Fistula ani adalah sebuah saluran kecil berbentuk terowongan yang terbentuk antara bagian dalam anus dan kulit di sekitarnya. Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari apabila tidak ditangani dengan tepat.

Kebanyakan kasus fistula ani terjadi karena infeksi pada kelenjar di sekitar anus. Infeksi ini dapat membentuk bisul (abses) yang pecah dengan sendirinya atau perlu dibuka melalui tindakan medis. Setelah bisul mengeluarkan cairan, saluran kecil yang terbentuk dari proses itu tetap terbuka dan menjadi fistula yang menghubungkan area infeksi dengan kulit luar.
Di RS Mandaya Royal Puri, kondisi fistula ani ditangani oleh tim dokter bedah umum dan dokter bedah digestif yang berpengalaman. Dengan fasilitas lengkap dan pendekatan medis yang tepat, pasien dapat memperoleh perawatan yang efektif dan aman sesuai dengan tingkat keparahan fistula yang dialami.
Contents
Apa ciri-ciri dan gejala fistula ani?
Fistula ani tampak seperti sebuah lubang kecil pada kulit di dekat anus. Lubang ini sebenarnya adalah bagian terluar dari sebuah saluran yang terhubung dengan abses di dalam. Dari lubang tersebut bisa keluar cairan seperti nanah, darah, atau kotoran, terutama saat area sekitarnya disentuh. Pada fistula yang sudah lama, lubang luar kadang menutup sementara, tetapi salurannya masih tetap ada. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan hingga fistula terbuka kembali untuk mengeluarkan cairannya.
Gejala fistula ani yang paling umum meliputi:
- Nyeri pada anus, biasanya terasa hebat dan berdenyut. Keluhan dapat memburuk saat buang air besar, batuk, atau duduk. Area bokong juga bisa lebih sensitif saat disentuh.
- Pembengkakan dan kemerahan di dalam atau sekitar anus, sebagai tanda infeksi aktif di bawah kulit (selulitis).
- Keluarnya cairan dari area sekitar anus, bisa berupa nanah, kotoran, atau darah (perdarahan rektum), dan terkadang berbau.
Gejala yang lebih jarang meliputi:
- Demam.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Kesulitan menahan buang air besar.
Apa penyebab dan faktor risiko fistula ani?
Sebagian besar fistula ani disebabkan oleh infeksi yang bermula dari kelenjar anus. Infeksi ini menimbulkan abses yang kemudian pecah dengan sendirinya atau dibuka melalui prosedur pembedahan di kulit sekitar anus. Fistula adalah saluran yang terbentuk di bawah kulit mengikuti jalur drainase abses tersebut. Terowongan ini menghubungkan kelenjar anus atau saluran anus dengan lubang kecil di kulit luar sekitar anus.
Otot sfingter yang mengelilingi anus berfungsi mengontrol keluarnya feses. Fistula ani diklasifikasikan berdasarkan seberapa jauh saluran fistula melibatkan otot sfingter ini. Klasifikasi tersebut membantu dokter bedah menentukan pilihan penanganan yang paling tepat.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fistula ani meliputi:
- Riwayat abses anus yang pernah dibuka atau dikeringkan sebelumnya
- Penyakit Crohn atau penyakit radang usus lainnya
- Cedera pada area anus
- Infeksi pada area anus
- Prosedur pembedahan atau terapi radiasi untuk pengobatan kanker anus
Fistula ani paling sering terjadi pada orang dewasa berusia sekitar 40 tahun, tetapi dapat juga muncul pada usia lebih muda, terutama jika memiliki riwayat penyakit Crohn. Kondisi ini juga lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.
Bagaimana dokter mendiagnosis fistula ani?
Berikut ini adalah beberapa tes yang bisa dilakukan dokter untuk mendiagnosis fistula ani:
- MRI dapat memetakan jalur fistula dan memberikan gambaran detail mengenai otot sfingter serta struktur lain di dasar panggul.
- Endoscopic ultrasound (USG endoskopi), yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, dapat membantu mengidentifikasi fistula, otot sfingter, dan jaringan sekitarnya.
- Fistulografi adalah pemeriksaan X-ray pada fistula dengan menyuntikkan zat kontras untuk melihat jalur fistula ani secara jelas.
- Pemeriksaan di bawah anestesi. Dokter bedah kolon dan rektal mungkin merekomendasikan anestesi saat memeriksa fistula. Cara ini memungkinkan evaluasi menyeluruh terhadap jalur fistula dan membantu mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi.
Penanganan fistula ani di RS Mandaya Royal Puri oleh dokter bedah berpengalaman
Penanganan fistula ani di RS Mandaya Royal Puri akan dikerjakan oleh dokter spesialis bedah umum dan dokter bedah digestif yang berpengalaman.
Pengobatan fistula ani bergantung pada lokasi, tingkat kerumitan, serta penyebabnya. Tujuan utama pengobatan adalah menutup fistula secara tuntas agar tidak kambuh kembali, sekaligus menjaga otot sfingter tetap berfungsi normal. Kerusakan pada otot ini dapat menyebabkan sulit menahan buang air besar. Meskipun operasi biasanya menjadi pilihan utama, beberapa kasus tertentu bisa ditangani dengan metode non-bedah.
Pilihan tindakan operasi meliputi:
1. Fistulotomi
Pada prosedur ini, dokter membuka lubang dalam fistula, membersihkan jaringan yang terinfeksi, lalu membuka terowongan fistula agar menjadi rata dan menutupnya dengan jahitan. Untuk fistula yang lebih rumit, sebagian terowongan mungkin perlu diangkat. Fistulotomi bisa dilakukan dalam dua tahap bila otot sfingter yang harus dipotong cukup banyak, atau jika seluruh jalur fistula belum ditemukan pada operasi pertama.
2. Endorectal Advancement Flap
Dokter membuat flap (lipatan jaringan) dari dinding rektum setelah mengangkat lubang dalam fistula. Flap ini kemudian digunakan untuk menutup area yang diperbaiki. Teknik ini membantu meminimalkan pemotongan otot sfingter sehingga fungsi buang air besar tetap terjaga.
3. Ligation of the Intersphincteric Fistula Tract (LIFT)
LIFT adalah metode dua tahap yang digunakan untuk fistula yang dalam atau lebih kompleks. Teknik ini memungkinkan dokter mengakses fistula di antara otot sfingter tanpa memotong otot tersebut. Pada tahap pertama, dokter memasang benang (seton) di dalam terowongan fistula untuk membantu melebarkannya secara bertahap. Beberapa minggu kemudian, dokter mengangkat jaringan yang terinfeksi dan menutup lubang dalam fistula.
Dokter ahli fistula ani di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki tim dokter bedah umum dan dokter bedah digestif yang berpengalaman dalam menangani fistula ani, mulai dari diagnosis, tindakan bedah, hingga perawatan pascaoperasi. Berikut adalah para dokter yang kompetensinya telah terbukti dalam menangani berbagai kasus fistula ani dengan pendekatan aman, efektif, dan sesuai standar medis modern.
1. dr. Erwin Suryanegara, Sp.B, MSI.Med

