fbpx

Tekanan Darah Tinggi

Apa itu Hipertensi?

Tekanan Darah Tinggi adalah kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan dapat menyebabkan kematian.  Hipertensi terjadi ketika tekanan pada dinding pembuluh darah lebih tinggi dari normalnya. Ini berarti jantung harus bekerja lebih keras dan pembuluh darah menjadi lebih tegang dan menjadikannya faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan kondisi serius lainnya.

Pembacaan tekanan darah memiliki dua kategori. Misalnya 140/80. Angka yang lebih tinggi disebut sistolik, ini adalah ukuran tekanan di dalam arteri Anda saat jantung memompa darah keluar. Angka yang lebih rendah disebut diastolik, ini adalah ukuran tekanan di dalam arteri Anda saat jantung Anda beristirahat diantara detak jantung. Tekanan darah diukur dalam milimeter merkuri (mmHg).

Apabila tekanan darah tinggi dalam satu kali pemeriksaan, ini bukan berarti Anda memilikinya. Tekanan darah Anda bervariasi sepanjang hari. Tekanan darah mungkin tinggi untuk waktu yang singkat jika Anda cemas, stress atau baru saja berolahraga.

Gejala Tekanan Darah Tinggi

Sebagian besar orang dengan tekanan darah tinggi tidak tahu bahwa mereka mengidapnya, sampai hal itu menyebabkan komplikasi seperti stroke atau serangan jantung. Biasanya tekanan darah tinggi akan terdeteksi jika akan memeriksa secara rutin. Kadang-kadang jika tekanan darah sangat tinggi, Anda bisa sakit kepala.

Bahkan lebih sering, beberapa orang merasa sedikit pusing, atau penglihatan mereka juga akan terganggu. Apabila pemeriksaan tekanan darah tinggi, biasanya tidak ada apapun yang dapat ditemukan oleh dokter dalam pemeriksaan. Jika tekanan darah tinggi selama beberapa waktu, atau sangat tinggi, dapat terjadi perubahan pada pembuluh darah di bagian belakang mata.

Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Ada dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Berikut penyebab masing-masing kedua jenis hipertensi tersebut:

  1. Hipertensi Primer

Pada kebanyakan orang dewasa penyebab tekanan darah tinggi ini seringkali tidak diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

  1. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

  1. Obstruktif sleep apnea (OSA).
  2. Masalah ginjal.
  3. Tumor kelenjar adrenal.
  4. Masalah tiroid.
  5. Cacat bawaan di pembuluh darah.
  6. Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
  7. Obat-obatan terlatang, seperti kokain dan amfetamin.

Cara Deteksi Tekanan Darah Tinggi

Anda memiliki tekanan darah tinggi jika pada saat pemeriksaan Anda beberapa kali tercatat mempunyai tekanan darah yang tinggi, dilakukan pada waktu yang berbeda, dan saat Anda rileks.

Tekanan darah yang tinggi (hipertensi) adalah 140/90 mmHg atau lebih setiap kali dilakukan pemeriksaan atau hasil dari pemeriksaan dirumah atau rawat jalan rata-rata lebih dari 135/85 mmHg. Apabila pada saat pemeriksaan yang pertama kali dan didapatkan hasil tekanan darah yang sangat tinggi, maka dokter akan mendiagnosis anda mengalami hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dianjurkan oleh dokter pada kebanyakan orang yang diduga menderitanya.

Salah satu alasannya adalah karena beberapa orang tiba-tiba menjadi cemas ataupun takut ketika sudah sampai di rumah sakit. Ini bisa menyebabkan tekanan darah naik (biasanya disebut sebagai hipertensi jas putih). Pemeriksaan tekanan darah di rumah atau rawat jalan dapat menunjukkan hasil yang sesuai apabila dilakukan dalam keadaan rileks.

Namun, jika Anda menderita diabetes, atau baru-baru ini mengalami serangan jantung atau stroke, Anda akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan intensitas yang cukup tinggi selama seminggu atau lebih. Selain itu, pengobatan juga akan dipertimbangkan pada tahap awal jika hasil dari pemeriksaan tekanan darah tetap tinggi.

