fbpx

Koma

Apa itu koma?

Koma adalah kondisi kehilangan kesadaran dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini bisa disebabkan oleh cedera kepala traumatis, stroke, tumor otak, hingga keracunan obat atau alkohol. Koma bahkan bisa disebabkan oleh kondisi medis, seperti diabetes atau infeksi. 

Koma merupakan keadaan darurat medis. Tindakan cepat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa dan fungsi otak. Dokter biasanya meminta serangkaian tes dara dan pemindaian otak untuk mencari tahu apa yang menyebabkan koma sehingga perawatan tepatnya dapat diberikan. 

Koma biasanya tidak berlangsung lebih dari beberapa minggu. Orang yang tidak sadarkan diri dalam waktu lama bisa beralih ke kondisi vegetatif yang berlangsung lama, yang dikenal sebagai kondisi vegetatif persisten atau kematian otak. 

Gejala koma

Gejala koma umumnya meliputi:

  • Mata yang tertutup
  • Refleks batang otak tertekan, seperti pupil tidak merespons cahaya
  • Tidak ada respons anggota tubuh kecuali gerakan refleks
  • Tidak ada respons terhadap rangsangan nyeri kecuali gerakan refleks
  • Pernapasan tidak teratur

Penyebab koma

Penyebab koma dapat meliputi:

  • Cedera otak traumatis: Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas atau tindak kekerasan.
  • Stroke: Kondisi yang ditandai dengan berkurangnya atau terhentinya pasokan darah ke otak.
  • Tumor: Tumor di otak atau batang otak dapat menyebabkan koma.
  • Diabetes: Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan koma.
  • Kekurangan oksigen: Orang yang selamat dari insiden tenggelam atau yang sadar kembali setelah serangan jantung mungkin tidak terbangun karena kekurangan oksigen ke otak.
  • Infeksi: Infeksi seperti ensefalitis dan meningitis menyebabkan otak, sumsum tulang belang, atau jaringan yang mengelilingi otak membengkak. Kasus infeksi yang parah dapat mengakibatkan kerusakan otak atau koma.
  • Kejang: Kejang yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan koma.
  • Racun: Paparan toksin atau racun, seperti karbon monoksida atau timbal, dapat menyebabkan kerusakan otak dan koma.
  • Narkoba dan alkohol: Overdosis obat-obatan terlarang dan alkohol dapat mengakibatkan koma. 

Diagnosis koma

Riwayat medis dan berbagai tes dapat membantu mencari tahu apa penyebab koma, sehingga memungkinkan dokter untuk mencari pengobatan dan penanganan terbaiknya. 

Berikut beberapa cara mendiagnosis koma yang bisa dilakukan dokter:

1. Riwayat medis

Dokter bisa menanyakan beberapa hal berikut kepada teman, keluarga, polisi, dan saksi:

  • Apakah koma atau gejala sebelumnya dimulai secara perlahan atau tiba-tiba?
  • Apakah orang tersebut memiliki atau tampak memiliki masalah penglihatan, pusing, pingsan, atau mati rasa sebelum koma?
  • Apakah orang tersebut menderita diabetes, memiliki riwayat kejang atau stroke, atau kondisi lainnya?
  • Obat atau zat apa yang mungkin telah dikonsumsi orang tersebut.

2. Tes fisik

Tujuan dari tes ini adalah untuk memicu berbagai gerakan mata refleksif. Jenis respons bervariasi tergantung pada penyebab koma. 

Dulunya, tes fisik dilakukan dengan menyemprotkan air yang sangat dingin atau hangat ke dalam lubang telinga. Saat ini, dokter lebih cenderung membuat diagnosis berdasarkan evaluasi berikut:

  • Gerakan ekstraokular: Apakah bola mata bergerak ke atas, ke bawah, dan ke samping?
  • Pupil: Apakah pupil berubah ukuran sebagai respons terhadap cahaya?
  • Kornea: Apakah orang tersebut berkedip ketika bola matanya disentuh dengan sehelai kapas? 
  • Batuk: Apakah ini terjadi ketika ada sekresi oral?
  • Refleks muntah: Apakah sentuhan ke bagian belakang mulut memicu refleks ini?

3. Tes darah

Tes darah bisa dilakukan untuk memeriksa:

  • Jumlah darah
  • Adanya tanda-tanda keracunan karbon monoksida
  • Adanya obat-obatan legal atau ilegal beserta kadarnya
  • Kadar elektrolit
  • Kadar glukosa
  • Fungsi hati

4. Pemindaian otak

Tes pemindaian otak dapat membantu dokter untuk melihat apakah ada cedera atau kerusakan otak. 