dr. Erwin Suryanegara adalah dokter bedah umum yang memiliki keahlian dalam menangani berbagai penyakit anorektal, termasuk fistula ani. Lulusan bedah Universitas Diponegoro ini juga memiliki gelar magister Biomedik dan memegang sertifikasi prosedur bedah seperti Basic–Advanced Laparoscopic dan teknik penanganan wasir serta kelainan anorektal lainnya. Dengan ketelitian dan pendekatan yang menyeluruh, dr. Erwin mampu memberikan penanganan yang optimal bagi pasien fistula ani.
dr. Erwin Suryanegara, Sp.B. MSI.Med bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 12.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 12.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 12.00 WIB.
2. dr. Ocsyavina, Sp.B, Subsp.BD (K)

Sebagai dokter bedah digestif, dr. Ocsyavina memiliki kompetensi mendalam dalam menangani gangguan saluran cerna, termasuk fistula ani yang bersifat kompleks. Beliau menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Padjadjaran dan pendidikan bedah di Universitas Indonesia. Dengan pengalaman klinis yang luas, beliau memberikan penanganan fistula ani dengan metode yang tepat, aman, serta mempertimbangkan fungsi otot sfingter agar tetap terjaga.
dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 16.00 – 18.00 WIB
- Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
- Rabu: 16.00 – 18.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 18.00 WIB
- Jumat: 16.00 – 18.00 WIB
- Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB
3. dr. Tiur Herlina Juliana, Sp.B

dr. Tiur Herlina Juliana adalah dokter spesialis bedah yang telah banyak menangani kasus fistula ani dan berbagai penyakit anorektal. Beliau merupakan lulusan Universitas Padjadjaran dan anggota aktif Ikatan Dokter Indonesia serta Persatuan Dokter Spesialis Bedah Indonesia. Dengan kemampuan teknis yang baik, dr. Tiur memberikan pilihan terapi bedah yang efektif dan modern, termasuk penggunaan teknologi laser untuk tindakan minimal invasif.
dr. Tiur Herlina J, Sp.B bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 16.00 – 19.00 WIB
- Rabu: 17.00 – 20.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 19.00 WIB
- Sabtu: 13.00 – 16.00 WIB.
4. dr. Tjhin Sun Fu, Sp.B, M.Biomed

Sebagai dokter bedah umum dengan latar belakang pendidikan di Universitas Padjadjaran dan studi lanjutan di bidang Biomedik, dr. Tjhin Sun Fu memiliki pengalaman luas dalam prosedur bedah minimal invasif, termasuk penanganan fistula ani. Beliau juga mengikuti berbagai pelatihan seperti Hernia Essential Training Course dan Laparoscopy, sehingga mampu menangani fistula ani dengan teknik yang presisi dan minim rasa sakit.
dr. Tjhin Sun Fu, Sp.B, M.Biomed bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 20.00 WIB
- Selasa: 08.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 08.00 – 20.00 WIB
- Kamis: 08.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 08.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 20.00 WIB.
5. dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B, Subsp.BD(K)

dr. Emerson adalah dokter spesialis bedah digestif yang kompeten dalam menangani berbagai gangguan pencernaan, termasuk kasus fistula ani yang membutuhkan tindakan rekonstruksi lebih kompleks. Sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia, dr. Emerson memberikan penanganan berdasarkan standar keilmuan terbaru dan memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang aman dan efektif.
dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B, Subsp.BD(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 10.00 – 13.00 WIB
- Rabu: 10.00 – 13.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