Mengapa Tekanan Darah Tinggi Menjadi Masalah

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya masalah kesehatan yang serius di kemudian hari. Jika Anda memilikinya selama bertahun-tahun, hal itu dapat merusak pembuluh darah arteri dan membebani jantung Anda. Secara umum, semakin tinggi tekanan darah Anda, semakin besar pula risiko kesehatannya.

 

Penyakit kardiovaskular adalah risiko terbesar dari tekanan darah tinggi.  Penyakit kardiovaskular adalah penyakit jantung (otot jantung) atau pembuluh darah. Ini biasanya berarti penyakit jantung atau pembuluh darah yang disebabkan oleh aterosklerosis. Plak yang timbul karena aterosklerosis seperti gumpalan lemak kecil yang berkembang di dalam lapisan dalam pembuluh darah arteri. Aterosklerosis juga dikenal sebagai pengerasan pembuluh darah.

 

Penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh aterosklerosis adalah angina, serangan jantung, stroke, transient ischemic attack (TIA), peripheral arterial disease.

 

Tekanan darah tinggi biasanya terjadi pada orang dengan:

  1. Diabetes
  2. Penduduk Afrika-Karibia
  3. Penduduk dari anak benua India
  4. Keluarga yang mempunyai sejarah menderita tekanan darah tinggi
  5. Orang dengan faktor gaya tertentu. Misalnya: kelebihan berat badan, makan banyak garam, tidak cukup olahraga, minum banyak alkohol, stress

Mengukur Tekanan Darah

Pemeriksaan tekanan darah akan dilakukan di klinik atau rumah sakit oleh dokter. Jika didapatkan hasil tekanan darah tinggi, biasanya dokter atau perawat Anda akan menyarankan observasi. Ini berarti Anda memerlukan pemeriksaan tekanan darah dengan interval waktu tertentu. Lamanya periode observasi tergantung pada hasil pemeriksaan awal dan apakah Anda memiliki faktor risiko kesehatan lainnya.

Pemeriksaan tekanan darah di klinik atau rumah sakit akan dilakukan oleh dokter atau perawat di klinik atau rumah sakit menggunakan mesin tekanan darah standar.

Pemeriksaan tekanan darah di rumah, Anda akan diberi atau diminta untuk membeli mesin pengukur tekanan darah  Anda sendiri di rumah. Pemeriksaan ini diambil oleh orang lain disaat anda duduk dan beristirahat di rumah dengan menggunakan mesin tekanan darah standar. Anda perlu melakukan pemeriksaan 2 kali selama seminggu. Artinya dalam seminggu hasil pemeriksaan tekanan darah Anda adalah 14 kali. Tambahkan hasil tekanan darah sistolik dan kemudian dibagi 14. Kemudian lakukan hasil yang sama dengan tekanan darah diastolik dan kemudian dibagi 14. Ini akan memberikan Anda hasil tekanan darah rata-rata.

Pemeriksaan tekanan darah rawat jalan (ambulatori). Pemeriksaan tekanan darah ini diambil secara berkala saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Sebuah mesin kecil akan dipasang di lengan Anda untuk mengambil dan mencatat hasil pemeriksaan tekanan darah, biasanya selama periode 24 jam.

Hasil rata-rata dari pemeriksaan tekanan darah rawat jalan memberikan laporan hasil paling tepat. Hasil pemeriksaan tekanan darah rawat jalan seringkali sedikit lebih rendah daripada hasil pemeriksaandi klinik atau rumah sakit karena orang-orang akan lebih santai dan stress juga akan berkurang ketika berada di rumah daripada di tempat lainnya.

Pengobatan

Jika Anda didiagnosis menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) maka Anda harus memeriksakan diri ke dokter dan menjalani tes rutin yang meliputi:

  1. Tes urin untuk memeriksa apakah ada protein darah dalam urin Anda.
  2. Tes darah untuk memeriksa apakah fungsi ginjal Anda berfungsi normal dan untuk memeriksa kadar kolesterol dan gula Anda.
  3. Tracing bagian jantung menggunakan elektrokardiogram (EKG).