Tes seperti CT scan atau MRI bisa mengungkap adanya penyumbatan atau kelainan lainnya. Sementara itu, elektroensefalogram akan mengukur aktivitas listrik di dalam otak.

Pengobatan koma

Koma adalah keadaan darurat medis yang serius. Dokter akan memulai penanganan dengan memastikan kelangsungan hidup pasien. Dokter juga akan mengamankan pernapasan dan sirkulasi darah pasien untuk memaksimalkan jumlah oksigen yang mencapai otak.

Pilihan pengobatan dapat mencakup pemberian:

  • Glukosa, jika pasien mengalami syok diabetes atau mengalami infeksi otak
  • Obat yang disebut nalokson, jika pasien keracunan parah hingga jatuh koma
  • Vitamin B1, jika pasien memiliki gangguan penggunaan alkohol, yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin ini

Dalam semua kasus koma, dokter biasanya berusaha menjaga tekanan darah pasien pada tingkat yang baik dan menjaga pernapasan mereka dengan cara melindungi saluran napas. 

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengurangi tekanan darah di dalam tengkorak pasien dengan menguras kelebihan cairan serebrospinal atau meresepkan obat yang mengurangi pembengkakan otak, seperti manitol dan larutan garam hipertonik. 

Punya pertanyaan lebih lanjut seputar koma atau kondisi medis lainnya? Datang saja ke Mandaya Royal Hospital Puri. 

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan

Dr. dr. Yetty Ramli, Sp.N (K)

SPESIALIS
saraf, saraf sub. neurorestorasi
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Karawang
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan

dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.N (K), Subsp.NGD, PHD.

SPESIALIS
saraf, saraf sub. perilaku/demensia
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Karawang
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan

Artikel

Mei 26, 2025

Tahapan Lengkap Pengobatan Saraf Kejepit: Dari Obat, Fisioterapi hingga Operasi Endoskopi

Artikel

Mei 26, 2025

Lakukan Operasi Arthrospine di RS Mandaya untuk Saraf Kejepit, Pasien Ini Bisa Jalan 2 Jam Pasca Operasi

Artikel

Mei 24, 2025

Penjelasan Saraf Kejepit dari dr. Christian Permana, RS Mandaya Puri

Artikel

Mei 20, 2025

Mengenal Tumor Otak: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Artikel

Mei 14, 2025

Rekomendasi Dokter Saraf Terjepit di Jakarta dan Tangerang

Brain-Spine-Pain

Mei 10, 2025

Ahlinya Bedah Saraf Ada di Karawang! Dr. Andre Dwijaya Tangani Cedera Kepala, Tumor Otak, Saraf Kejepit dan Gangguan Saraf Lainnya

Artikel

Mei 08, 2025

Sakit Kepala Hebat Bisa Jadi Gejala Tumor Otak, Cek Dengan MRI

Artikel

Mei 08, 2025

Sakit Kepala Saat Bangun Tidur, Hati-Hati Gejala Tumor Otak

Artikel

Mei 08, 2025

14 Gejala Tumor Otak yang Sering Disepelekan

Brain-Spine-Pain

Mei 06, 2025

Diprediksi Lumpuh Akibat Perdarahan Otak, Pasien Bisa Kembali Jalan Setelah Ditangani dr. Andre Dwijaya S., Sp.BS., FICS., FINPS Bedah Saraf RS Mandaya Karawang

Brain-Spine-Pain

Mei 06, 2025

Penanganan Saraf Kejepit dengan Metode BESS di RS Mandaya Karawang : Luka Kecil dan Pulih Lebih Cepat

Brain-Spine-Pain

Mei 05, 2025

Pasien Asing Pilih RS Mandaya Karawang untuk Atasi Saraf Kejepit

Brain-Spine-Pain

Mei 05, 2025

Metode BESS 1 cm Atasi Saraf Kejepit – RS. Mandaya Karawang

Artikel

Mei 03, 2025

ACDF vs Disc Replacement: Pilihan untuk Penanganan Saraf Kejepit di Leher dan Pinggang Bawah

Berita

Mei 03, 2025

Saraf Kejepit : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Medis Menurut Dokter Saraf RS. Mandaya Karawang

Artikel

Mei 03, 2025

Operasi Saraf Kejepit Ganti Bantalan Tulang Belakang di RS Mandaya Royal Puri

Artikel

Mei 03, 2025

Pengobatan Saraf Kejepit dengan Metode Disc Replacement untuk Servikal dan Lumbal

Artikel

Mei 02, 2025

Rekomendasi Rumah Sakit Stroke di Jakarta dan Tangerang, Punya Unit Stroke 24 Jam!

