Ejakulasi dini terjadi ketika pria mengeluarkan sperma (ejakulasi) lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seksual. Kondisi ini merupakan keluhan seksual yang umum, dengan sekitar 1 dari 3 pria mengalaminya setidaknya sekali dalam hidup mereka. Ejakulasi dini umumnya tidak perlu dikhawatirkan jika hanya terjadi sesekali, namun dapat dianggap sebagai kondisi medis jika terjadi secara terus-menerus.
Seseorang dapat didiagnosis mengalami ejakulasi dini jika hampir selalu ejakulasi dalam 1 hingga 3 menit setelah penetrasi, tidak mampu menunda ejakulasi saat berhubungan seksual, dan merasa stres atau frustasi hingga menghindari keintiman seksual. Kabar baiknya, ejakulasi dini adalah kondisi yang dapat diobati. Pengobatan seperti terapi, penggunaan obat-obatan, dan teknik untuk menunda ejakulasi dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan seksual Anda dan pasangan.
Contents
Gejala ejakulasi dini
Gejala utama dari ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menahan ejakulasi lebih dari tiga menit setelah penetrasi. Kondisi ini bisa terjadi dalam semua situasi seksual, termasuk saat masturbasi.
Ejakulasi dini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
- Ejakulasi dini seumur hidup (lifelong): Terjadi sejak pertama kali melakukan hubungan seksual dan hampir selalu terjadi setiap kali berhubungan.
- Ejakulasi dini yang didapat (acquired): Berkembang setelah sebelumnya memiliki pengalaman seksual tanpa masalah ejakulasi.
Banyak orang merasa memiliki gejala ejakulasi dini, namun tidak semuanya memenuhi kriteria medis untuk diagnosis. Mengalami ejakulasi lebih cepat sesekali adalah hal yang wajar dan tidak selalu menandakan adanya gangguan.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Ejakulasi Dini di Jakarta dan Tangerang
Apa penyebab ejakulasi dini?
Penyebab utama ejakulasi dini umumnya berasal dari faktor psikologis, seperti kecemasan. Selain itu, kulit penis yang terlalu sensitif juga dapat menjadi penyebab umum kondisi ini.
Beberapa faktor emosional atau psikologis yang dapat memicu ejakulasi dini meliputi:
- Kecemasan performa, misalnya karena gugup saat bersama pasangan baru, cemas berhubungan seks kembali setelah lama tidak melakukannya, terlalu bersemangat, atau alasan lainnya.
- Stres, baik yang berasal dari pekerjaan, hubungan, perubahan hidup, maupun tekanan lainnya.
- Masalah hubungan, termasuk riwayat pelecehan seksual atau perasaan negatif terhadap pasangan.
- Represi, seperti rasa bersalah atau kewalahan.
- Rendahnya rasa percaya diri, termasuk masalah citra tubuh atau kurangnya kepercayaan diri.
Sementara itu, penyebab fisik dan kimiawi dapat mencakup:
- Disfungsi ereksi
- Masalah hormonal, seperti ketidakseimbangan hormon oksitosin, LH (luteinizing hormone), prolaktin, atau TSH (thyroid stimulating hormone)
- Kadar serotonin atau dopamin yang rendah, yaitu zat kimia otak yang memengaruhi gairah dan hasrat seksual
- Penis yang sangat sensitif terhadap rangsangan
- Prostat yang mengalami peradangan
Perlu diketahui bahwa ejakulasi dini umumnya tidak disebabkan oleh gangguan pada penis, penyakit, infeksi, atau kelainan organ reproduksi. Dalam banyak kasus, organ-organ tersebut berfungsi normal, dan penyebab utama berasal dari stres, gugup, serta kecemasan.
Komplikasi ejakulasi dini
Ejakulasi dini dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan pribadi, terutama yang berkaitan dengan hubungan dan kesuburan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Stres dan masalah dalam hubungan: Salah satu komplikasi paling umum dari ejakulasi dini adalah munculnya ketegangan dalam hubungan, yang bisa menyebabkan konflik atau jarak emosional antara pasangan.
- Masalah kesuburan: Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini dapat menyulitkan proses kehamilan, terutama jika ejakulasi terjadi sebelum penetrasi atau tidak terjadi di dalam vagina.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Disfungsi Ereksi di Jakarta dan Tangerang
Kapan harus ke dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan dalam sebagian besar aktivitas seksual. Merasa malu membicarakan masalah kesehatan seksual adalah hal yang wajar, namun jangan biarkan rasa malu menghalangi Anda untuk mencari bantuan. Ejakulasi dini adalah kondisi yang umum dan dapat diobati.
Berbicara dengan dokter dapat membantu mengurangi kekhawatiran Anda. Misalnya, Anda mungkin merasa lebih tenang setelah mengetahui bahwa ejakulasi dini sesekali adalah hal yang normal. Selain itu, informasi bahwa waktu rata-rata dari awal penetrasi hingga ejakulasi adalah sekitar lima menit juga bisa memberikan perspektif yang lebih realistis.
Cara mengatasi ejakulasi dini
Pengobatan ejakulasi dini tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dan dapat meliputi terapi perilaku, konseling, serta penggunaan obat-obatan.
Sebagian besar kasus ejakulasi dini biasanya ditangani terlebih dahulu dengan terapi perilaku dan/atau konseling untuk mengatasi masalah emosional, kecemasan performa, atau stres yang mungkin menjadi pemicunya.
Anda juga bisa menggabungkan lebih dari satu metode pengobatan sekaligus, karena kombinasi terapi umumnya lebih efektif dibandingkan hanya satu metode saja.
1. Terapi modifikasi perilaku
Terapi perilaku bertujuan untuk melatih Anda mengendalikan tubuh dan respons seksual dengan beberapa teknik praktis, seperti:
- Teknik start and stop: Penis dirangsang hingga hampir mencapai orgasme, lalu stimulasi dihentikan selama sekitar 30 detik hingga Anda mendapatkan kendali kembali. Ulangi proses ini tiga hingga empat kali sebelum ejakulasi.
- Teknik squeeze: Penis dirangsang hingga hampir orgasme, lalu kepala penis ditekan secara lembut selama 30 detik hingga ereksi menurun. Lakukan beberapa kali hingga Anda terbiasa mengendalikan orgasme.
- Distraksi mental: Fokuskan pikiran Anda pada hal-hal nonseksual saat berhubungan, misalnya mengingat urutan toko yang Anda lewati saat berkendara atau menyebut nama pemain dari tim olahraga favorit.
2. Konseling
Jika penyebab ejakulasi dini bersifat psikologis atau emosional, seperti gangguan kecemasan performa, depresi, stres, rasa bersalah, atau masalah dalam hubungan, konsultasikan dengan psikolog, psikiater, atau terapis seks. Dokter spesialis urologi dapat membantu merujuk Anda ke tenaga profesional yang tepat.
3. Penggunaan obat-obatan
Dokter mungkin akan merekomendasikan jenis obat tertentu untuk membantu mengatasi ejakulasi dini.
- Antidepresan: Obat ini sering menjadi terapi lini pertama karena dapat memperlambat ejakulasi. Penggunaan ini termasuk off-label, jadi penting untuk mendiskusikan efek sampingnya dengan dokter Anda. Jenis antidepresan yang digunakan biasanya termasuk antidepresan trisiklik dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).
- Krim atau semprotan anestesi (kebas): Dioleskan pada kepala dan batang penis untuk mengurangi sensitivitas, biasanya bekerja dalam 10-30 menit. Pastikan penis dibersihkan sebelum berhubungan agar tidak menyebabkan mati rasa pada pasangan.
- Obat disfungsi ereksi: Obat yang biasa digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi juga dapat membantu menangani ejakulasi dini, terutama jika ada masalah ereksi yang menyertainya.
- Obat golongan opioid tertentu: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat jenis ini sebagai alternatif.
Meskipun ada terapi alternatif lain yang diklaim dapat mengatasi ejakulasi dini, hingga saat ini belum cukup bukti ilmiah yang mendukung efektivitasnya.
Dokter spesialis andrologi di RS Mandaya Puri, ahli tangani ejakulasi dini
Dokter spesialis andrologi adalah ahli yang tepat untuk menangani masalah ejakulasi dini pada pria. Andrologi merupakan cabang dari ilmu urologi yang secara khusus mempelajari dan menangani berbagai masalah kesehatan reproduksi pria, termasuk:
- Ejakulasi dini
- Disfungsi ereksi
- Gangguan hormon pria (seperti testosteron rendah)
- Infertilitas pria
- Masalah pada testis, penis, dan prostat
Jadi, jika Anda mengalami ejakulasi dini atau gangguan fungsi seksual lainnya, berkonsultasi dengan dokter andrologi merupakan langkah yang sangat tepat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
Di RS Mandaya Royal Puri, Anda bisa bertemu dengan dr. Heru Harsojo Oentoeng, M.Repro, Sp.And (K), FECSM, yaitu dokter spesialis andrologi berpengalaman yang menempuh pendidikan di Universitas Udayana. Beliau juga menempuh pendidikan Fellow of the European Committee of Sexual Medicine dan Spesialis Andrologi Konsultan (Seksologi dan Anti-Aging Medicine).
Selain menangani ejakulasi dini, dr. Heru juga bisa melakukan pemeriksaan PSA (Prostat Spesifik Antigen), pemeriksaan sperma, pemberian terapi hormon, Mikro-TESE (Microdissection Testicular Sperm Extraction), konsultasi dan program rehabilitasi kesuburan, hingga terapi farmakologis.
dr. Heru Harsojo Oentoeng, M.Repro, Sp.And (K), FECSM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 18.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 18.00 – 20.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.