Fibrosis hati adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di liver. Jaringan parut ini terbentuk sebagai salah satu respons penyembuhan luka dari organ liver yang mengalami peradangan.
Bisa dibilang, fibrosis adalah tahap awal penyakit liver. Karena masih tahap awal, beberapa kasus fibrosis dapat sembuh, meski demikian beberapa di antaranya hanya bisa dicegah agar tidak semakin buruk.
Contents
Apa Itu Fibrosis Hati?
Fibrosis hati adalah jaringan parut yang terbentuk di hati. Saat seseorang mengalami penyakit liver, jaringan di hati menjadi meradang dan mengalami kerusakan.
Normalnya, tubuh, termasuk hati, memiliki mekanisme untuk memulihkan dirinya. Saat hati mengalami peradangan secara terus-menerus, seperti hepatitis kronis, tubuh akan terus mengirimkan sinyal untuk memperbaiki sel-sel di hati dengan membentuk kolagen.
Dalam jumlah yang tepat, kolagen bisa membantu memulihkan jaringan liver yang rusak. Akan tetapi, jika peradangan terus terjadi, sinyal yang memerintahkan untuk memproduksi kolagen terus terjadi dan terjadilah penumpukan kolagen di hati. Hal itulah yang menciptakan fibrosis pada hati.
Munculnya jaringan parut pada hati ini dapat menghambat aliran darah sehingga memengaruhi fungsi hati secara normal.
Perbedaan Fibrosis dan Sirosis Hati
Fibrosis dan sirosis hati adalah kondisi ketika muncul jaringan parut pada liver. Keduanya sama-sama disebabkan oleh kerusakan hati.
Meski demikian, keduanya berbeda. Fibrosis adalah jaringan parut yang terbentuk pada hati. Apabila jaringan parut terus muncul, semakin meluas, dan tak bisa lagi disembuhkan, kondisi ini menyebabkan sirosis hati. Dengan kata lain, sirosis hati terjadi ketika fibrosis yang terjadi semakin meluas dan berat.
Stadium Fibrosis Hati
Fibrosis hati adalah tahap awal dari kerusakan hati. Tergantung tingkat keparahannya, kondisi ini bisa disembuhkan atau bisa juga bersifat permanen. Stadium fibrosis hati ditentukan dari dua hal, yakni peradangan yang terjadi (aktivitas) dan kerusakan. Penentuan dengan dua faktor tersebut dengan metode METAVIR.
Derajat peradangan (aktivitas) memiliki nilai antara A0 sampai A3, yaitu:
- A0: tidak ada aktivitas peradangan
- A1: terdapat aktivitas peradangan ringan
- A2: terjadi peradangan dalam tingkat sedang
- A3: terjadi aktivitas peradangan berat
Sementara itu, untuk derajat kerusakan hati atau seberapa luas fibrosis terbentuk digambarkan dengan nilai F0 sampai F4, yaitu:
- F0: tidak terdapat fibrosis
- F1: fibrosis di vena porta, tapi tidak terbentuk septa (jaringan fibrosis memanjang yang memisahkan bagian hati)
- F2: fibrosis di vena porta dengan sedikit septa
- F3: banyak septa tanpa sirosis
- F4: sirosis
Gejala Fibrosis Hati
Fibrosis sendiri tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring fibrosis berkembang, sirosis juga mungkin terjadi. Sirosis dapat menimbalkan komplikasi yang menyebabkan gejala. Dengan kata lain, gejala fibrosis hati umumnya tidak akan muncul sampai kondisinya menjadi buruk dan masuk ke tahap akhir penyakit hati.
Beberapa gejala yang mungkin muncul, antara lain:
- Kehilangan nafsu makan
- Penumpukan cairan di kaki atau perut
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Penyakit kuning (jaundice)
- Mual
- Sakit perut atas bagian kanan
- Warna urine pekat
- Mudah memar
- Kulit gatal
Penyebab Fibrosis Liver
Segala kondisi yang dapat menyebabkan hati mengalami peradangan jangka panjang bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di hati. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, antara lain:
- Fatty liver (perlemakan hati)
- Hepatitis autoimun
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Kelebihan zat besi
- Hepatitis B dan C
Diagnosis
Untuk dapat mendiagnosis fibrosis liver, dokter akan terlebih dulu mencari tahu penyebab Anda mengalami fibrosis. Artinya, dokter akan mencari tahu apa yang membuat hati Anda meradang dalam jangka panjang sehingga terbentuk jaringan parut, misalnya hepatitis atau fatty liver.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, beberapa pemeriksaan penunjang lain yang mungkin juga dianjurkan, antara lain:
- Tes fungsi hati
- Tes pencitraan, seperti USG abdomen, CT scan, dan MRI
- Biopsi liver
- Elastografi
Untuk mengobati fibrosis hati, dokter akan melakukannya berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Untuk itu, setiap orang bisa saja mendapatkan pengobatan yang berbeda.
Beberapa pilihan pengobatan untuk fibrosis hati, antara lain:
- Antivirus untuk mengobati hepatitis kronis
- Berhenti minum alkohol
- Menghentikan obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan menciptakan fibrosis
- Mengatasi penyumbatan saluran empedu
- Menurunkan berat badan dan mengendalikan kadar gula darah
Pada stadium awal, jaringan hati masih dapat kembali pulih seperti semula. Namun, karena gejalanya tidak muncul pada tahap awal, sering kali kondisi ini baru ketahuan saat kondisinya memburuk.
Maka itu, apabila Anda memiliki faktor risiko untuk penyakit hati, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis/ anda juga bisa memilih dokter spesialis liver untuk pemeriksaan lebih menyeluruh untuk organ hati Anda. Anda dapat mengunjungi Digestive and Liver Center di Mandaya Royal Hospital Puri.