Sirosis adalah kerusakan hati permanen akibat munculnya jaringan luka. Ketika jaringan luka atau parut banyak terbentuk, hal ini dapat memengaruhi fungsi hati. Sayangnya, kerusakan hati yang muncul akibat terbentuknya jaringan parut ini tidak dapat disembuhkan.
Meski demikian, dengan melakukan deteksi dini, Anda masih bisa mencegah agar kerusakannya tidak semakin memburuk, apalagi sampai menimbulkan komplikasi.
Pengertian Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kondisi munculnya jaringan parut di liver dan menyebabkan kerusakan permanen. Pada awalnya, jaringan parut yang terbentuk mungkin hanya sedikit. Namun, tanpa pengobatan yang tepat, jaringan parut lama-lama akan menyebar, menggantikan sel-sel sehat, hingga akhirnya hati gagal berfungsi dengan benar.
Normalnya, setiap kali jaringan hati terluka, organ ini akan memulihkan dirinya sendiri. Namun, dalam proses pemulihan itulah jaringan parut dapat terbentuk.
Ada berbagai hal yang menyebabkan liver Anda luka dan membentuk jaringan parut. Infeksi, seperti hepatitis, ataupun konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terbentuknya jaringan parut dan sirosis hari.
Jaringan parut yang terbentuk di hati umumnya tidak dapat kembali seperti semula. Sirosis berat adalah tahap akhir dari penyakit liver.
Penanganan sejak dini dapat membantu mencegah sirosis berubah menjadi gagal hati.
Gejala Sirosis Hati
Kebanyakan orang tidak menyadari dirinya memiliki sirosis hati sampai akhirnya kerusakannya menjadi lebih berat.
Apabila gejala sirosis muncul di awal perkembangan penyakit, gejalanya cenderung serupa dengan masalah pencernaan lain, sehingga banyak orang mengabaikannya.
Beberapa gejala awal sirosis hati yang mungkin muncul, antara lain:
- Mual atau kehilangan nafsu makan
- Kelelahan ekstrem
- Rasa tidak enak badan
- Sakit perut bagian atas (khususnya di sebelah kanan)
- Kemerahan pada telapak tangan
Gejala yang Anda alami dapat semakin memburuk jika sirosis tidak ditangani dengan baik. Saat kerusakan hati semakin berat, gejala yang mungkin Anda rasakan, antara lain:
- Kulit dan area mata menjadi kuning (jaundice)
- Kulit gatal
- Urine berwarna pekat dan feses berwarna pucat seperti dempul
- Sulit mencerna lemak (mudah mual)
- Benjolan kekuningan di kulit atau lipatan mata
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Gerakan otot yang tidak bisa dikontrol, seperti tremor atau kedutan
- Siklus menstruasi terganggu
- Pembengkakan di area perut (asites)
- Pembengkakan di kaki, tangan, atau wajah (edema)
- Mudah berdarah dan memar
- Urine sedikit
- Sesak napas
- Darah pada feses atau saat muntah
Penyebab Sirosis Hati
Peradangan yang terjadi terus-menerus pada hati (kronis) bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang mengakibatkan sirosis.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati, antara lain:
- Penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang
- Sedang mengalami infeksi hepatitis B, C, atau D
- Fatty liver (perlemakan hati)
- Penumpukan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis)
- Hepatitis autoimun
- Infeksi saluran empedu
- Penyakit Wilson, yakni penumpukan copper (tembaga) di hati
- Fibrosis
- Atresia bilier
- Kekurangan alpha-1 antitrypsin
- Obat-obatan tertentu
Faktor Risiko
Terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko mengalami sirosis hati, yaitu:
- Memiliki riwayat konsumsi alkohol berlebihan
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
- Punya diabetes tipe 2
- Berusia di atas 40 tahun
- Pernah mengalami hepatitis
Mempunya faktor risiko di atas tidak berarti Anda pasti akan mengalami sirosis hati. Akan tetapi, risiko Anda bisa jadi lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi kesehatan di atas.
Komplikasi
Komplikasi sirosis hati dapat berupa:
- Hipertensi porta, yakni tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah menuju liver
- Kebocoran cairan dari pembuluh darah yang menyebabkan kaki dan perut membengkak (edema)
- Pembengkakan limpa
- Penumpukan racun di otak
- Penurunan daya tahan tubuh
- Malnutrisi
- Infeksi
- Penyakit tulang, meningkatkan risiko patah tulang
- Gagal hati
- Kanker hati
Diagnosis
Untuk mendiagnosis sirosis hati, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dulu. Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah, meliputi pemeriksaan darah lengkap, tes fungsi hati, tes SGOT SGPT, tes hepatitis, ataupun tes untuk mendeteksi autoimun.
- Tes pencitraan, seperti USG abdomen, MRI, CT scan, dan elastografi
- Biopsi liver
Dari hasil pemeriksaan di atas, dokter bukan hanya mengetahui apakah Anda memiliki sirosis hati atau tidak, tapi juga tingkat keparahannya.
Sayangnya, kerusakan yang terjadi pada hati tidak lagi dapat disembuhkan. Artinya, jaringan parut yang terbentuk bersifat permanen. Namun, Anda tetap dapat menjalani pengobatan untuk memperlambat ataupun menghentikan sirosis agar tidak semakin merusak jaringan sehat lainnya.
Pengobatan sirosis hati biasanya akan tergantung pada hal yang jadi penyebabnya sekaligus sudah seberapa jauh perkembangan penyakitnya. Namun biasanya, pengobatan sirosis hati mencakup:
- Mengobati penyebab sirosis hati agar tidak terjadi kerusakan lebih hebat
- Menerapkan pola makan yang baik untuk liver
- Menghentikan konsumsi alkohol
- Menjalani skrining komplikasi sirosis hati
- Konsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi komplikasi yang muncul
- Transplantasi hati
Pencegahan
Sirosis hati sebenarnya dapat dicegah. Bahkan, beberapa cara di bawah ini juga bisa dilakukan untuk mencegah sirosis hati yang Anda alami semakin memburuk.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sirosis, antara lain:
- Berhenti minum alkohol
- Konsumsi makanan yang baik untuk hati, seperti buah dan sayur, gandum utuh, dan daging rendah lemak
- Menjaga berat badan ideal
- Mendapatkan vaksin hepatitis untuk mencegah hepatitis
Walau tak bisa disembuhkan, jika ditemukan sedini mungkin, sirosis hati bisa ditangani dengan baik dan dapat membantu menjaga kualitas hidup pasien.
Maka itu, selain menerapkan gaya hidup sehat, khususnya pola makan rendah lemak dan tinggi serat, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Lewat medical check up ini, Anda biasanya dapat melakukan tes fungsi hati untuk mendapatkan gambaran umum. Terutama jika Anda memiliki faktor risiko untuk sirosis hati.
Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi (Sp.PD-KGEH) di Digestive and Liver Center Mandaya Royal Hospital Puri.