gejala fraktur patella

  • Nyeri.
  • Pembengkakan.
  • Memar.
  • Adanya celah atau perubahan bentuk pada tempurung lutut yang dapat diraba melalui kulit.
  • Tidak mampu meluruskan kaki.
  • Tidak mampu mengangkat kaki dalam posisi lurus.
  • Tidak mampu berjalan.

Diagnosis fraktur patella

Dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan serta kronologi terjadinya cedera. Setelah itu, lutut akan diperiksa secara langsung. Dokter mungkin meminta Anda mencoba meluruskan kaki; jika tidak mampu, kemungkinan diperlukan tindakan operasi. Dokter juga dapat meraba tepi potongan tulang yang patah melalui kulit.

Pemeriksaan juga mencakup deteksi adanya luka terbuka dan tanda hemartrosis, yaitu penumpukan darah dari potongan tulang yang patah di dalam sendi, yang dapat menyebabkan pembengkakan berlebihan. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan sinar-X atau bahkan CT scan guna melihat detail patahan tulang.

Baca juga: 7 Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk

Cara mengobati fraktur patella

  • Pemeriksaan

Penanganan fraktur patela tergantung pada jenis patah yang terjadi. Dokter akan memulai dengan pemeriksaan fisik lutut dan mencari tanda hemartrosis. Jika ada hemartrosis, dokter mungkin akan mengeluarkan sebagian darah terlebih dahulu. Setelah itu, pemeriksaan sinar-X dilakukan untuk menentukan jenis fraktur. Jika fraktur tergolong stabil, tulang biasanya dapat sembuh tanpa operasi.

  • Operasi

Jika potongan tulang bergeser, operasi diperlukan untuk menyatukannya kembali. Potongan tulang yang terlalu jauh akan sulit menyatu sendiri karena otot-otot kuat di lutut cenderung menariknya terpisah. Ahli bedah ortopedi dapat menggunakan sekrup, pin, pelat, atau kawat untuk menyambung kembali tulang. Jika potongan tulang terlalu kecil, dokter mungkin akan mengangkatnya, serta melakukan penyambungan kembali tendon ke tulang bila diperlukan.

  • Istirahat

Setelah perawatan, Anda akan dipasangi gips, bidai, atau penyangga lutut untuk menjaga posisi lutut dan membatasi pergerakan selama proses penyembuhan. Dokter akan memberi tahu seberapa banyak berat badan yang boleh ditopang serta seberapa jauh lutut dapat ditekuk. Obat pereda nyeri yang dijual bebas, disertai kompres es dan meninggikan posisi lutut secara berkala, akan dianjurkan untuk mengurangi pembengkakan.

  • Rehabilitasi

Fisioterapi sangat penting untuk memulihkan mobilitas lutut. Cedera ini dapat menyebabkan kekakuan dan kelemahan otot, sehingga Anda mungkin perlu melatih kembali lutut agar dapat bergerak seperti sebelum cedera. Program fisioterapi biasanya difokuskan pada latihan penguatan, peregangan, dan peningkatan jangkauan gerak.

Baca juga: 10 Jenis Cedera Lutut dan Pengobatannya

Konsultasi dokter

Tim dokter ortopedi subspesialis hip & knee di RS Mandaya Royal Puri

Jika Anda memiliki keluhan pada lutut, termasuk patah lutut atau fraktur patella, Anda bisa menemui dokter ortopedi subspesialis hip & knee di RS Mandaya Royal Puri. Berikut ini adalah profil dan jadwalnya:

1. dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) Hip & Knee

dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) adalah dokter spesialis ortopedi yang berfokus pada perawatan dan penanganan berbagai masalah pada lutut dan pinggul. Beliau menyelesaikan pendidikan kedokteran umum serta spesialis ortopedi di Universitas Padjadjaran, kemudian melanjutkan pelatihan subspesialis di bidang Rekonstruksi Dewasa, Trauma, dan Cedera Olahraga (K-Hip & Knee).

Keahlian dr. Ardi meliputi penanganan cedera lutut, cedera ligamen ACL, operasi artroskopi, injeksi pelumas sendi, operasi meniskus, hingga operasi penggantian sendi lutut, baik secara total (Total Knee Replacement/TKR) maupun sebagian (Unicompartmental Knee Arthroplasty/UKA).

dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) Hip & Knee bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 15.00 – 18.00 WIB
  • Selasa: 15.00 – 17.00 WIB
  • Jumat: 14.00 – 17.00 WIB

2. dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT (K) Hip & Knee

dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT (K) adalah subspesialis lutut dan pinggul yang ahli dalam prosedur penggantian sendi lutut menggunakan teknologi robot CORI. Pengalamannya mencakup penanganan cedera ACL, kista lutut, pengapuran sendi (osteoartritis), robekan meniskus melalui artroskopi, hingga patah tulang.

Beliau tidak hanya mahir melakukan operasi ganti lutut berbantuan robot CORI, tetapi juga menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia yang diundang ke ajang CORI Robotic Summit di Jerman, menunjukkan pengakuan internasional atas kompetensinya.

dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT (K) Hip & Knee bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 08.00 – 13.00 WIB
  • Selasa: 17.00 – 20.00 WIB
  • Rabu: 14.00 – 17.00 WIB
  • Kamis: 14.00 – 17.00 WIB
  • Jumat: 14.00 – 20.00 WIB
  • Sabtu: 08.00 – 14.00 WIB

3. dr. Rahendra Pratama, SpOT (K) Hip & Knee

dr. Rahendra Pratama, Sp.OT (K) merupakan spesialis ortopedi dengan subspesialisasi pada lutut dan pinggul. Beliau menempuh pendidikan kedokteran umum di Universitas Trisakti, lalu melanjutkan pendidikan spesialis ortopedi dan traumatologi di Universitas Gadjah Mada.

Bidang keahliannya meliputi penanganan osteoartritis, kista lutut, saraf terjepit, operasi penggantian sendi lutut (TKR & UKA), artroskopi meniskus, cedera ACL, hingga patah tulang.

dr. Rahendra Pratama, SpOT (K) Hip & Knee bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Rabu: 10.00 – 12.00 WIB
  • Jumat: 09.00 – 11.00 WIB

Baca juga: 4 Dokter Lutut RS Mandaya Puri, Tersertifikasi Robotik Internasional

4. dr. William Chandra, SpOT (K) Hip & Knee

dr. William Chandra, Sp.OT (K) adalah konsultan ortopedi yang menangani berbagai gangguan pada lutut dan pinggul. Keahliannya mencakup penanganan osteoartritis, kista lutut, cedera ACL, saraf terjepit, serta prosedur penggantian sendi lutut (TKR & UKA).

Selain menempuh pendidikan di Indonesia, beliau juga memperluas kompetensinya melalui program fellowship internasional di bidang Sports and Adult Reconstruction di Kreisklinikum Siegen, Jerman.

dr. William Chandra, SpOT (K) Hip & Knee dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 19.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 19.00 WIB

Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes