Apa itu rheumatoid arthritis?
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kekakuan pada lapisan sendi (sinovium). Kondisi medis ini paling sering menyerang sendi di jari, tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, kaki, dan jari kaki. RA biasanya terjadi pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
Selain memengaruhi sendi, RA terkadang berdampak pada bagian tubuh lainnya, seperti:
- Kulit
- Mata
- Mulut
- Paru-paru
- Jantung
RA pun terdiri dari beberapa tahap/stadium, yaitu:
Tahap 1: Pada RA tahap awal, terjadi peradangan pada jaringan di sekitar sendi. Seseorang mungkin mengalami nyeri sendi dan kekakuan. Jika di-rontgen, dokter tidak akan melihat perubahan yang merusak pada tulang.
Tahap 2: Peradangan telah mulai merusak tulang rawan di sendi. Penderita RA mungkin merasakan kekauan dan penurunan rentang gerak.
Tahap 3: Peradangan sudah sangat parah hingga merusak tulang. Penderita akan merasakan lebih banyak nyeri, kekakuan, dan bahkan rentang gerak yang lebih sedikit daripada tahap 2. Dalam tahap ini, pasien mungkin mulai melihat perubahan fisik.
Tahap 4: Pada tahap ini, peradangan berhenti, tetapi sendi terus memburuk. Penderita akan merasakan nyeri hebat, pembengkakan, kekakuan, dan kehilangan mobilitas.
Gejala rheumatoid arthritis
Tanda dan gejala RA biasanya terjadi di pergelangan tangan, tangan, atau kaki, seperti:
- Nyeri, pembengkakan, dan kekakuan di lebih dari satu sendi
- Demam ringan
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Mata kering
- Nyeri dada
Penyebab rheumatoid arthritis
Berikut beberapa penyebab RA yang bisa disimak:
- Faktor gen: Terdapat beberapa bukti bahwa RA bisa diturunkan dalam keluarga, meskipun risiko mewarisinya dianggap rendah karena gen hanya dianggap memainkan peran kecil dalam kondisi tersebut.
- Faktor hormon: RA lebih umum terjadi pada wanita daripada pria, yang mungkin karena efek hormon estrogen. Tetapi, hubungan ini belum terbukti.
- Merokok: Beberapa bukti menunjukkan bahwa orang yang merokok mengalami peningkatan risiko terkena kondisi RA.
Diagnosis rheumatoid arthritis
Mungkin sulit bagi dokter untuk mendiagnosis RA pada tahap awal, karena kondisi ini bisa menyerupai kondisi lain, seperti lupus atau arthritis psoriatis.
Seseorang yang mengalami gejala-gejala dari RA dianjurkan untuk langsung datang ke dokter guna mendapatkan diagnosis dalam waktu 6 bulan sejak timbulnya gejala, sehingga pengobatannya bisa dimulai sesegera mungkin.
Dokter akan melihat tanda-tanda klinis peradangan pada pasien dan menanyakan sudah berapa lama mereka mengalami gejala-gejala RA. Selain itu, pasien juga akan diminta untuk menjelaskan seberapa parah gejalanya.
Selanjutnya, dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya pembengkakan, keterbatasan fungsional, atau gejala-gejala lainnya.
Berikut beberapa tes yang bisa dianjurkan untuk mendiagnosis RA:
1. Tes darah
Sejumlah tes darah bisa membantu mendiagnosis RA dan menyingkirkan kemungkinan kondisi lain, yaitu:
- Anti-CCP
- Faktor reumatoid
- Laju sedimentasi eritrosit (LED atau laju sed)
- Protein C-reaktif (CRP)
2. Pemindaian pencitraan dan sinar-X
Sinar-X atau MRI sendi bisa membantu dokter mengidentifikasi jenis arthritis yang ada dan memantau perkembangan RA dari waktu ke waktu.
Pengobatan rheumatoid arthritis
Pengobatan dini dengan obat-obatan tertentu bisa meningkatkan hasil jangka panjang dari pengobatan RA. Kombinasi obat mungkin lebih efektif daripada terapi obat tunggal.
Ada banyak obat untuk mengurangi nyeri sendi, pembengkakan dan peradangan, serta untuk mencegah atau memperlambat penyakit. Obat-obatan yang bisa diberikan dokter untuk RA meliputi:
- Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs)
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
- Kortikosteroid
- Janus kinase (JAK) inhibitors
- Obat biologis
Kunjungi Orthopedic & Movement Center di Mandaya Royal Hospital Puri untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan arthritis Anda.
Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
Dokter ahli rheumatoid arthritis di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki tim dokter spesialis yang dapat menangani berbagai macam penyakit, termasuk rheumatoid arthritis. Untuk penyakit ini, dokter yang bisa ditemui adalah dr. R. Gantira Wijayakusumah Danasasmita, Sp.PD.
dr. Gantira adalah seorang dokter penyakit dalam yang bisa menangani berbagai macam kondisi medis. Selain RA, beliau juga mampu menangani kasus-kasus tekanan darah tinggi, gangguan pada saluran pencernaan, demam berdarah, gangguan pada liver, sampai deteksi penyakit autoimun.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Rematik dan Autoimun di Jakarta dan Tangerang
dr. Gantira mendalami ilmu penyakit dalam di bidang reumatologi dan juga ahli dalam menangani penyakit-penyakit autoimun, seperti lupus, hingga spondyloarthriti.
dr. Gantira bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Sabtu: 15.00 – 18.00 WIB