Tujuan dari pemeriksaan dan tes tersebut adalah:

  1. Singkirkan atau diagnosis penyebab sekunder, seperti penyakit ginjal.
  2. Pemeriksaan mengetahui apakah mempengaruhi jantung.
  3. Periksa faktor risiko seperti kadar kolesterol tinggi atau diabetes.

Bisakah Saya Menurunkan Tekanan Darah tanpa Makan Obat?

Ada sedikit hal yang dapat Anda lakukan yaitu dengan perubahan gaya hidup dan pada beberapa orang hal ini membantu mereka menghindari penggunaan obat. Ada beberapa hal yang juga dapat membantu:

  1. Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
  2. Mengurangi garam dalam makanan Anda
  3. Olahraga secara teratur
  4. Berhenti merokok

Bagaimana Jika Saya Memerlukan Obat Untuk Menurunkan Tekanan Darah Saya?

Dokter jarang menangani hipertensi berdasarkan satu hasil pemeriksaan tekanan darah. Mereka harus memeriksa tekanan darah rata-rata dirumah atau menggunakan mesin yang dipakai selama 24 jam untuk mengukur tekanan darah (pemeriksaan tekanan darah rawat jalan/ambulatori)

Jika anda memiliki hipertensi stadium 1 (tekanan darah 140/90 mmHg) atau tekanan darah rata-rata 135/85 mmHg, dokter akan memeriksa risiko 10 tahun Anda. Ini akan memperhitungkan beberapa faktor termasuk usia, jenis kelamin, kadar kolesterol dan kondisi medis lainnya, serta tekanan darah Anda.

Hingga saat ini, pengobatan dengan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi telah direkomendasikan jika risiko 10 tahun Anda di atas 20%. National Institute for Health and Care Excellence (NICE) sekarang merekomendasikan memulai pengobatan jika risiko 10 tahun Anda lebih dari 10%. Itu berarti lebih banyak orang dianjurkan untuk memakan obat untuk menlindungi mereka dari serangan jantung dan stroke.

Ada banyak macam obat namun mereka bekerja dengan cara yang berbeda. Dokter akan memberikan saran yang terbaik untuk Anda. Jika tidak berhasil, atau mengalami efek samping, ada banyak pilihan lain. Idealnya adalah menemukan satu atau lebih pil yang cocok untuk Anda yang dapat mengkontrol tekanan darah Anda.

Setelah Anda dan dokter Anda sudah menemukan obat yang tepat, Anda harus minum obat dalam jangka panjang untuk memastikan Anda tetap terlindungi. Tekanan darah Anda akan diperiksa secara teratur dan obat-obatan akan disesuaikan jika diperlukan.

Stroke

Apa itu stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang. Jumlah penderita stroke di Indonesia mengalami peningkatan. Di Indonesia, penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Terdapat sekitar 550.000 pasien baru stroke setiap tahunnya.  Stroke menyebabkan kerusakan pada otak.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa penyebab umum stroke adalah gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah arteri otak. Perawatan sesegera mungkin termasuk penghilang gumpalan untuk melarutkan gumpalan darah. Perawatan lain termasuk pengobatan untuk mengurangi faktor risiko stroke lebih lanjut. Rehabilitasi adalah bagian utama dari pengobatan. Kecacatan setelah stroke tergantung pada faktor-faktor seperti bagian otak yang terkena, seberapa cepat pengobatan diberikan dan tingkat kerusakan otak. Segera panggil ambulans jika Anda mencurigai seseorang mengalami stroke.

Stroke ringan / transient ischaemic attack (TIA)

Serangan iskemik transien atau transient ischemic attack (TIA) adalah kondisi yang mirip dengan stroke. Hanya saja, gejalanya bersifat jangka pendek. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak dalam waktu singkat. Biasanya, TIA hanya berlangsung selama beberapa menit dan tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Walau demikian, TIA sebaiknya tidak diremehkan. Sebab, sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami TIA pada akhirnya akan mengalami stroke, dan setengahnya terjadi salam waktu satu tahun setelah TIA.

Kondisi TIA biasanya berlangsung beberapa menit. Sebagian besar gejalanya menghilang dalam waktu satu jam. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala bisa berlangsung sampai 24 jam. Gejala TIA mirip dengan gejala yang ditemukan pada awal stroke. Selain itu, gejalanya bisa muncul secara tiba-tiba.

Berikut adalah beberapa gejala TIA yang patut untuk diwaspadai:

  • Kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki (biasanya pada satu sisi tubuh)
  • Berbicara dengan tidak jelas atau kesulitan memahami orang lain
  • Kebutaan pada satu atau kedua mata, atau penglihatan ganda
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan/koordinasi

TIA bisa terjadi lebih dari satu kali. Gejalanya mungkin bisa sama atau berbeda, tergantung pada area otak yang terdampak.

Panduan cepat untuk diingat

Stroke dan TIA adalah keadaan medis darurat dan membutuhkan perhatian medis segera.  Cara cepat untuk mengingat gejala stroke atau TIA yaitu memeriksa gejala sederhananya dengan mengingat kata “FAST” (artinya cepat). Itu adalah:

1. F = Face (Wajah)

Bisakah orang itu tersenyum? Apakah mulut atau matanya terkulai? Wajah bisa mengalami lumpuh sebelah, dapat diamati dan sudut bibir hanya mengangkat sebelah ketika tersenyum atau mata terlihat terkulai.

2. A = Arms (Lengan)

Seseorang yang mengidap stroke dicurigai ketika tidak mampu mengangkat salah satu atau kedua lengannya karena lemah. Di samping itu, lengan juga bisa mengalami hilang rasa dan kesemutan.

3. S = Speech (Bicara)

Bicara cadel atau pelo, bahkan tidak dapat berbicara sama sekali meski dalam keadaan sadar.

4. T = Time (Waktu)

Sangat penting untuk selalu mengingat tanda-tanda stroke di atas, terlebih lagi jika Anda hidup bersama atau sedang merawat seseorang yang berisiko tinggi. Jika melihat tiga gejala di atas, bawalah orang tersebut ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Gejala stroke

1. Hilang rasa atau lemah pada satu sisi tubuh

Perlu diwaspadai apabila orang yang dicurigai mengidap stroke akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan lengan atau mengendalikan jari tangan atau pun kaki. Misalnya, ketika mengangkat kedua tangan, tangan yang satu akan menjadi lebih tinggi dibandingkan tangan yang lain.

2. Kebingungan dan kesulitan berbicara

Seseorang yang mengalami stroke secara tiba-tiba akan mengalami masalah ketika berbicara. Bahkan, beberapa di antaranya juga mengalami penurunan pemahaman.

3. Penglihatan mendadak terganggu

Gangguan penglihatan yang datang secara tiba-tiba merupakan gejala stroke yang umum. Mereka mungkin tidak akan mampu melihat jelas dengan satu mata, atau mungkin mengalami kesulitan untuk melihat ke kanan atau kiri.

4. Kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan

Terlihat seperti orang mabuk ketika berjalan, tersandung, atau bahkan jatuh merupakan gejala stroke. Tanda-tanda serupa lainnya meliputi berjalan dengan kaki terbuka lebar atau secara tiba-tiba kehilangan kemampuan motorik halus, seperti tidak mampu untuk menulis.

5. Sakit kepala parah secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya

Sakit kepala tidak selalu identik dengan gejala stroke. Tetapi, jika sakit kepala menyerang tiba-tiba atau sangat intens, hal tersebut patut untuk diwaspadai. Jika leher kaku, nyeri pada wajah, atau muntah yang disertai sakit kepala bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadinya pendarahan intrakranial, juga dikenal sebagai stroke merah (red stroke).

Penyebab stroke

Penyebab stroke adalah suplai darah ke bagian otak yang tiba-tiba terputus. Sel-sel otak membutuhkan suplai oksigen yang konstan dari darah. Jika suplai darah terhenti secara tiba-tiba, sel-sel di area otak bisa menjadi rusak atau mati. Stroke terkadang disebut serangan otak. Pasokan darah ke otak terutama berasal dari empat pembuluh darah arteri, yaitu arteri karotis kanan dan kiri serta arteri vertebrobasilar kanan dan kiri.

Arteri tersebut bercabang menjadi banyak arteri kecil yang memasok darah ke semua area otak. Area otak yang terdampak dan tingkat kerusakan bergantung pada pembuluh darah mana yang terpengaruh.

Misalnya, jika Anda kehilangan suplai darah dari arteri karotis utama, maka sebagian besar otak Anda terpengaruh, yang dapat menyebabkan gejala parah atau kematian. Sebaliknya, jika arteri cabang kecil terpengaruh maka hanya sebagian kecil otak yang rusak yang dapat menyebabkan gejala yang relatif kecil.

Ada dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik:

1. Stroke iskemik – disebabkan oleh pembekuan darah

Stroke iskemik adalah kurangnya suplai darah dan oksigen ke suatu bagian tubuh. Ini biasanya disebabkan oleh pembekuan darah di arteri, yang menghalangi aliran darah. Ini terjadi pada sekitar 8 dari 10 kasus.

  • Bekuan darah sering terbentuk di dalam arteri itu sendiri. Umumnya, terbentuk plak pada pembuluh darah arteri yang disebut arterosklerosis. Plak kecil di pembuluh darah arteri bisa menjadi kental dan tebal, ini bisa memicu pembekuan darah.
  • Dalam beberapa kasus, bekuan darah terbentuk di bagian lain tubuh dan kemudian mengalir dalam aliran darah yang disebut embolus. Contoh paling umum adalah bekuan darah yang terbentuk di ruang jantung akibat aliran darah yang tidak normal. Ini dapat terjadi dalam kondisi yang disebut fibrilasi atrium. Bekuan darah kemudian dibawa dalam aliran darah sampai tersangkut di arteri otak.
  • Ada penyebab langka lainnya dari stroke iskemik.

2. Stroke hemoragik – disebabkan oleh pendarahan

Sekitar 2 – 3 dari 20 stroke disebabkan oleh pendarahan di otak. Arteri yang rusak atau melemah bisa pecah dan berdarah

  • Pendarahan intraselebral terjadi ketika pembuluh darah pecah di dalam otak. Darah kemudian tumpah ke jaringan otak terdekat. Ini dapat menyebabkan sel-sel otak yang terkena kehilangan suplai oksigennya.
  • Pendarahan subarachnoid terjadi ketika pembuluh darah pecah di ruang subarachnoid. Ini adalah ruang sempit antara otak dan tengkorak. Ruang ini biasanya diisi dengan cairan yang disebut cairan serebrospinal.
  • Penyebab tidak pasti.

Efek setelah stroke

Jenis dan tingkat kecacatan yang disebabkan oleh stroke bisa sangat bervariasi. Itu tergantung sejauh mana kerusakan otak yang dialami. Stroke berat bisa menyebabkan kematian. Sementara stroke kecil dapat menyebabkan masalah kecil, yang dapat hilang sepenuhnya seiring waktu.

Jenis masalah yang mungkin terjadi bisa satu ataupun lebih, yaitu:

  • Satu sisi tubuh menjadi lemah. Hal ini dapat menyebabkan masalah saat berjalan apabila melibatkan kaki atau masalah saat menggunakan lengan atau tangan.
  • Masalah keseimbangan dan koordinasi.
  • Masalah menelan. Dalam beberapa kasus, ini bisa berbahaya karena makanan bisa masuk ke batang tenggorokan. Oleh karena itu, biasanya dilakukan tes menelan pada semua penderita stroke sebelum mereka diperbolehkan makan atau minum. Ini untuk memastikan bahwa menelan aman. Jika ada kesulitan menelan yang parah, Anda perlu memasukkan makanan dan minuman ke perut melalui selang.
  • Kesulitan berbicara dan berkomunikasi. Kesulitan ini berkisar dari kesulitan dalam menemukan kata yang tepat untuk diucapkan di tengah kalimat sehingga kalimat yang diucapkan tidak sempurna. Selain itu, memahami percakapan, membaca atau menulis juga terpengaruh.
  • Kesulitan dengan penglihatan. Jika bagian otak yang berhubungan dengan penglihatan terpengaruh, maka akan muncul masalah penglihatan. Misalnya, beberapa orang yang terkena stroke bisa mengalami penglihatan ganda.
  • Masalah mental. Misalnya, kesulitan dalam belajar, konsentrasi, mengingat, dll
  • Masalah ekspresi wajah. Contohnya, setelah serangan stroke, beberapa orang terkadang menangis atau tertawa tanpa alasan yang jelas.

Masalah di atas hanyalah beberapa contoh yang mungkin terjadi setelah stroke. Setiap stroke berbeda-beda dan masalah serta kesulitan yang ditimbulkan harus dinilai untuk setiap orang yang menderita stroke.

Dalam beberapa minggu pertama setelah stroke, pembengkakan dan peradangan di sekitar jaringan otak yang rusak mereda. Beberapa gejala kemudian akan membaik. Terkadang beberapa bagian otak lain dapat mengimbangi bagian otak yang rusak. Dengan rehabilitasi dan terapi yang tepat, mungkin ada perbaikan secara bertahap.

Di antara orang-orang yang selamat dari stroke, sekitar 3 dari 10 dapat mandiri sepenuhnya dalam tiga minggu. Ini meningkat menjadi sekitar 5 dari 10 dalam enam bulan. Namun, beberapa tingkat kecacatan tetap ada. Orang yang mengalami stroke hemoragik lebih cenderung mengalami gejala yang parah dan kecacatan jangka panjang yang lebih besar.

Diagnosis stroke

Dokter dapat mendiagnosis stroke dengan gejala dan tanda khas yang berkembang secara tiba-tiba. Tes yang biasa dilakukan antara lain:

  • Scan otak (CT-Scan atau MRI). Ini dapat menentukan jenis stroke (iskemik atau hemoragik) dan dapat mendeteksi kondisi yang lebih jarang mungkin menyebabkan stroke atau penyakit yang menyerupai stroke.
  • Pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar gula darah dan kolesterol. Kadar yang tinggi dapat meningkatkan risiko stroke yang lebih lanjut.
  • Rontgen dada dan pemeriksaan jantung (elektrokardiogram atau EKG). Tes untuk memeriksa kondisi jantung atau paru-paru yang mungkin menjadi penyebab stroke (misalnya fibrilasi atrium).
  • Ultrasonografi (USG) pada pembuluh darah arteri di leher.

Pengobatan Stroke

Jika Anda curiga bahwa Anda atau orang yang bersama Anda mengalami stroke, segera hubungi ambulans. Anda harus dirawat di rumah sakit.

1. Pengobatan segera

Idealnya, Anda akan langsung diperiksa dengan cepat oleh dokter. Biasanya pemeriksaan CT Scan atau MRI dilakukan sesegera mungkin. Tujuannya adalah untuk memastikan diagnosis dan untuk mengetahui apakah stroke tersebut merupakan stroke iskemik atau hemoragik. Ini sangat penting untuk diketahui, karena perlakuan awal dari keduanya sangat berbeda.

2. Clot busting/trombolisis

Jika diagnosisnya adalah stroke iskemik dan kurang dari empat setengah jam sejak gejala dimulai, Anda biasanya akan diberikan obat yaitu alteplase, langsung ke pembuluh darah (selama tidak ada alasan medis mengapa Anda tidak boleh diberikan obat tersebut). Ini adalah obat penghilang gumpalan yang bertujuan untuk melarutkan gumpalan darah. Kata medis untuk itu adalah trombolisis. Jika bekuan darah yang menyebabkan stroke dapat segera hilang setelah muncul gejala, ini dapat meningkatkan hasil pengobatan karena sel-sel otak yang akan mati mampu bertahan hidup

3. Clot removal

Terkadang, stroke iskemik mempengaruhi bagian depan otak (disebut sirkulasi anterior proksimal). Jika Anda mengalami stroke parah yang mempengaruhi bagian tersebut dan kurang dari enam jam sejak gejala dimulai, Anda akan dianjurkan melakukan prosedur trombektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk menghilangkan gumpalan. Ini akan dilakukan bersamaan dengan clot busting/trombolysis.

Semakin cepat pengobatan ini diberikan, semakin besar kemungkinan keberhasilannya. Dalam beberapa kasus, pengangkatan gumpalan akan dianjurkan jika gejala stroke muncul 6-24 jam yang lalu. Ini akan dipertimbangkan jika hasil CT Scan/MRI menunjukkan ada kemungkinan jaringan untuk pulih.

Operasi dapat dilakukan dengan anestesi lokal atau umum. Tabung kecil yang disebut kateter biasanya melewati arteri, seringnya akan melewati selangkangan ke otak. Alat kecil di ujung kateter digunakan untuk menyedot gumpalan.

4. Perawatan dini lebih lanjut

Rencana perawatan lain harus dilakukan dan dimulai secepat mungkin. Perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan khusus individu. Rencana pengobatan dapat bergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keparahan stroke, efek yang dialami penderita, penyebab stroke, dan penyakit lain yang menyertai. Perawatan yang dapat dipertimbangkan yaitu:

  • Obat antiplatelet. Trombosit atau platelet adalah partikel kecil dalam darah yang membantu dalam pembentukan pembekuan darah. Obat antiplatelet biasanya disarankan jika Anda mengalami stroke iskemik (karena bekuan darah). Obat antiplatelet mengurangi perlekatan platelet. Ini membantu mencegah pembekuan darah di dalam arteri yang membantu mencegah stroke lebih lanjut. Aspirin dalam dosis rendah adalah obat antiplatelet paling umum yang digunakan saat stroke baru saja terjadi. Obat antiplatelet lain adalah clopidogrel yang biasanya diberikan dalam jangka panjang setelah pengobatan awal dilakukan.
  • Kontrol tekanan darah. Tekanan darah yang meningkat merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke. Jika Anda mengalami pendarahan di otak, tim medis akan mempertimbangkan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah Anda dengan cepat agar tekanan darah atas (sistolik) menjadi 130 – 140 mmHg dan akan menjaga tekanan darah tersebut setidaknya selama tujuh hari.
  • Jika Anda pernah mengalami stroke iskemik, tekanan darah Anda harus dikontrol dalam jangka panjang. Namun, dalam jangka pendek, obat penurun tekanan darah biasanya tidak dianjurkan.
  • Mobilisasi dini. Tim akan memotivasi Anda untuk duduk dari tempat tidur, berdiri atau berjalan apabila keadaan Anda sudah memungkinkan, untuk mengurangi risiko komplikasi seperti gumpalan di kaki yang dapat menjalar ke paru-paru. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko kecacatan jangka panjang.
  • Jika Anda tidak dapat menelan, Anda akan diberi makanan dan cairan melalui selang yang dimasukkan ke dalam perut Anda. Seperti yang disebutkan sebelumnya, tes menelan biasanya dilakukan lebih awal setelah dirawat di rumah sakit.
  • Pengobatan disarankan untuk mengurangi faktor risiko apa pun yang menyebabkan stroke lebih lanjut. Misalnya pengobatan untuk menurunkan kadar gula atau kadar kolesterol.
  • Jika Anda menderita fibrilasi atrium, Anda memiliki peningkatan risiko pembentukan gumpalan darah di ruang jantung dan berpindah ke otak yang menyebabkan stroke. Jika Anda menderita fibrilasi atrium (atau kondisi jantung tertentu lainnya), obat antikoagulan (seperti warfarin, dabigatran, apixaban atau rivaroxaban) dapat diresepkan. Obat antikoagulan membantu mencegah pembentukan gumpalan darah.
  • Jika Anda menderita stenosis karotis, maka Anda berisiko lebih tinggi mengalami stroke. Stenosis karotis berarti penyempitan salah satu arteri karotis Anda. Jika penyempitannya parah, Anda mungkin disarankan untuk menjalani operasi untuk menghilangkan plak di dalam pembuluh darah arteri. Dokter Anda akan memberi tahu jika ini adalah pilihan yang tepat.
  • Jika Anda mengalami stroke hemoragik dan sudah minum obat antikoagulan, pengobatan untuk efek obat antikoagulan akan diberikan.
  • Jika pendarahan subarachnoid adalah penyebab stroke Anda, operasi untuk memperbaiki pembuluh darah arteri yang bocor kadang menjadi pilihan.
  • Sesegera mungkin setelah mengalami stroke, Anda akan dibantu untuk duduk di tempat tidur dan bangkit dari tempat tidur dan bergerak jika Anda mampu melakukannya. Ini dilakukan untuk memulai proses rehabilitasi secepat mungkin dan mengurangi risiko mengalami thrombosis dalam vena di vena tungkai, yang merupakan risiko jika Anda tidak aktif di tempat tidur dalam waktu lama.