Artikel

Apr 30, 2025

Rekomendasi Dokter Saraf Spesialis Nyeri di Jakarta dan Tangerang

Artikel

Apr 21, 2025

Terapi Pasca Stroke Berteknologi Neurorestorasi di Jakarta & Tangerang, RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 21, 2025

Terapi Stroke di Jakarta Barat & Tangerang, Program 14 & 30 Hari dengan Neurorestorasi

Artikel

Apr 21, 2025

Penyakit Saraf dan Otot Langka pada Anak: Spinal Muscular Atrophy (SMA) hingga Duchenne Muscular Dystrophy (DMD)

Berita

Apr 16, 2025

Dr. Joy, Dokter Subspesialis Aneurisma Otak yang Pecahkan Rekor MURI

Berita

Apr 16, 2025

Dr. Joy Dari RS Mandaya Pecahkan Rekor MURI Lulus S3 Kedokteran dalam 18 Bulan

Berita

Apr 16, 2025

Rekor MURI “Lulus S3 Kedokteran Tercepat” Dipecahkan Dr. Joy dari RS Mandaya

Berita

Apr 16, 2025

Dr. Joy Pecahkan Rekor MURI Sebagai Lulusan S3 Kedokteran Tercepat di Indonesia

Artikel

Apr 11, 2025

Daftar Penyakit Saraf dan Otot Langka yang Bisa Ditangani di Mandaya

Artikel

Apr 11, 2025

Jadwal Dokter Spesialis Penyakit Langka Pada Anak di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 11, 2025

Tim Dokter Penyakit Saraf Langka Anak & Dewasa di RS Mandaya Puri

Brain-Spine-Pain

Apr 11, 2025

Cara Cegah Stroke

Artikel

Apr 10, 2025

Terapi Stroke Metode Magnet Ada di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 10, 2025

RS Mandaya Puri Gunakan Teknologi Magnet untuk Terapi Pasca Stroke

Artikel

Apr 10, 2025

Program Rehab Pasca Stroke Berteknologi Magnet di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 09, 2025

Program Terapi Intensif Pasca Stroke selama 14 dan 30 Hari, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 07, 2025

RS Rujukan Saraf dan Otak di Jakarta Barat, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 07, 2025

RS Mandaya Puri Dinobatkan Sebagai RS Paling Komplit di Bidang Saraf dan Otak

Artikel

Apr 07, 2025

RS Mandaya Puri Raih 2 Penghargaan Bidang Saraf dan Neurologi di Tingkat Asia

Berita

Apr 07, 2025

Rekor MURI “Lulus S3 Kedokteran Tercepat” Dipecahkan Dr. Joy dari RS Mandaya

Berita

Apr 07, 2025

Dr. Joy Dari RS Mandaya Pecahkan Rekor MURI Lulus S3 Kedokteran dalam 18 Bulan

Berita

Apr 03, 2025

Dr. Joy Sp.BS, Dokter RS Mandaya Puri Pecahkan Rekor MURI Lulus S3 Tercepat

Artikel

Mar 25, 2025

Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS): Pengertian, Manfaat, dan Efek Samping

Artikel

Mar 24, 2025

Apheresis, Terapi Modifikasi Darah untuk Atasi Autoimun

Artikel

Mar 22, 2025

12 Gejala Penyakit Saraf yang Penting Dikenali

Brain-Spine-Pain

Mar 17, 2025

BESS, Operasi Modern untuk Saraf Kerjepit: Lebih Aman, & Cepat Sembuh! – RS. Mandaya Karawang

Artikel

Mar 15, 2025

Terapi DSA Otak di Mandaya Royal Hospital Puri: Solusi Terdepan untuk Penanganan Stroke

Artikel

Mar 05, 2025

Pusat Tumor Otak Mandaya Berhasil Angkat Tumor 7cm, 2 Jam Pasca Operasi Pasien Pulih

Artikel

Feb 28, 2025

Autisme (Autism Spectrum Disorder): Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Artikel

Feb 26, 2025

Perbedaan Meningioma dan Schwannoma, Tumor di Otak

Artikel

Feb 24, 2025

Schwannoma: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Artikel

Feb 21, 2025

5 Keunggulan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS), Harapan Baru Pasien Stroke

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes