Setelah sebelumnya mendapatkan dua penghargaan besar terkait pusat unggulan sarafnya, yaitu sebagai Neurology Service Provider Of The Year In Indonesia 2025 dari Global Health Indonesia Awards dan Most Comprehensive Neurology Service Hospital dari CNBC Awards 2024, kini giliran salah satu dokter pusat saraf Mandaya yang mendapatkan penghargaan membanggakan. Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS (K), Subsp.N.Vas., PhD, FICS, atau yang akrab disapa dengan panggilan Dr. Joy, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan pencapaian “Dokter yang Lulus Tercepat dalam Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran (University of Helsinki, Finlandia, 18 Bulan 12 Hari)“. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh dr. Yanuar Ardani yang lulus S3 kedokteran dalam waktu 21 bulan 19 hari.
Penganugerahan MURI Disaksikan Profesor Bedah Saraf Terkemuka Indonesia
Dalam acara penghargaan rekor MURI kepada Dr. Joy di Mandaya Royal Hospital Puri pada Rabu (16/4), beberapa tokoh bedah saraf terkemuka di Indonesia turut hadir dan mengucapkan selamat kepada Dr. Joy, di antaranya Prof. dr. Ahmad Faried, PhD., Sp.BS (K)., FICS selaku Ketua Program Studi Ilmu Bedah Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS yang merupakan guru besar ahli bedah saraf di Indonesia.
“Dengan segala kebanggaan di rumah sakit Mandaya, memiliki tim bedah saraf khusus neurovaskular itu sangat penting sekali. Saat saya belajar bedah saraf tahun 1967, operasi aneurisma itu dianggap sebagai operasi yang paling sulit. Saat itu, saya baru dikasih kesempatan untuk menyentuh aneurisma pada semester akhir,” ucap Prof. Satyanegara.
“Tapi hebatnya, Dr. Joy dalam 18 bulan 12 hari sudah menyelesaikan pendidikan doktornya.”
Prof. Ahmad juga memberikan tanggapannya terkait pencapaian rekor MURI Dr. Joy. “Dr. Joy keluar dari zona nyamannya untuk sekolah, beliau orangnya persisten, jadi wajar kalau cepat lulus,” katanya.
“Semoga pencapaian ini tidak hanya jadi selebrasi, tapi harus jadi role model dan memberikan manfaat untuk pasien, institusinya, dan yang terpenting stay joy,” pungkasnya.
Di Finlandia, Dr. Joy mengenyam pendidikan S3 di bidang aneurisma otak dan mengambil pendidikan clinical fellowship bedah mikro (microsurgery) dan bedah untuk pembuluh darah otak. Menurut statistik, Finlandia adalah salah satu negara dengan kasus aneurisma otak tertinggi. Ini merupakan salah satu alasan Dr. Joy memilih untuk menempuh pendidikan tentang aneurisma otak di sana.
Selain menjadi universitas tertua di Finlandia, University of Helsinki saat ini menempati universitas nomor 1 di Finlandia dan 117 di dunia.
Selama mengemban pendidikan S3 di Finlandia, Dr. Joy mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar secara langsung dari para ahli bedah saraf terkemuka dunia. Beliau pun ikut terlibat dan terjun langsung dalam penelitian-penelitian canggih terkait aneurisma dan tumor otak.
Dr. Joy berpraktek di Mandaya Royal Hospital Puri sebagai Dokter Bedah Saraf Subspesialis Pembuluh Darah Otak. Dirinya bahkan memiliki komunitas sendiri yang beranggotakan ratusan pasien penyintas tumor otak, stroke, hingga aneurisma untuk menjadi wadah dalam berbagi pengalaman dan mendapatkan informasi medis yang akurat.
Dr Joy Bagian dari Pusat Saraf RS Mandaya Royal Puri
Tidak hanya memiliki dokter saraf yang ahli dan berpengalaman, RS Mandaya juga dilengkapi dengan pusat neuro atau saraf yang komprehensif dan bisa menangani penyakit langka.
Dr. Joy sendiri juga pernah menempuh pendidikan neurointerventional clinical and research di bidang kateterisasi otak untuk penyakit pembuluh darah otak di Seoul University Hospital di Korea Selatan.
Keahlian Dr. Joy dalam menangani kondisi-kondisi otak sangat bervariatif. Tidak hanya lihai dalam tindakan microsurgery untuk mengangkat tumor otak, beliau pun mampu melakukan tindakan Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk atasi penyumbatan darah di otak, hingga Microsurgical Clipping & Coiling untuk tangani aneurisma otak. Selain itu, Dr. Joy mampu melakukan tindakan Endoscopic Endonasal Transphenoidal Surgery (EETS) untuk mengangkat tumor otak lewat hidung, tanpa membuka tempurung kepala.
Beliau juga menjadi pelopor dan mempopulerkan tindakan Awake Brain Surgery, yaitu proses bedah otak yang dilakukan dalam kondisi pasien sadar yang berguna untuk menjaga fungsi motorik, kognitif, dan bahasa. Pasca operasi, pasien tidak perlu dirawat di ICU.
Lihat juga: Metode Operasi Tumor Otak Secara Sadar Awake Brain Surgery Mandaya Royal Hospital Puri | Dr. Joy
Kehadiran dan keahlian yang dimiliki oleh Dr. Joy, khususnya dalam bidang bedah saraf otak, tentunya menjadi aset berharga bagi RS Mandaya Royal Puri.
“Kami tentunya senang bisa bekerjasama dengan dr. Joy untuk bersama-sama mengembangkan pelayanan penyakit saraf dan otak. Harapannya bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan dengan kualitas mumpuni, sehingga tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri,” jelas Erwin Suyanto, Public Relation Mandaya Hospital Group.
Dalam pusat saraf RS Mandaya, terdapat pusat saraf otak dan aneurisma yang dikepalai oleh Dr. Joy dengan teknologi-teknologi terkini, seperti Digital PET CT Scan, Radioterapi LINAC ELEKTA VERSA HD, intraoperative neuromonitoring (IONM), neuronavigation brain robotic surgery, CT Scan IQon Spectral CT, sampai MR Ingenia Ambition 10 yang meningkatkan angka keberhasilan tindakan operasi otak.
Pusat saraf RS Mandaya pun memiliki 13 dokter spesialis dan subspesialis yang bisa menangani berbagai masalah gangguan saraf, contohnya Alzheimer, epilepsi, Parkinson, saraf kejepit, myasthenia gravis, sindrom Guillain-Barre, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), hingga spinal muscular atrophy.
Lebih dari itu, pusat saraf Mandaya telah berkolaborasi dengan beberapa laboratorium dunia dalam pemeriksaan susunan DNA manusia yang disebut Whole Genome Sequencing (WGS) dan Whole Exome Sequencing (WES).
Untuk mengatasi penyakit saraf autoimun seperti myasthenia gravis dan sindrom Guillain-Barre, RS Mandaya menyediakan layanan terapi modifikasi darah menggunakan alat apheresis.
Pada acara penganugerahan MURI ini, Mandaya Royal Hospital Puri juga menghadirkan paket pemeriksaan otak MRI dan MRI seharga Rp3,8 juta yang sudah termasuk dengan konsultasi langsung dengan dr. Joy.
Prestasi yang diraih oleh dr. Joy kiranya meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk tetap berobat di dalam negeri, karena standar pelayanan, teknologi, dan kedokteran di Indonesia sudah sangat mumpuni dan bahkan mampu bersaing di kancah global.