5. Rehabilitasi

Tujuan rehabilitasi adalah untuk memaksimalkan aktivitas dan kualitas hidup pasca stroke. Rumah sakit yang menangani pasien stroke memiliki berbagai spesialis yang membantu dalam rehabilitasi. Ini termasuk fisioterapi, terapi okupasi, terapis wicara, ahli diet, psikolog, perawat spesialis, dan dokter. Satu atau lebih mungkin Anda butuhkan, tergantung pada bagaimana stroke memengaruhi Anda. Rehabilitasi yang baik sangat penting setelah stroke dan dapat membuat perbedaan besar pada hasil akhir Anda.

Pencegahan stroke

Seperti dijelaskan di atas, alasan umum mengapa gumpalan darah terbentuk adalah karena adanya tumpukan plak pada lapisan pembuluh darah arteri. Faktor risiko tertentu meningkatkan kemungkinan terbentuknya plak yang meningkatkan risiko terkena stroke dan serangan jantung. Anda dapat mengurangi risiko terkena stroke atau stroke yang lebih lanjut jika Anda mengurangi faktor risiko. Secara ringkas, faktor risiko yang dapat diubah adalah:

  • Jika Anda merokok, Anda harus berusaha keras untuk berhenti. Bahan kimia dalam tembakau dibawa ke aliran darah Anda dan dapat merusak arteri Anda. Jika Anda merokok, berhenti merokok dapat sangat mengurangi risiko terkena stroke.
  • Pastikan tekanan darah Anda diperiksa setidaknya setahun sekali. Jika tekanan darah tinggi, itu bisa diobati. Tekanan darah tinggi (hipertensi) biasanya tidak menimbulkan gejala tetapi dapat merusak arteri. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, pengobatan tekanan darah memiliki efek terbesar untuk mengurangi risiko terkena stroke.
  • Jika Anda kelebihan berat badan, mengurangi berat badan dianjurkan.
  • Kadar kolesterol yang tinggi. Ini bisa diobati.
  • Jika bisa, Anda harus berusaha melakukan aktivitas fisik sedang hampir setiap hari dalam seminggu setidaknya selama 30 menit. Misalnya jalan cepat, berenang, bersepeda, menari, berkebun, dll.

Anda harus berusaha untuk makan makanan yang sehat. Secara singkat, pola makanan yang sehat dapat meliputi:

  • Sedikitnya lima porsi atau idealnya 7 – 9 porsi berbagai buah dan sayuran per hari.
  • Ketiga makanan terbanyak harus makanan berbahan dasar pati (seperti sereal, roti gandum utuh, kentang, nasi, pasta), ditambah buah dan sayuran.
  • Tidak banyak makanan berlemak seperti daging berlemak, keju, susu full-cream, gorengan, mentega, dsb.
  • Makan 2 – 3 porsi ikan per minggu (herring, mackerel, sarden, kippers, pilchards, salmon atau tuna segar).
  • Jika Anda makan daging merah, yang terbaik adalah makan daging merah tanpa lemak atau unggas seperti ayam.
  • Jika anda menggoreng, pilih minyak sayur seperti bunga matahari, grapeseed atau zaitun.
  • Coba untuk tidak menambahkan garam ke makanan, dan batasi makanan yang asin.
  • Pria dan wanita sebaiknya minum alkohol tidak lebih dari 14 botol alkohol per minggu.
  • Diabetes, merupakan faktor risiko. Jika Anda menderita diabetes, perawatan untuk menjaga gula darah Anda senormal mungkin adalah penting.
Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes